Fri. Sep 20th, 2024

Program Penanaman Sejuta Pohon demi Hijaukan Kembali Bukit Parapuar Labuan Bajo

 

matthewgenovesesongstudies.com, Batavia – Wajah Bukit Parapuar yang pernah menjadi korban penodaan ilegal terus menghiasi. Selain itu, Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) berkomitmen menerapkan salah satu dari sepuluh prinsip tersebut. Artinya, setiap pohon yang ditebang karena pembangunan diganti dengan sepuluh pohon baru.

Salah satunya adalah upaya pemulihan kawasan hutan di Parapuar melalui program penanaman jutaan dolar hasil kerja sama antara BPOLBF, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), dan Persatuan Perusahaan Real Estate Indonesia (REI). Dalam rangka HUT REI yang ke 52, mereka melakukan penanaman 52 pohon kelapa hias dan menyumbangkan 200 bibit pohon Trembesi Sengon.

“Mudah-mudahan Labuan Bajo menjadi destinasi wisata hijau, apalagi saat ini kita berada di Kawasan Parapuar. Kita akan tanam kembali dan bangun dengan konsep menyatu dengan alam,” ujar Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno yang secara simbolis ikut serta dalam penanaman pada hari Kamis tanggal 25 April tahun 2024

Dalam publikasi tim gaya hidup matthewgenovesesongstudies.com, baru-baru ini Sandi menjelaskan Parapuar dan Labuan Bajo Flores membuka peluang investasi dan pergerakan ekonomi untuk kebaikan masyarakat, sesuai dengan statusnya sebagai salah satu destinasi prioritas utama.

“Kita bisa melihat view point 360 derajat dari kota Labuan Bajo dan jembatan Bandara Komodo dari kawasan Parapuar. Saya berharap kunjungan REI ke Parapuar dan Labuan Bajo akan membuka peluang Labuan Bajo menjadi destinasi prioritas tinggi. sehingga dapat mengundang lebih banyak investasi dalam “gerakan ekonomi” demi keselamatan masyarakat Manggarai Barat.” Jika REI ingin berinvestasi di Parapuar, bisa berkoordinasi langsung dengan BPOLBF, kata Sandi.

Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) REI, Joko Suranto mengatakan, program sejuta pohon ini merupakan bentuk ucapan terima kasih REI dan menyumbangkan sesuatu yang bisa bermanfaat bagi semua pihak. “Kenapa kita bicara sejuta pohon, padahal dua pohon insya Allah berarti sekitar 200.000 hingga 300.000 pohon setahun jika kita bekerja sama,” ujarnya.

Ia juga mengatakan, pihaknya telah menyiapkan 20.000 bibit siap tanam. Lokasi perkebunan diberikan kepada masing-masing DPD REI.

Frans Teguh sebagai Plt. Direktur Utama BPOLBF menerima kerja sama penghijauan Labuan Bajo Flores, untuk mempercepat pengembangan ekosistem pariwisata di sana. Selain reboisasi, kerja sama erat kaitannya dengan value chain atau rantai pasok pertanian, perikanan, tanaman, dan pusat ekonomi lain yang mendukung pariwisata.

Proses yang dipercepat ini juga memerlukan pengembangan kegiatan, fasilitas dan layanan inovatif yang diperlukan untuk kinerja dan reputasi pariwisata yang lebih baik. Ia berharap REI lebih terlibat dalam pengembangan sumber daya, infrastruktur, sumber daya manusia, dan menyebarkan pertumbuhan pusat keuangan baru di Labuan Bajo, Flores.

“BPOLBF mengajak REI untuk mendorong investasi hijau di Parapuar yang merupakan salah satu destinasi baru yang mengedepankan keseimbangan dan keselarasan alam, ekologi, dan sosial budaya sebagai proposisi nilai yang luar biasa,” ujarnya.

 

Wilayah Parapuar berada di Hutan Nggorang Bowosie. Pengunjung dapat mengakses dari jalan Trans Flores, tepat di seberang Flores Carwash atau sekitar 300 meter dari SPBU Wardun (Jl. Trans Flores, Labuan Bajo – Ruteng).

Parapuar adalah nama yang dipilih untuk Kawasan Pariwisata Terpadu di Labuan Bajo. Nama Manggarai berasal dari dua kata bahasa, yaitu Para yang berarti pintu atau gerbang, dan Puar yang berarti hutan.

Tempat wisata terpadu ini menempati Hutan Nggorang Bowosie seluas 400 hektar. Hutan produksi merupakan bekas perambahan liar dengan banyaknya pohon yang ditebang dan dibakar, serta digantikan oleh tanaman tahunan yang tergeletak di air dan tanah.

Kawasan tersebut dikelilingi oleh dua desa, Desa Golo Bilas dan Desa Gorontalo, serta satu kecamatan yaitu Desa Wae Kelambu, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat. Rencananya akan dibangun empat zona di Tanah Air, salah satunya adalah zona budaya (cultural distrik).

Mantan Kepala BPOLBF Shana Fatina mengatakan Parapuar ditawari untuk menambah jumlah destinasi dan atraksi pariwisata di Labuan Bajo. Jumlah wisatawan ini diharapkan bertambah dan bertahan lebih lama.

“Lokasi Parapuar yang sangat baik di pusat kota Labuan Bajo akan membuka peluang lebih luas dan membuka pasar baru bagi produk lokal Floratama,” imbuhnya.

 

Aktivasi pariwisata baru di Labuan Bajo semakin meningkat. Setelah keberhasilan implementasi Volume 1, Picnic Over the Hill (POTH) Vol. 2 akhirnya akan berlangsung di Bukit Parapuar pada 9-10 Desember 2023.

Berbeda dengan sebelumnya, bisnis ini diadakan dengan bayaran. Jumlah pengunjung meningkat dua kali lipat menjadi 2.000 orang. Mereka didominasi oleh masyarakat Labuan Bajo dan sekitarnya. Ada pula lima wisatawan asing yang datang.

Benda itu terisi lebih jelas lagi. Jika POTH Vol 1 hanya menghadirkan satu panggung, kali ini acara menawarkan dua panggung yang didesain berbeda, yakni Panggung Senja dan Panggung Pesta. Panggung senja menawarkan suasana romantis dan tenang di Taman Parapuar yang juga diperuntukkan sebagai lantai 0, sedangkan teater Pesta memiliki suasana yang lebih meriah.

 

Dunia hiburan banyak melahirkan talenta lokal seperti Persatuan Seniman Barat Manggarai, Penyanyi, Lagu dan Musisi Republik Indonesia (PAPPRI), Sanggar Wela Rana, Kamus Band, Dinamis, Saint Yowzha, Oldwall, Glenn Sebatian, Justy. Aldrin, Mukarakat, dan Saykoji. Happy Edon Sanggar Wela Rana mengaku terharu karena ada kesempatan untuk acara ini.

“Kami baru sampai dari Ruteng dan rasa penat langsung hilang sesampainya di sini (Parapuar), indah sekali,” ungkap pendiri Sanggar Wela Rana sekaligus Ketua PAPPRI Kabupaten Manggarai itu.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *