Sat. Sep 21st, 2024

10 Fakta Menakjubkan Kepiting Tapal Kuda, Berdarah Biru dan Hidup Sejak 400 Juta Tahun Lalu

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Kepiting tapal kuda atau kepiting tapal kuda belakangan ini menjadi pusat perhatian netizen, khususnya di platform media sosial X. Tweet pun mulai mengusung topik tentang keunikan hewan tersebut.

Berikut 10 fakta mengejutkan tentang kepiting tapal kuda, mengutip Nationalzoo.si.edu, Selasa (3/5/2024): 1. Kepiting sudah ada sebelum dinosaurus

Berapa umur kepiting kuda? Para ilmuwan telah menemukan sisa-sisa nenek moyang purba mereka yang hidup 445 juta tahun lalu. Sedangkan dinosaurus pertama kali muncul sekitar 200 juta tahun kemudian, pada Era Mesozoikum.

Kepiting tapal kuda selamat dari peristiwa kepunahan yang memusnahkan dinosaurus 66 juta tahun lalu. Empat spesies bertahan hidup saat ini – satu ditemukan di perairan lepas pantai Atlantik Amerika Utara dan Teluk Meksiko, dan tiga di perairan lepas pantai Asia.

Kepiting tapal kuda tidak banyak berubah dalam 200 juta tahun terakhir, itulah sebabnya mereka sering disebut “fosil hidup”. 2. Darah pada sepatu kuda berwarna biru

Darah manusia berwarna merah karena hemoglobin – protein dalam sel darah merah yang membawa oksigen ke seluruh tubuh – mengandung zat besi. Sedangkan kepiting kuda mengandung protein pembawa oksigen berbeda yang disebut hemocyanin.

Hemocyanin mengandung tembaga, bukan besi, yang memberi warna biru cerah pada darah kepiting kuda. 3. Ia mempunyai enam pasang kaki, tetapi hanya lima pasang kaki yang digunakan untuk berjalan

Kepiting tapal kuda berjalan sejauh 10 kaki dan menggunakan kaki terakhirnya yang disebut chelicera untuk memindahkan makanan ke dalam mulutnya. Mereka memakan cacing, alga, krustasea, dan mangsa kecil lainnya yang mereka ambil dari tepi laut.

Kepiting tapal kuda tidak memiliki rahang, sehingga mereka menghancurkan makanannya di antara kedua kakinya sebelum dimakan.

Kepiting tapal kuda Atlantik ditemukan dari Florida hingga Maine utara dan Semenanjung Yucatán. Sebagian besar penduduk tinggal di Teluk Delaware. Dari bulan Mei hingga awal Juni, mereka mengerumuni pantai untuk berkembang biak dan bertelur.

Mereka datang dalam jumlah besar ketika air pasang bertepatan dengan bulan purnama atau bulan baru. Betina menggali sarang di pasir dan mengubur sekitar 4.000 telur kecil berwarna biru kehijauan.

Mereka dapat bertelur hingga 20 butir setiap tahunnya 5. Bayi kepiting bentuknya seperti kepiting dewasa, namun cangkangnya transparan

Telur tapal kuda membutuhkan waktu dua hingga empat minggu untuk menetas. Muncul krustasea kecil, lebih kecil dari penghapus pensil dengan cangkang hampir transparan.

Bayi kepiting tapal kuda mencari perairan dangkal dan terlindung untuk bertahan hidup. Mereka berganti kulit beberapa kali dalam tahun pertama, melepaskan cangkang lama untuk memperlihatkan cangkang baru di bawahnya.

Kulit kayu menjadi gelap seiring bertambahnya usia. Kepiting terus berganti kulit, namun frekuensinya menurun seiring bertambahnya usia. 6. Banyak burung pantai yang tidak dapat bertahan hidup tanpa kepiting kuda

Ribuan burung pantai turun ke Delaware Bay pada bulan Mei untuk memakan telur kepiting kuda. Red knot, Ruddy turnstones dan Sanderlings, dan banyak spesies lainnya mengandalkan telur kaya lemak dan protein ini untuk bahan bakar perjalanan panjang mereka.

Bagi spesies simpul merah, persinggahan penting ini adalah kesempatan terakhir untuk mengisi bahan bakar sebelum migrasi sejauh 9.300 km dari Amerika Selatan ke Arktik.

Namun, nelayan memanfaatkan rajungan untuk menangkap belut dan teritip, dan jumlah rajungan semakin berkurang. Di beberapa negara, menangkap kepiting tapal kuda adalah tindakan ilegal.

Jika panen terus berlanjut, kepiting bisa mati dan burung yang bergantung padanya juga akan mati.

Kepiting tapal kuda merupakan artropoda, namun berkerabat lebih dekat dengan kalajengking dan laba-laba dibandingkan kepiting. Merekalah satu-satunya anggota ordo Xiphosura yang tersisa. 8. Anda mungkin hidup hari ini karena sepatu kuda

Darah tapal kuda mengandung enzim unik yang disebut limulus amebosit lisat atau LAL. Hal ini menyebabkan darah menggumpal saat terkena endotoksin bakteri, yang bisa berakibat fatal.

Perusahaan biomedis menggunakan LAL untuk menguji obat, vaksin, implan, dan lainnya untuk mengetahui endotoksin. Dengan cara ini, mereka memastikan bahwa peralatan medis aman bagi manusia.

Sayangnya, banyak kepiting kuda yang mati saat proses pendarahan.

Para ilmuwan sedang meneliti metode sintetik LAL lainnya. Menemukan lokasi tersebut akan membantu menjamin masa depan kepiting tapal kuda dan burung laut.

Kepiting tapal kuda mudah terdorong oleh arus dan ombak. Ketika bintang laut terjebak terbalik, ia menggunakan ekornya, yang disebut telson, untuk menepuk dirinya sendiri!

Kepiting tapal kuda juga dapat menggunakan telsonnya sebagai kemudi untuk membantu mengarahkan saat berenang terbalik.

Kepiting tapal kuda tidak berdaya melawan predator seperti penyu, hiu, dan burung camar. Kulitnya yang keras bisa menjadi perisai yang bagus. 10. Bersinar di bawah sinar UV

Seperti kalajengking, kepiting tapal kuda menunjukkan fluoresensi di bawah sinar ultraviolet (atau cahaya hitam). Para ilmuwan tidak mengetahui mengapa kepiting kuda bersinar, namun kepiting kecil dengan cangkang lebih terang lebih terang daripada kepiting besar.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *