Sat. Sep 21st, 2024

Banjir Terjang Rumah dan Lahan Pertanian di Bombana, Pihak BPBD Mengaku Belum Terima Laporan

matthewgenovesesongstudies.com, Kendari – Banjir dahsyat terjadi di kawasan Bombana sejak Selasa (9/4/2024) hingga Rabu (10/4/2024) pagi. Banjir Bombana yang mencapai setengah meter menggenangi dua wilayah, Desa Tongkoseng, Kecamatan Tonto Nunu dan Desa Karya Baru, Kecamatan Polang Utara. 

Banjir terparah terjadi di Desa Tongkoseng. Hingga pukul 21.59, air sungai Wita, Polang, dan Toluto yang naik masih menggenangi pemukiman warga. Anta Makmur, salah satu warga Desa Tongkoseng mengatakan, banjir disebabkan meluapnya sungai Toluto dan Poliang. 

Saat dihubungi melalui telepon selulernya, Enta mengatakan, “Selasa (04/09/2024) hujan lebat mulai pukul 23.00 WITA, berhenti pada pukul 05.00 WITA.”

Ia mengatakan, sekitar pukul 06.00 WITA, air mulai mengalir ke pemukiman warga. Selain itu, air juga merendam puluhan hektar sawah. 

“Warga ada yang masih melaksanakan salat Idul Fitri di masjid, ada pula yang di jalan,” kata Enta.

Ia mengatakan warga masih waspada hingga Rabu (10/4/2024) malam. Faktanya, banjir tidak kunjung berkurang dan daerah jajahan semakin terendam. 

“Beberapa orang sudah melarikan diri,” kata Anta.

Kepala Desa Tongkoseng Bombana Rahman mengatakan, sekitar 70 rumah warga desa terendam banjir. Saat ini, sekitar dua puluh kepala keluarga telah memutuskan untuk meninggalkan rumah mereka. 

Selain itu, sekitar 70 hektare lahan sawah yang sudah dipanen kini terendam banjir. Menurut Rahman, jika banjir tidak kunjung surut dalam 3 hari ke depan, dikhawatirkan akan ada bahaya tanaman petani rusak akibat busuknya padi yang terendam banjir. 

“Airnya masih setinggi perut orang dewasa. Sekitar 20 KK mengungsi ke tetangga atau tempat yang tidak terendam banjir,” kata Rahman.

Rehman mengatakan, tiga pemukiman juga terdampak banjir Bombana. Ini adalah desa Imoiko, Ranongkoya dan Toluto.

Lebih lanjut Rahman mengatakan, banjir di Bombana terjadi akibat jebolnya tanggul Sungai Poliang. Akibatnya, air sungai meluap dan masuk ke wilayah desa. 

Selain Tongkoseng, Desa Karya Baru di Kecamatan Poliang Utara juga terkena dampaknya. Sekitar 70 hektare sawah dan tanaman hortikultura terendam banjir. 

Jumardin, warga Desa Karya Baru, mengatakan, air mulai masuk ke desa tersebut sekitar pukul 17.00 pada Rabu (10/4/2024). Katanya, hujan turun deras sejak tadi malam. 

“Ada tiga permukiman di Desa Karya Baru, yakni Kapukapura, Samalewa, dan Padang Lampe yang juga terdampak,” kata Jumardin. 

Ia menceritakan, bahkan 5 rumah dan 1 masjid terendam. Meski tak ada warga yang mengungsi, namun lahan pertanian warga ikut terdampak. 

Badan Penanggulangan Bencana Alam Daerah Kabupaten Bombana belum menyentuh lokasi banjir hingga Rabu malam (4/10/2024). Kepala BPBD Bombana Hasdin Ratta mengatakan, pihaknya belum menerima laporan dari pihak desa maupun kelurahan. 

Saat dihubungi melalui telepon selulernya, Hasdin Ratta mengatakan, “Sesuai SOP kami, begitu mendapat laporan dari camat atau lurah, kami akan segera datang untuk mengambil tindakan.”

Namun Rahman, Kepala Desa Tongkoseng, mengatakan hal berbeda. Ia mengatakan, laporan tersebut sudah disampaikan ke pemerintah daerah pada Rabu (10/4/2024) sekitar pukul 08.49 Wita. Namun hingga pukul 11.25 WITA, belum ada pelacakan di lokasi bencana.

“Belum ada tindak lanjut dari pemerintah daerah terkait bantuan evakuasi. Namun kami mengimbau warga tetap waspada. Laporan tersebut sudah kami sampaikan pagi ini kepada pihak yang juga termasuk pemerintah daerah,” kata Rahman Is. ” 

Sebelumnya, Pemprov Sultra telah mengeluarkan beberapa instruksi untuk tetap waspada jika terjadi musim hujan dan banjir dahsyat. Pemprov melalui Penjabat Gubernur Sultra Andap Budhi Revianto kerap meminta kepada pemerintah kota dan kabupaten di Sultra untuk tetap waspada dan memantau kondisi cuaca agar dapat melakukan langkah mitigasi bagi warga di daerah rawan bencana . 

Pemprov juga terus berkoordinasi dengan BMKG Kendari dan pusat untuk memantau kondisi cuaca di wilayah Sultra setiap saat. Selain itu, Pemkab juga diminta berkoordinasi dengan BMKG untuk menyiapkan langkah-langkah awal dengan memberikan laporan kondisi cuaca yang dapat dilihat setiap saat. 

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *