Fri. Sep 27th, 2024

Terapkan Family Office, Indonesia Bisa Tarik Investasi USD 500 Miliar

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Pemerintah memproyeksikan investasi dari pengelolaan aset berbasis keluarga atau kantor keluarga yang bisa ditarik ke Indonesia mencapai $500 miliar dalam beberapa tahun ke depan. 

Family Office adalah sebuah konsep di mana keluarga kaya mengelola investasi mereka di suatu wilayah saat mereka bepergian. Konsep ini telah diterapkan di negara-negara seperti Singapura, Malaysia, Monaco, London, Hong Kong dan Dubai.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menjelaskan potensi investasi kantor keluarga di dunia sebesar $11,7 triliun. Indonesia bisa menarik dana sebesar 500 miliar USD atau sekitar 5 persen dari total uang yang dimiliki perusahaan keluarga di dunia.

“Kalau kita lihat yang disampaikan kemarin, total aset yang dikelola kantor keluarga mencapai USD 11,7 triliun. Kalau Indonesia hanya bisa menarik 5 persen, kita bicara angka USD 500 miliar, itu sangat besar dalam beberapa tahun ke depan,” kata Sandigaga dikutip Antara, Senin (1/7/2024).

Presiden Joko Widodo memerintahkan pembentukan tim khusus yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan untuk menyelidiki skema investasi kantor keluarga di Indonesia ini.

Kajian yang akan dilakukan selama sebulan ke depan ini akan membahas regulasi dan kapasitas, serta banyaknya permintaan komunitas kantor keluarga di seluruh dunia yang ingin menerapkan skema ini di Bali.

“Kami sudah memikirkannya dari segi kapasitas, regulasi dan akan dibentuk tim khusus untuk mengkajinya dan diharapkan kami juga bisa menawarkan hal-hal seperti Singapura, Dubai, Hong Kong, ini tempat yang menarik untuk keluarga. . pengelolaan aset di Indonesia,” kata Sandi.

Menurut Sandi, skema kantor keluarga ini akan memberikan kemudahan layanan dan izin bagi kelompok keuangan keluarga besar untuk menginvestasikan asetnya di Indonesia.

Ia meyakini skema ini merupakan peluang bagi penanaman modal dalam negeri karena banyak kantor keluarga atau bisnis keluarga di Indonesia yang melakukan outsourcing pengelolaan asetnya ke Indonesia.

“Kalau kita sebut low hangingfruit. Jadi pemenang cepatnya adalah perusahaan-perusahaan milik keluarga Indonesia yang mengelola investasinya bukan di luar Indonesia, tapi di Indonesia,” ujarnya.

 

Penerapan skema kantor keluarga ini, kata Sandi, hanya memerlukan perubahan regulasi karena Indonesia sudah menarik dari segi investasi, tidak hanya pada aset keuangan, tetapi juga investasi pada ekonomi hijau dan filantropi manusia

Sandi mengatakan, skema kantor keluarga ini merupakan peluang untuk mendapatkan uang tambahan sehingga tidak perlu bagi pemilik perusahaan keluarga.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *