Fri. Sep 20th, 2024

Jadi Tulang Punggung Ekonomi Indonesia, PTPN Grup Bawa UMKM Naik Kelas

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta subholding perkebunan PTPN III (Persero), PT Perkebunan Nusantara IV PalmCo bersama BUMN menggelar Bazar Eksplorasi Kuliner Nusantara di Medan kepada ratusan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah di Sumut untuk memberikan stimulus. Kegiatan yang dilakukan selama tiga hari pada tanggal 31 Mei hingga 2 Juni ini menghasilkan pencatatan lebih dari 4.500 transaksi dengan nilai kurang lebih Rp 500 juta.

Irwan Wargan-angin, Direktur Hubungan Kelembagaan PTPN IV PalmCo, mengatakan bazar yang menghadirkan puluhan menu nusantara dari UMKM lokal ini merupakan komitmen dan dukungan nyata BUMN dalam mendukung usaha kecil di bidang kuliner.

“Mudah-mudahan sahabat UMKM bisa naik kelas.” Melalui Eksploria Kuliner Nusantara hasil kerjasama BUMN dan Kementerian BUMN, semoga bisa menjadi motivasi positif bagi semua pihak, ujarnya dalam keterangan tertulis di Jakarta. Selasa (4). /6/2024).

Acara JKN yang mengusung tema Petualangan Kuliner Anda Dimulai Disini, diselenggarakan oleh beberapa BUMN (antara lain PTPN Group, Bank Seria Indonesia, PTKAI, PT Pos Indonesia, PT Anlam, dan PT Bukit Asam) yang berbagi dan menawarkan lebih banyak lagi. Lebih dari 80 jenis masakan Indonesia yang berbeda.

“Kami yakin dengan cita rasa khas Indonesia ini dapat menjadi pengalaman kuliner yang tak terlupakan bagi pengunjung. “Serta meningkatkan kesadaran dan minat masyarakat untuk membeli produk UMKM melalui Pasar Digital UMKM (PaDi),” kata Arwan.

Tercatat ada 4.543 transaksi pada acara Bazar JKN tersebut, di antaranya 4.508 transaksi pre-order PaDi senilai Rp 414 juta, dan 16 PO pembeli retail dan grup senilai Rp 5 juta. JKN Maiden sendiri merupakan acara kedua setelah acara serupa dilaksanakan di Kota Bandung pada 24-26 Mei 2024. UMKM ini merupakan bagian dari komitmen dan kegigihan BUMN untuk meningkatkan peran vital UMKM yang menjadi tulang punggungnya. Perekonomian nasional melalui kontribusi yang signifikan terhadap produk domestik bruto (PDB) dan lapangan kerja. JKN sendiri mencakup UMKM dengan dukungan Rumah BUMN dari masing-masing BUMN yang menjadi tuan rumah.

“Rumah BUMN merupakan wadah bagi para pelaku UMKM dimana BUMN memberikan pelatihan, pendampingan, dan memfasilitasi mereka untuk naik kelas dalam memenuhi legitimasi pertumbuhan usaha,” lanjutnya.

 

Penerapan Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) mempercepat target swasembada gula nasional pada tahun 2028, serta menyediakan bioetanol sebagai bahan bakar nabati untuk menjamin ketahanan pangan nasional. Hal ini sesuai dengan Perpres No. 40 pada tahun 2023.

Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan memperluas lahan tebu, dengan mengubah lahan PTPN Grup dari tanaman kurang produktif menjadi tanaman tebu yang memberikan hasil lebih menjanjikan.

Saat ini PTPN sendiri telah memiliki peta jalan perluasan lahan tebu pada lahan HGU seluas ± 100 ribu hektar, dimana lahan yang cocok untuk budidaya tebu akan dialihfungsikan dan diperbaiki.

Implementasi aksi korporasi ini salah satunya dilakukan di PTPN I Kebon Jalupang Daerah 2, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Lahan bekas perkebunan karet yang sudah tidak produktif akan diubah menjadi perkebunan tebu secara bertahap dengan rencana perluasan hingga 4.216 hektar. Sedangkan penanaman bibit tebu perdana telah dilakukan pada Kamis (30/05/2024) hasil kerja sama PTPN I dengan PT SGN (Sinergi Gula Nusantara).

Direktur Pemasaran Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), Dwi Sutoro mengatakan, hal tersebut merupakan wujud nyata komitmen PTPN Group dalam meningkatkan produksi gula kristal putih (GKP) menuju swasembada gula pada tahun 2028.

“Karena tujuan swasembada nasional China masuk dalam PSN, jadi tugas bersama. Di lingkup Kementerian Badan Usaha Milik Negara, kami mendapat arahan mengenai permodalan dan korporasi. Sementara di internal PTPN, kami memiliki manajemen proyek. . Juga telah dibentuk kantor (PMO) yang anggotanya berasal dari seluruh departemen terkait untuk melakukan pemetaan dan detailing guna mempercepat pergerakan,” kata Dwi dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis 30/5/2024).

 

Meski lahan tersebut sudah tidak cocok untuk budidaya karet, namun tergantung pada agroklimat dan spesiesnya, lahan tersebut cocok untuk budidaya tebu, kata Doi. Lokasi penanaman juga didukung dengan pembangunan sarana irigasi berupa sungai dan pompa, sehingga tanaman dapat tumbuh normal dan dapat dipanen untuk bibit pada umur 6-7 bulan atau November-Desember 2024.

Perluasan tanaman tebu di lahan ini diawali dengan penanaman benih tanaman berkualitas tinggi yaitu varietas KK (Kidang Kencana). Luas lahan perkebunan tahap pertama adalah 5,0 ha yang diproyeksikan dapat menanam tebu giling pada tahun 2025. Membangun pabrik gula baru berkapasitas 6.000 tcd>,” tambah Dwi.

Dengan hadirnya gerakan ini diharapkan PTPN Group tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan gula nasional secara mandiri. Selain itu, dapat menyediakan bioetanol sebagai biofuel yang dapat mendukung program energi terbarukan, mengurangi emisi karbon, dan menciptakan lapangan kerja baru di sektor pertanian dan energi.

Penanaman tebu pertama juga dihadiri oleh Direktur Utama PTPN I Teddy Yunerman, Direktur Operasional PTPN I Fawzi Umar, Kepala Area 2 PTPN I Desmento, Pj. Bupati Kabupaten Sabang Imran dan beberapa wakil pimpinan menyelenggarakan Perkibonan Nusantara.

 

Sebelumnya, Wakil Menteri BUMN Karthika Virjawatmoju memuji fokus PTPN Group dalam mempercepat swasembada gula nasional dan dukungannya kepada petani. Hal itu diungkapkan Kartika Varjuatmojo saat melakukan kunjungan kerja ke Perkebunan HGU Lumajang PTPN I Wilayah 4.

“Untuk mencapai semua itu tentunya diperlukan upaya khusus yang harus dipertahankan dari atas hingga bawah,” kata Tiko.

Tiko menjelaskan, diperlukan upaya khusus untuk menjaga keberlangsungan perekonomian Indonesia. “Agar kita bisa mandiri, maka kita juga bisa menghasilkan varietas benih unggul yang mampu menghasilkan varietas dalam negeri yang produktif di tanah Indonesia,” imbuhnya.

Tico menegaskan, ekosistem harus dijaga bersama mulai dari awal pembibitan hingga pengelolaan taman.

“Riset dan pengembangan dalam hal produksi dan efisiensi, kedisiplinan pengelolaan perkebunan, pengelolaan keuangan dan komersial, serta neraca perusahaan harus menjadi satu kesatuan,” imbuhnya.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Holding Perkebunan Navsantara PTPN III (Persero), Mohammad Abdul Ghani mengatakan, kunjungan Wakil Menteri BUMN Kartika Varjawatmojo menjadi motivasi yang membuat para pekebun grup PTPN kembali bersemangat mencetak sejarah. .

“Seperti yang saya katakan tadi bapak, saya senang sekali bapak ada di sini. Kapan pun saya bertemu dengan para pemangku kepentingan, saya berharap atas kepercayaan bapak. Karena kami sendiri percaya kemudahan tebu. Karena kalau cerita tebu adalah kisah sejarah, bagaimana kita mengembalikan sejarah? Tanggung jawab PTPN adalah menciptakan inkubasi, pelatihan dan sosialisasi kepada masyarakat,” kata Ghani untuk mempersiapkan masyarakat memperbaiki tata kelola tebu mereka.

Ghani menambahkan, ke depan selain menambah luas HGU, Grup PTPN juga akan terus berupaya berbenah untuk membantu para petani. “Sekali lagi terima kasih atas kunjungannya, menjadi sumber inspirasi bagi kami untuk memenuhi harapan pemerintah,” kata Ghani.

 

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *