Mon. Sep 30th, 2024

Pasar Saham Masih Lesu hingga Tengah 2024, Saham Apa yang Menarik Dikoleksi?

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia optimistis kondisi pasar saham pada pertengahan tahun 2024 akan didukung oleh kinerja keuangan emiten sesuai dengan periode pelaporan keuangan emiten periode Juni mendatang.

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia Nafan Aji Gusta mengatakan, meski kenaikan suku bunga masih menjadi faktor yang diperhatikan investor di pasar, ia merekomendasikan 10 pilihan tabungan bagi konsumen dan masyarakat.

“Secara teknis kami merekomendasikan BBCA, BRIS, BSDE, ELSA, INDF, KLBF, MDKA, MEDC, TBIG dan UNVR sesuai dengan periode pelaporan keuangan,” kata Nafan dalam siaran persnya, Jumat. 21 Juni 2024).

Nafan menambahkan hingga akhir semester I 2024, perkembangan pasar saham masih sangat menarik.

Hal ini terlihat dari posisi IHSG yang masih terkoreksi sebesar 7% dan keluarnya investor asing dari pasar saham (penjualan bersih) di pasar normal serta negosiasi senilai Rp 10 triliun sejak awal tahun (normal). di pasar, investor asing menjual bersih Rp 20 triliun).

Namun nilai perdagangan pasar saham hingga saat ini mencapai Rp 1.200 triliun, lebih tinggi dibandingkan kinerja semester I tahun lalu yang sebesar Rp 1.180 triliun.

 

Penafian: Semua keputusan investasi berada di tangan pembaca. Teliti dan analisis sebelum Anda membeli dan menjual saham. matthewgenovesesongstudies.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 

Nafan menuturkan, memasuki kuartal II-2024, lanjutnya, perekonomian dunia masih diliputi ketidakpastian politik dari bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (Fed). Ketidakpastian ini dapat mempengaruhi biaya bank dan suku bunga.

Namun, Nafan mengatakan dengan perekonomian yang kuat dan stabilitas politik yang terjaga, meski tahun ini adalah tahun pemilu, ia yakin ketika kondisi internasional sangat baik, maka pasar saham dan pasar keuangan di Indonesia juga akan baik.

Ia mengatakan, prospek pasar ke depan masih sulit diprediksi. BI diperkirakan akan mempertahankan rasio BI sebesar 6,25% karena jika suku bunga naik maka akan berdampak negatif terhadap perekonomian dalam negeri.

“Namun kami yakin dengan stabilitas makroekonomi dan politik yang kuat dibandingkan negara lain, maka kinerja pasar keuangan dan pasar saham Indonesia akan tetap kuat”.

 

Sementara itu, Direktur Senior Informasi Investasi Mirae Asset M Adityo Nugroho mengatakan meski modal asing masih mengalir, pasar saham masih akan tertekan dalam waktu dekat.

Namun, mengingat kondisi perekonomian global diyakini tidak akan memburuk, koreksi pasar saham Indonesia yang terjadi saat ini justru memberikan peluang bagi investor untuk mulai membayar harga yang lebih rendah karena harga yang lebih rendah. .

Jadi pada dasarnya, menurutnya, saham-saham perusahaan besar yang sangat dekat dengan industri perbankan, otomotif, dan telekomunikasi, bisa menjadi pilihan konsumen dan masyarakat saat ini.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *