Thu. Sep 19th, 2024

Bill Gates Sebut Indonesia Ikut Berkontribusi pada Perubahan Iklim, Pakar: Tidak Bisa Asal Tunjuk

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Pendiri Microsoft Bill Gates dalam blognya mengatakan bahwa perubahan iklim disebabkan oleh polusi dari negara berkembang, termasuk Indonesia.

Menanggapi hal tersebut, Dicky Budiman, pakar kesehatan lingkungan, mengatakan penyebab perubahan iklim tidak hanya terjadi di beberapa negara saja, melainkan semua negara, termasuk negara maju.

“Kalau dibilang negara mana saja yang berkontribusi terhadap kerusakan planet bumi, sebenarnya semua negara termasuk negara maju. Jadi misalnya Bill Gates di AS tidak bisa menunjuk ke negara seperti Indonesia, kata Dickey Health kepada matthewgenovesesongstudies.com melalui pesan suara, Selasa (25/6/2024).

Dickey menambahkan, negara-negara maju memiliki sejarah panjang penggunaan bahan bakar fosil secara besar-besaran dan berkontribusi terhadap emisi gas rumah kaca.

“Jadi di negara maju konsumerismenya tinggi, tingkat konsumsinya tinggi. Hal ini menyebabkan peningkatan produksi limbah dan penggunaan sumber daya.

Tidak hanya itu, negara-negara maju juga ikut serta dalam ekspor polusi dengan menggerakkan industri-industri yang mencemari negara-negara berkembang.

Entah dia (negara maju) punya uang, punya pabrik tekstil di negara miskin atau negara berkembang, dan negara maju menerimanya. Hal ini juga berkontribusi terhadap memburuknya situasi (iklim). “Meski di sisi lain juga berperan positif, misalnya dengan teknologi bersih dan teknologi ramah lingkungan,” jelas Dickey.

Meski demikian, Dickey tidak memungkiri bahwa Indonesia turut berperan dalam pencemaran lingkungan.

“Peran negatif dari penggundulan hutan, pembukaan hutan untuk pertanian, pembukaan lahan untuk pertanian, polusi industri, peningkatan emisi gas rumah kaca dari sektor industri dan pesatnya perkembangan transportasi, sangat sedikit dalam pengelolaan limbah.”

Hal-hal tersebut pada akhirnya menimbulkan pencemaran lingkungan. Namun Indonesia juga mempunyai peran untuk melakukan hal-hal positif demi kebaikan lingkungan.

Misalnya saja penggunaan energi terbarukan seperti energi surya dan biomassa, meski masih tergolong rendah. Ada juga konservasi keanekaragaman hayati yang kini sudah mulai berjalan”.

“Tetapi laju konservasi dan perusakan tidak seimbang dan perlu segera diatasi,” kata Dickey.

Sebelumnya, pernyataan Bill Gates tentang kontribusi Indonesia terhadap emisi gas rumah kaca yang besar diawali dengan pembahasan mengenai minyak nabati dan minyak sawit.

Menurutnya, lemak hewani dan nabati bisa menjadi masalah perubahan iklim. Pelaku terparah adalah aktivis sawit.

Permasalahan minyak sawit bukan terletak pada cara orang menggunakannya, namun pada cara ekstraksinya. Pasalnya, kelapa sawit, sejenis kelapa sawit asli Afrika tengah dan barat, tidak tumbuh di mana pun.

Kelapa sawit tumbuh dengan baik hanya lima sampai sepuluh derajat di atas garis khatulistiwa. Hal ini menyebabkan rusaknya hutan hujan di wilayah tropis di seluruh dunia melalui tebang dan bakar, yang kemudian diubah menjadi perkebunan kelapa sawit.

Proses ini berdampak negatif terhadap keanekaragaman hayati dan membahayakan seluruh ekosistem. Hal ini juga berdampak buruk terhadap perubahan iklim.

Dia menambahkan: Pembakaran yang terjadi pada kebakaran hutan melepaskan berton-ton gas rumah kaca ke atmosfer, dan ketika lahan basah di dalamnya dihancurkan, karbon yang tersimpan juga ikut terlepas.

Bill Gates mengatakan di gatesnotes.com secara singkat: “Pada tahun 2018, kerusakan yang terjadi di Malaysia dan Indonesia saja sudah cukup parah hingga menyumbang 1,4 persen emisi global—lebih besar dari seluruh negara bagian California dan hampir sama besarnya dengan industri penerbangan di seluruh dunia pada tahun 2018. 13 Agustus 2024

Sayangnya, mengganti minyak sawit sulit dilakukan. Harganya murah, tidak berbau dan banyak. Meskipun sebagian besar minyak nabati berbentuk cair pada suhu kamar, minyak sawit berbentuk setengah padat, kental, dan mudah menyebar.

Karena berfungsi sebagai pengawet alami, umur simpannya sangat lama. (Ini sebenarnya meningkatkan titik leleh es krim.) Ini juga satu-satunya minyak nabati yang memiliki keseimbangan lemak jenuh dan tak jenuh yang hampir sama, itulah sebabnya minyak ini sangat serbaguna.

Jika lemak hewani merupakan bahan utama dalam beberapa makanan, maka minyak sawit adalah pemain tim yang dapat menyempurnakan hampir semua makanan atau non-makanan.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *