Thu. Sep 19th, 2024

Viral Kisah Galih Sulistyaningra, Lulusan LPDP yang Mengabdikan Diri sebagai Guru SD Negeri

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Galih Sulistyaningra, lulusan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) yang menyelesaikan gelar masternya di London, mendapat popularitas besar di media sosial.

Ibu satu anak ini membuat netizen heboh karena memutuskan mengabdikan ilmunya sebagai guru di Sekolah Dasar Negeri (SDN). Keputusan menjadi guru sekolah dasar merupakan wujud nyata harapannya mendapatkan beasiswa untuk pembangunan negara.

Melalui akun TikTok @galihtyanr, Galih membagikan video kesehariannya sebagai seorang guru. Dalam video pendek yang telah ditonton 304.000 kali hingga Jumat, 14 Juni 2024 itu, ia menulis: “Apa yang didapat lulusan Beasiswa Pascasarjana LPDP London di London?”

Dengan bangga dan tanpa rasa malu ia mengatakan bahwa ia kini menjadi guru di sebuah sekolah dasar negeri dan mengajar berbagai mata pelajaran penting. Apa yang mereka ajarkan sungguh luar biasa: mencegah kekerasan seksual. Prinsip ilmu pengetahuan. Teknologi, Teknik, Seni dan Matematika (STEAM). Kesetaraan gender, kasih sayang, nilai-nilai dan kemanusiaan.

Galih menegaskan, meski beragama Katolik, namun sebagian besar siswanya beragama Islam, namun hal tersebut tidak menghalangi dirinya untuk mengajak siswanya berbuka puasa bersama.

Selain aktif di kelas, lulusan University College London mewakili guru sekolah dasar negeri dalam berbagai konteks, seperti talk show dan seminar.

Dalam keterangan video yang diunggahnya, Galih menyatakan awalnya ia tidak berencana menjadi guru SD negeri.

“Karena saya sarjana pendidikan guru SD, saya kembali lagi dan menjadi guru SD. Sebenarnya jujur ​​​​itu bukan rencana awal saya,” tulis Galih pada caption videonya, seperti dikutip Zdrowie Liputan 6. .com pada Jumat, 14 Juni 2024.

“Tetapi ternyata saya harus menjadi guru di sekolah dasar negeri terlebih dahulu untuk memahami konteks dan permasalahan di akar rumput. Dan tanpa disadari, mempengaruhi teman-teman yang lain,” imbuhnya.

Meski ini bukan rencana awalnya, seingat Galih, ini adalah cara untuk menyadarkan apa yang disampaikan saat wawancara LPDP.

“Seingat saya, inilah cara saya mengimplementasikan apa yang saya sampaikan dalam perbincangan saya dengan panelis LPDP: Mengintegrasikan Pembelajaran Kontekstual dan Bermakna di Sekolah Umum,” ujarnya.

Alih-alih menjadi pengambil keputusan atau pengambil keputusan, menjadi guru di sekolah dasar negeri mengantarkan Galih Sulistyaningara untuk memenuhi misinya seperti yang digambarkan saat ia mendaftar di LPDP.

“Siapa sangka hal ini bisa dicapai dengan menjadi guru sekolah dasar negeri, bukan menjadi pengambil keputusan, pengambil keputusan, atau lembaga swadaya masyarakat. Sebaliknya, dialah aktor dan staf utama dalam menentukan kualitas pengajaran. Hidup kadang-kadang lucu,” katanya.

Galih kembali ke Indonesia pada tahun 2019 dan langsung mengikuti Ujian Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) untuk lolos menjadi guru sekolah dasar, dengan dukungan kuat dari orang tuanya yang juga berprofesi sebagai guru.

Bagi orang tuanya, kesuksesan adalah abdi masyarakat.

“Artinya menyerah dan mengarsipkan dulu gelar sarjana saya, serta menerima kenyataan bahwa penghasilan saya jauh lebih rendah dari sebelumnya. Tapi cara pandangku saat masih lajang pasti berubah sekarang karena aku sudah menjadi seorang ibu,” tambahnya. ditambahkan.

Galih tak memungkiri, empat tahun menjadi guru di sekolah dasar negeri bukanlah hal yang mudah.

“Apalagi ketika idealisme tidak sesuai dengan ekosistem, dan cara pandang serta ambisi saya ketika melamar ketika saya masih lajang pasti berbeda sekarang karena saya sudah menjadi ibu dari anak saya sendiri,” ujarnya.

“Walaupun profesi guru sekolah dasar diberhentikan secara administratif di kemudian hari, saya pastikan usaha dan kontribusi saya di dunia pendidikan akan selalu berdampak dan terasa, mudah-mudahan menjangkau seluruh pelosok Indonesia,” ujarnya.

Melihat upaya Galih mencerdaskan bangsa, sejumlah netizen melontarkan komentar positif.

“Terima kasih dari saya sebagai ibu, sebagai warga negara pembayar pajak. Terima kasih telah kembali dan membangun bangsa ini,” kata salah satu pengguna TikTok.

“Lulusan LPDP suka, mereka kembali ke Indonesia untuk mengabdi. Adik yang baik sekali, selalu penuh semangat,” sahut yang lain.

“Yah, lulusan LPDP memang harus mengabdi pada negara. Kadang banyak lulusan LPDP yang lupa mengabdi pada negara dan tinggal di luar negeri,” komentar yang lain.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *