Fri. Sep 20th, 2024

Pesawat Boeing 777 Maskapai KLM ke Brasil Putar Balik Mendarat Darurat di Amsterdam

matthewgenovesesongstudies.com, Amsterdam – Kembali dilaporkan terjadi insiden udara yang melibatkan pesawat Boeing.

“Pesawat Boeing 777 yang dioperasikan oleh maskapai Belanda KLM kembali ke Bandara Schiphol Amsterdam pada Minggu (23/6/2024) setelah melaporkan masalah teknis yang tidak ditentukan,” kata otoritas penerbangan nasional, dilansir Al Arabiya, Selasa (25/6). . /2024): 2024).

Penerbangan KLM705 tujuan Rio de Janeiro, Brazil, dialihkan ke Belgia setelah meminta pendekatan pencegahan, kata seorang pejabat pengawas lalu lintas udara Belanda.

Belum diketahui secara pasti apa yang terjadi pada pesawat tersebut.

KLM menyatakan tidak ada risiko terhadap keselamatan penumpang dan awak serta pesawat lain yang digunakan untuk penerbangan tersebut.

Pesawat itu terlihat di FlightRadar 24 kembali ke Bandara Schiphol.

Menurut Theeuropetoday.com, peristiwa ini terjadi di saat yang sulit bagi raksasa penerbangan AS Boeing, yang menghadapi banyak masalah keselamatan. CEO Boeing Dave Calhoun telah mengumumkan niatnya untuk mengundurkan diri tahun ini.

Boeing sedang mendapat sorotan tajam, terutama pesawat Boeing 737 MAX-9. Pada bulan Januari, sebuah Alaska Airlines 737 MAX-9 mengalami insiden besar ketika penutup pintu meledak di ketinggian sekitar 16.000 kaki.

Regulator AS telah meningkatkan pengawasan mereka, membatasi produksi karena Boeing bersiap menghadapi masalah keselamatan dan kualitas.

Pada bulan Maret, sekitar 50 orang terluka ketika sebuah Boeing 787 jatuh di tengah penerbangan. Selain itu, penerbangan Boeing 777-300ER dari London ke Singapura mengalami turbulensi parah di Cekungan Irrawaddy bulan lalu, menewaskan satu penumpang dan dialihkan ke Bangkok.

Namun kecelakaan ini dan kecelakaan udara lainnya tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan kecelakaan Boeing MAX 8 pada tahun 2018 dan 2019, yang menewaskan 346 orang dan mengakibatkan larangan terbang terhadap pesawat MAX 8 dan MAX 9 di seluruh dunia yang memakan waktu hampir dua tahun.

Merujuk DW, Lion Air Boeing 737 Max diketahui jatuh di Indonesia pada 2018 dan menewaskan 189 orang. Setahun kemudian, Ethiopian Airlines Boeing 737 Max jatuh tak lama setelah lepas landas dari Addis Ababa dan menewaskan 157 orang.

Meski banyak faktor yang menyebabkan kedua tragedi tersebut, kedua kecelakaan tersebut melibatkan Sistem Augmentasi Karakteristik Manuver (MCAS) pesawat, yang dirancang untuk segera menurunkan hidung pesawat jika mendeteksi kondisi stall yang tidak aman.

Banyak perusahaan manufaktur pesawat juga melaporkan hal ini dengan alasan adanya risiko dalam proses produksi pesawat. Dua kematian baru-baru ini telah mempersulit rencana ini.

Pada bulan Maret, seorang mantan karyawan Boeing yang baru-baru ini memberikan kesaksian melawan perusahaan tersebut dalam gugatan pengungkap fakta (whistleblower) meninggal karena apa yang kemudian dikatakan polisi sebagai luka tembak yang dilakukan sendiri.

Pada akhir bulan April, pengadu lainnya meninggal setelah sakit sebentar, menderita infeksi saluran pernapasan akut dan pneumonia.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *