Thu. Sep 19th, 2024

Telan Rp 217,8 Miliar, Proyek Underpass Gatot Subroto Bakal Redam Kemacetan Medan

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyelesaikan pembangunan Underpass Gatot Subroto di kota Medan, Sumatera Utara. Pembangunan underpass ini bertujuan untuk menghilangkan kemacetan akibat berkumpulnya lalu lintas dari empat arah, yakni Jalan Gatot Subroto-Jalan Binjai Raya yang merupakan bagian dari ruas jalan nasional kota Medan dengan Jalan Ringväg-Jalan Asrama.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan konektivitas antar wilayah diperlukan agar pergerakan barang, jasa, dan manusia menjadi lebih efisien. Dengan konektivitas yang semakin lancar, pertumbuhan ekonomi regional diharapkan dapat meningkat sehingga dapat membantu percepatan proses pembangunan di wilayah tersebut.

Pembangunan infrastruktur jembatan, jalan layang, dan bawah tanah akan memperlancar koneksi lalu lintas dan aksesibilitas, serta memberikan pilihan bagi warga untuk meningkatkan produktivitas perekonomian, kata Basuki dalam keterangan tertulisnya, Jumat (21/6/2024).

Jalan Simpang Subroto merupakan salah satu titik pusat kemacetan lalu lintas di Kota Medan yang menjadi titik pertemuan arus kendaraan dari Medan menuju Binjai dengan Jalan Lingkar menuju Simpang Medan-Tebing Tinggi Sumatera dan Jalan Asrama menuju Gerbang Tol Helvetia (Medan- Gerbang Tol Binjai).

Pembangunan underpass tersebut dimulai pada tanggal kontrak 26 September 2023 dan diharapkan selesai pada 19 September 2024 dengan biaya APBN 2023-2024 senilai Rp217,8 miliar.

 

Kereta bawah tanah Gatot Subroto dibangun sepanjang 750 meter dengan penggalian struktur menggunakan mesin hydraulic grab untuk dinding diafragma.

Pada 10 Juni 2024, progres konstruksi dilaporkan mencapai 48,85 persen. Pekerjaan tersebut meliputi pembuatan dinding membran setebal 80 cm, kolom beton berlubang diameter 800 mm dan lantai beton semen dengan batu bulat setinggi 30 cm.

Pembangunan kereta bawah tanah Gatot Subroto akan menambah kapasitas jalan dari dua menjadi empat lajur. Dengan dibangunnya underpass ini, lalu lintas Kota Medan menuju Binjai atau jalur Trans Sumatera Medan-Tebing Tinggi diperkirakan tidak akan mengalami hambatan atau kemacetan.

 

Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Sumut Junaidi mengatakan BBPJN Sumut terus menjalin komunikasi dengan berbagai pihak agar proses pembangunan underpass berjalan lancar karena tidak ada gangguan jalan.

“Kami juga menjalin komunikasi dengan lembaga adat di sini untuk meminta informasi ornamen apa saja yang bisa digunakan, ornamen khas Sumut, termasuk dukungan dari pemangku kepentingan, Pemprov, Walikota, dan instansi terkait. Kami juga meminta bantuan kepada pihak-pihak yang berwenang. masyarakat agar ketika selesai bisa saling menjaga bersama,” pintanya.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *