Fri. Sep 20th, 2024

Korea Utara Ancam Ambil Tindakan Militer untuk Respons Latihan Korea Selatan-AS

matthewgenovesesongstudies.com, Pyongyang – Korea Utara menyebut latihan militer yang dilakukan Korea Selatan dan Amerika Serikat (AS) merupakan rencana penyerangan. Pada Selasa (3/5/2024), Korea Utara juga mengancam akan mengambil langkah militer yang bertanggung jawab sebagai tanggapannya.

Peringatan Korea Utara datang sehari setelah pasukan Korea Selatan dan AS memulai pelatihan pos komando yang disimulasikan komputer selama 11 hari dan berbagai latihan. Pelatihan tahun ini melakukan 48 simulasi, dua kali lebih banyak dibandingkan tahun lalu.

Media pemerintah Korea Utara (KCNA) AP memberitakan, pada Rabu (6/3) Kementerian Pertahanan Korea Utara menyatakan mengecam keras latihan militer AS dan (Korea Selatan) yang tidak bertanggung jawab, yang semakin tidak jelas. ancaman militer terhadap kedaulatan negara dan upaya untuk menyerang negara.

Seorang juru bicara kementerian yang tidak disebutkan namanya mengatakan militer Korea Utara akan terus memantau tindakan para petualang musuh dan melakukan aktivitas militer yang bertanggung jawab untuk mengendalikan lingkungan keamanan yang tidak stabil di Semenanjung Korea.

Juru bicara tersebut tidak mengatakan tindakan apa yang akan diambil Korea Utara, namun para pengamat mengatakan Korea Utara kemungkinan akan melakukan uji coba rudal atau langkah-langkah lain untuk meningkatkan kemampuan perangnya.

Kementerian Pertahanan Korea Selatan menyebut latihan dengan Amerika Serikat pada Selasa malam (5/3) merupakan latihan pertahanan rutin. Pernyataan yang sama mengatakan bahwa Korea Selatan akan memberikan respons unik jika Korea Utara melancarkan provokasi langsung terhadap mereka selama latihan tersebut.

Korea Utara telah lama memandang latihan militer besar-besaran yang dilakukan AS dan sekutunya sebagai latihan invasi, meskipun para pejabat Korea Selatan dan AS telah berulang kali mengatakan bahwa mereka tidak berencana menyerang Korea Utara.

Sebelumnya, Korea Utara menanggapi latihan Korea Selatan dan Amerika dengan menembakkan bom rudal ke laut.

Pekan lalu, Kepala Staf Gabungan Korea Selatan mengatakan latihan militer tahun ini dengan Amerika Serikat dirancang untuk menetralisir ancaman nuklir Korea Utara dan akan mencakup latihan penembakan, pengeboman, serangan udara, dan intersepsi rudal.

Kekhawatiran terhadap program nuklir Korea Utara semakin meningkat dalam dua tahun terakhir, seiring Korea Utara melakukan uji coba rudal dalam jumlah besar dan secara terbuka mengancam akan menggunakan senjata nuklir. Amerika Serikat dan Korea Selatan telah memperluas latihan militer mereka dan meningkatkan pengerahan aset militer AS yang kuat seperti kapal induk dan pesawat pengebom berkemampuan nuklir.

Tahun ini, Korea Utara telah melakukan enam uji pertahanan rudal dan uji tembakan artileri. Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un juga menekankan bahwa negaranya tidak akan mengupayakan rekonsiliasi dengan Korea Selatan.

Selain itu, Kim Jong Un telah mengabaikan tujuan jangka panjang negaranya yaitu reunifikasi damai dengan Korea Selatan. Dia mengatakan Korea Utara akan mengambil sikap militer yang lebih agresif terhadap sengketa perbatasan maritimnya dengan Korea Selatan.

Para ahli mengatakan Korea Utara yakin persenjataan yang lebih besar akan memberikan pengaruh lebih besar dalam diplomasi masa depan dengan Amerika Serikat. Korea Utara diyakini serius mengenai pengakuan internasional sebagai negara nuklir, sebuah status yang akan membantu negara tersebut mendapatkan keringanan sanksi ekonomi dari Amerika Serikat dan kawan-kawan.

Korea Utara diperkirakan akan meningkatkan ketegangan tahun ini dengan lebih banyak uji coba rudal dan retorika perang, bersamaan dengan musim pemilu AS-Korea Selatan.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *