Sat. Sep 21st, 2024

Korupsi Timah Seret Crazy Rich PIK hingga Suami Sandra Dewi, Stafsus Erick Thohir Buka Suara

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulinar buka suara soal kasus korupsi sistem tata niaga timah. Kasus tersebut melibatkan beberapa nama beken, termasuk si crazy rich Helena Lim dan suami artis Sandra Dewey Harvey Moise.

Arya mengatakan, Kementerian BUMN dan Kejaksaan Agung (Kezagung) rutin berkoordinasi dengan PT Timah Tbk terkait korupsi sistem tata niaga timah di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP). “Kami sudah mengetahui hal tersebut dan juga berkoordinasi dengan Kejaksaan Kyugung yang telah memimpin penyelidikan atas pencurian atau penarikan timah tersebut dari IUP PT Timah selama beberapa bulan terakhir,” kata Arya kepada wartawan, Kamis (28/ 3). /2024).

Ia mengatakan, praktik ilegal tersebut dilakukan di konsesi yang dikuasai PT Timah. Tapi akhirnya keluar.

“Itu sudah berlangsung lama ya, dan mereka juga melihat operasi sistematis untuk masuk ke dalam kaleng, dan itu sebenarnya kasus lama yang tidak pernah terungkap,” ujarnya.

“Oleh karena itu kami sangat mengapresiasi langkah Kejaksaan Agung ini, sehingga jika bisa mengungkap semuanya secara sistematis, maka tidak akan heran dengan adanya keterlibatan kelompok yang mengambil kaleng-kaleng tersebut dari IUP PT Timah,” lanjut Arya. pemegang diskon

Dia menjelaskan, saat ini pemegang konsesi wilayah penambangan timah adalah PT Timah Tbk. Namun, ia mengaku kaget karena banyak perusahaan yang kapasitas pengolahannya lebih sedikit, mampu memperoleh pasokan dan mencatatkan produksi lebih tinggi.

“Banyak kasus ada penambang belerang yang sebenarnya tidak punya lahan seluas itu tapi bagaimana bisa menghasilkan produk timah di wilayah yang lebih luas dari konsesinya, sehingga banyak timah milik PT Tima yang mengambil pihak tertentu,” tegasnya.

 

Lebih lanjut, Arya mengatakan, terungkapnya kasus korupsi timah ini merupakan hal yang ditunggu-tunggu banyak pihak. Ia berharap kejadian seperti ini tidak terulang lagi di tanah negara di kemudian hari.

“Tetapi saya yakin dengan terungkapnya kasus ini, semua pihak sangat menantikannya,” ujarnya.

“Jadi kami berharap kedepannya tidak ada lagi bantuan kaleng yang diambil dari PT Timmer,” pungkas Arya.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *