Fri. Sep 20th, 2024

Komisi VI DPR RI Apresiasi Kinerja Pertamina yang Tubuh Positif di Tengah Situasi Geopolitik Global

Sidang keenam Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI di Jakarta. Komisi mengapresiasi matthewgenovesesongstudies.com atas kinerja operasional dan keuangan Pertamina sepanjang tahun 2023 yang berhasil tumbuh di tengah situasi geopolitik global.

PT Pertamina (Persero) mencatatkan laba kotor sekitar Rp72,7 triliun pada kinerja keuangan tahun 2023. Laba ini lebih tinggi 17% dibandingkan laba tahun 2022. Pada saat yang sama, Pertamina juga melakukan inovasi dengan memproduksi biofuel untuk setiap jenis biodiesel: B35, HVO, Bioetanol E5 dan SAF2.4.

“Komisi VI mengapresiasi kinerja operasional dan keuangan PT Pertamina (Persero) pada tahun 2023 yang berhasil tumbuh di tengah situasi geopolitik dan perekonomian global yang berfluktuasi, serta mendorong PT Pertamina (Persero) untuk terus meningkatkan kinerjanya pada periode-periode mendatang,” ungkapnya. Aria Bima. Dia berkata. Memimpin Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Pertamina pada Rabu, 12 Juni 2024.

Lanjut Bima Area, Komisi VI DPR RI juga mendorong PT Pertamina (Persero) dan seluruh subholdingnya untuk menjamin ketersediaan, penyaluran dan keterjangkauan harga BBM dan gas, meningkatkan pengawasan dan mempertimbangkan sistem distribusi BBM dan gas bersubsidi. Ketahanan Energi Nasional.

Vico Migantoro, Wakil Direktur Utama PT Pertamina (Persero), mengatakan Pertamina tumbuh menjadi garda terdepan dalam menjaga ketahanan energi nasional.

“Ketahanan energi dievaluasi berdasarkan 4 kriteria yaitu ketersediaan, aksesibilitas, keterjangkauan, dan akseptabilitas,” kata Wiko dalam RDP bersama Komisi VI DPR RI.

Mengejar faktor ketersediaan, Wiko mengungkapkan Pertamina meningkatkan kontribusi minyak di sektor hulu yang kini menyumbang 69 persen dari lift minyak nasional dan gas sebesar 34 persen dari lift gas nasional.  

Wiko mengatakan, “Pada sektor eksplorasi, produksi hulu migas Pertamina akan meningkat sebesar 8 persen pada tahun 2023 mencapai 1.044 MBOOEPD dibandingkan 967 MBOEPD pada tahun 2022. Sementara pada sektor aftermarket, produksi energi Pertamina akan melebihi kebutuhan energi nasional. “Mencakup 70 persen,” imbuhnya.

Pertamina juga berkomitmen terhadap aksesibilitas dan keterjangkauan. Aksesibilitas adalah keterhubungan sumber daya energi dengan konsumen, dan keterjangkauan adalah keterjangkauan harga energi yang disalurkan Pertamina kepada masyarakat.

Menurut WIko, cakupan distribusi energi Pertamina kini mencapai 98 persen dengan dukungan program harga BBM 1, Pertashop, dan One Village One Outlet (OVOO). Selain itu, Pertamina telah membangun 820 ribu Sambungan Rumah Tangga (SRT) untuk gas.

“Kami memiliki supply chain yang lengkap dengan operasional pelayaran, dimana Pertamina mengoperasikan 784 kapal tanker dan kapal pendukung,” kata Vico. 

Pertamina memanfaatkan panas bumi sebesar 1.877 MW atau setara dengan 78 persen pembangkitan nasional dalam mencapai faktor penerimaan yang ditetapkan sebagai energi berkelanjutan untuk mencapai NZE 2060. Pertamina membangun pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) berkapasitas 53 MWp.

Jangan lupa, Pertamina juga melakukan inovasi dengan memproduksi biofuel untuk semua jenis biodiesel: B35, HVO, Bioetanol E5 dan SAF2.4.

“Pada arah dekarbonisasi cakupan 1 dan 2, Pertamina telah berhasil menurunkan emisi sebesar 8,5 juta ton COe atau 34 persen dari emisi operasional,” tambah Vico.

Alhasil, peringkat risiko ESG Pertamina saat ini menduduki peringkat nomor satu dunia pada subsektor migas terintegrasi. Pertamina memiliki skor tertinggi di antara 61 perusahaan global dengan skor 20,7 berdasarkan pemeringkatan lembaga pemeringkat ESG Sustainalytics. Hal ini tidak lepas dari keberhasilan perseroan meraup total laba sekitar Rp 72,7 triliun.

“Kami berterima kasih kepada Komisi VI DPR RI atas dukungannya untuk terus mengelola perusahaan agar dapat bertahan dan berkembang demi ketahanan energi nasional,” kata Wiko.

Fudger Joko Santoso, Vice President Corporate Communication Pertamina, mengatakan kinerja seluruh sub-holding Pertamina Group akan mendukung pertumbuhan positif Pertamina di tahun 2023.

Kinerja Pertamina juga didorong oleh komitmen Pertamina dalam menerapkan lima pilar prioritas sesuai prinsip yang diamanatkan Kementerian BUMN, antara lain nilai ekonomi dan sosial, inovasi bisnis, pemanfaatan teknologi, peningkatan investasi, dan penguatan sumber daya manusia untuk menunjang kinerja perusahaan.

Sebagai perusahaan terdepan di sektor transisi energi, Pertamina berkomitmen mendukung tujuan net zero emisi pada tahun 2060 dengan terus menggalakkan program-program yang berdampak langsung pada pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Seluruh upaya tersebut selaras dengan penerapan Environmental, Social and Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasional Pertamina.

 

(*)

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *