Fri. Sep 20th, 2024

Gunung Ruang Tercatat Alami 1.439 Kali Gempa Vulkanik Dalam Selama Erupsi

matthewgenovesesongstudies.com Berdasarkan laporan Tim Kerja Pemantauan Gunung Api Pusat Gunung Api dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) DKI Jakarta, Gunung Ruang mengalami 1.439 gempa vulkanik dalam. (VTA) dan 569 gempa vulkanik dangkal (VTB) periode sampai dengan 17 April 2024.

Gunung Ruang juga mengalami 6 kali gempa tektonik lokal dan 167 kali gempa tektonik jauh, serta gempa dirasakan 4 ribu kali skala I MMI, kata Hruningtyas, Ketua Kelompok Kerja Observatorium Gunung Api.

“Jumlah kejadian gempa vulkanik dalam yang disertai dengan seringnya gempa vulkanik dengan amplitudo besar meningkat secara signifikan, hal ini menunjukkan bahwa proses rekahan batuan masih berlangsung, serta aliran magma dari reservoir magma dalam.” Ada migrasi ke permukaan dalam bentuk letusan eksplosif,” ujarnya.

Heruntingyas juga mengungkapkan, mulai 17 April 2024 pukul 20.39 WITA, stasiun mengalami kerusakan dan jaringan listrik padam. Ia juga mengatakan Badan Geologi akan segera mendirikan stasiun baru untuk menjamin kelangsungan kegiatan eksplorasi di Gunung Ruang.

“Letusan tadi malam membuat peralatan kami di puncak Gunung Raung tidak dapat dioperasikan sehingga mengakibatkan stasiun kami pada pukul 20.39 WITA tidak bisa melakukan registrasi setelah tanggal 17 April 2024,” ujarnya.

Heruntingyas mengatakan letusan mungkin terjadi karena aktivitas gunung berapi masih belum stabil. Ia juga mengatakan, hujan turun hingga pagi hari.

Ia mengatakan, Berdasarkan laporan yang kami terima pada pukul 02.00 WITA, hujan abu masih terjadi dan pagi harinya terlihat endapan awan panas di kawasan Gunung Ruang yang terlihat dari bibir pantai Pulau Tanggulandang. “

Karena masih ada kemungkinan terjadi letusan, masyarakat diminta tidak melakukan aktivitas apa pun dalam radius 6 km dari puncak untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan.

“Peluang terjadinya erupsi masih tinggi hingga beberapa waktu ke depan, sehingga kita harus waspada dan tidak ada perubahan rekomendasi kita untuk melakukan dekontaminasi pada jarak aman 6 km dari pusat aktivitas,” kata Heruntingyas.

,

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *