Sat. Sep 21st, 2024

Kenapa Luka Sayatan Kertas Terasa Sangat Sakit? Ini Penjelasannya

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Sakit parah akibat sayatan kertas kecil memang sangat menyakitkan. Luka ini biasanya terjadi di ujung jari yang merupakan bagian tubuh paling sensitif.

Mengapa itu sangat menyakitkan? Jawabannya adalah ujung jari terbuat dari jaringan kompleks untuk tujuan tertentu.

Berikut penjelasan lebih lanjut mengutip piedmont.org, Minggu (16/6/2024): Reseptor nyeri terletak di ujung jari.

Jari memiliki jumlah reseptor rasa sakit dan sentuhan terbanyak di suatu area tertentu dibandingkan dengan bagian tubuh lainnya. Reseptor ini berperan penting dalam mengidentifikasi objek dan menentukan ukuran, bentuk, tekstur, dan suhunya.

Neuron di ujung jari dapat bereaksi dengan cepat terhadap suhu tinggi dan rendah yang ekstrem, tekanan berbahaya pada kulit, dan bahan kimia berbahaya, semuanya sebagai upaya untuk menghindari bahaya.

Jari memiliki representasi yang kuat di otak, sehingga ketika seseorang mengalami potongan kertas, reseptor rasa sakit menjadi terbuka dan aktif, mengirimkan sinyal yang diperkuat ke otak. Pemotongan kertas sangat menyakitkan karena beberapa alasan:

1. Tepi kertas bergerigi dan kasar, tidak halus.

2. Potongan kertas yang dangkal tidak banyak mengeluarkan darah atau menggumpal, sehingga saraf tetap terbuka.

3. Penggunaan dan pergerakan tangan dan jari secara terus menerus menyebabkan luka mudah terbuka kembali sehingga penyembuhan menjadi lambat.

4. Kertas seringkali dibuat dengan bahan kimia yang dapat mengiritasi kulit.

Saat menghadapi luka terbuka, setiap orang mempunyai cara tersendiri dalam mengatasinya. Ada pula yang memilih mencucinya dengan air mengalir dan membiarkannya terbuka.

Ada juga orang yang memilih menutup lukanya dengan plester agar tidak masuk udara. Lalu bagaimana cara merawat luka terbuka yang benar?

Dokter yang aktif di media sosial, Gia Pratama Putra mengungkapkan, pengobatan luka terbuka yang utama harus melibatkan rasa tenang. Karena ketika Anda panik, Anda akan lebih sulit berpikir.

Nomor satu, kalau kita menghadapi luka terbuka pada anak atau keluarga kita, jangan panik. Kalau panik, itu karena tidak bisa berpikir, kata Gia dalam konferensi pers The Unstoppable Family bersama Betadine.

Dan Gia mengatakan ketika kamu ingin membersihkan luka, pastikan tanganmu bersih. Ingatlah bahwa luka terbuka akan terkena bakteri atau kuman.

Kedua, jagalah, tangan kita harus bersih dulu, karena tangan kita penuh bakteri. Kalau kita menyentuh luka, (bisa) menambah jumlah bakteri, kata Gia. Periksa pendarahan

Gia mengungkapkan, penanganan luka terbuka berbeda-beda tergantung aktif atau tidaknya pendarahan.

“Kita lihat ada pendarahan aktif atau tidak. Kalau pendarahan aktif harus dioles (ditekan pelan-pelan), jangan sampai (darahnya) terus mengalir,” kata Gia.

“Kalau masih mengalir, yuk ke RS. Biasanya harus dijahit. Jahitannya tergantung lukanya. Kalau di rumah darahnya tidak aktif, bisa diberikan povidone yodium,” lanjutnya.

Lebih lanjut Gia mengungkapkan, jika ingin memberikan antiseptik yang mengandung povidone yodium, Anda bisa membilas lukanya terlebih dahulu dengan air mengalir.

“Bersihkan dulu dengan air mengalir, lalu pakai povidone yodium. Boleh ditutup (dengan kain katun). Tapi tidak perlu ditutup selama 24 jam. Kalau tidak terkena (dengan benda lain), bisa dibuka. Yang penting tidak basah terkena air,” kata Gia.

Gia mengatakan, fungsi menutup luka pasca pemberian antiseptik povidone yodium adalah agar proses regenerasi kulit tidak terganggu.

“Jadi tujuan kita melindungi luka tersebut agar sel-selnya bisa tumbuh baru. Tidak diganggu oleh bakterinya,” kata Gia.

Meski demikian, Gia juga sependapat bahwa seringnya cedera di rumah tidak boleh menjadi penghalang bagi siapa pun untuk tetap beraktivitas. Ada hal yang bisa dipersiapkan dan dilakukan saat terjadi kecelakaan di rumah.

“Apa upaya preventif khususnya untuk melindungi anak-anak? Yang harus diberikan kepada mereka adalah antiseptik, terutama yang berbahan dasar povidone-iodine,” kata Gia.

Salah satu keunggulan utamanya terkait dengan spektrum. Antiseptik dengan jenis povidone yodium mempunyai spektrum yang luas, sehingga dapat lebih melindungi untuk mencegah infeksi luka.

Selain itu, menurut Gia, povidone yodium memiliki efisiensi tinggi, daya tahan lama, dan kompatibilitas kulit yang baik.

Dalam kesempatan yang sama, Gia menjelaskan kecelakaan yang menimbulkan cedera bermacam-macam. Namun sebagian besar kecelakaan terjadi di rumah dan di lingkungan sekitar.

Ada beberapa jenis cedera yang paling umum terjadi di rumah Anda. Cederanya berkisar dari memar hingga pergelangan kaki terkilir (sprain atau keseleo).

“Hanya 31 persen yang berada di jalan raya. Pasien yang sering saya temui di rumah sakit adalah pasien yang pernah mengalami kecelakaan dalam rumah tangga,” kata Gia.

“Pasien yang saya terima selalu ke RS, anak lebam. Luka bakar, lebam. Kalau darahnya aktif ya harus dijahit. .”  

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *