Thu. Sep 19th, 2024

IDAI: Jangan Ragu Ajak Anak untuk Dapatkan Imunisasi Polio Tambahan

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta Perayaan Hari Anak Nasional tahun ini jatuh pada minggu kedua Pekan Vaksinasi Polio Nasional atau Kampanye PIN Polio di 27 provinsi. Kampanye imunisasi tambahan berskala besar ini bertujuan untuk mencegah penyebaran virus polio dan mengatasi penyakit polio yang luar biasa acara.

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) juga mengingatkan para orang tua anak usia 0 hingga 7 tahun di 27 provinsi untuk membawa anaknya mendapat tambahan vaksin polio. Orang tua tidak perlu khawatir dengan efek vaksinasi. Termasuk vaksinasi polio.

“Imunisasi merupakan salah satu kebutuhan anak. Imunisasi melindungi terhadap penyakit namun tidak bersifat universal. Misalnya, imunisasi polio hanya melindungi terhadap polio. Oleh karena itu, imunisasi merupakan hal yang spesifik pada banyak imunisasi. Alasannya vaksinasi,” kata Rini.

Rini mewanti-wanti para orang tua agar tidak khawatir. Hal ini karena efek samping yang dimediasi oleh kekebalan tubuh biasanya tidak serius.

“KIPI (kejadian buruk pasca vaksinasi) rata-rata persentasenya tidak terlalu besar, misalnya hanya 1 atau 2 orang dari 100 orang yang bereaksi. Dan biasanya tidak terlalu serius,” ujarnya.

Rini menambahkan kalau anak-anak Ada beberapa gejala setelah menerima vaksin. Segera bawa ke dokter, rumah sakit, atau puskesmas untuk mendapatkan pengobatan atas gejala tersebut.

“Jadi jangan ragu. Sebab seluruh Indonesia sudah kebal terhadap penyakit tersebut. Dan kejadiannya mungkin hanya satu atau dua kali,” kata Rini.

Selain itu, Rini juga mengatakan hal itu Hal ini untuk menghindari orang tua memaksakan diri untuk tidak memvaksinasi anaknya. Penting untuk memberikan informasi sebanyak mungkin tentang vaksinasi anak selama kehamilan.

“Saat lockdown atau di kelas melahirkan. Ibu hamil menyampaikan kepada anaknya pentingnya melengkapi vaksinasi. Agar orang tua bisa terinspirasi sejak awal.”

Endang Budi Hastuti, Direktur Divisi Manajemen Imunisasi Direktur Jenderal Departemen Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Kementerian Kesehatan menyatakan telah melakukan beberapa upaya untuk menyampaikan informasi mengenai imunisasi polio kepada orang tua dan masyarakat umum.

“Kami telah melibatkan masyarakat dan orang tua melalui berbagai upaya. untuk menyebarkan pesan tentang imunisasi polio,” kata Enden.

Endang menjelaskan, perluasan informasi ini melibatkan banyak pihak, seperti organisasi profesi, berbagai sektor, tokoh masyarakat, dan pejabat kesehatan.

“Harapannya masyarakat semakin sadar akan pentingnya imunisasi. dan bersedia membawa anaknya untuk menerima vaksin.”

PIN polio merupakan pemberian imunisasi tambahan polio dalam skala besar untuk mencegah penyebaran penularan virus polio. dan untuk mengatasi kejadian polio tertentu.

Hari ini, 23 Juli 2024, Pekan Imunisasi Polio Nasional (PIN Polio) minggu kedua akan dimulai di 27 provinsi Indonesia.

Kompetisi PIN Polio diselenggarakan karena Indonesia mempunyai risiko tinggi tertular polio. Ini adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus bernama poliomielitis yang dapat menyebabkan kelumpuhan. Masih terdapat laporan kasus polio di 8 provinsi. Selain itu, 32 provinsi tergolong berisiko tinggi, khususnya polio tipe 2.

Prima Josephine, Direktur Manajemen Imunisasi Kementerian Kesehatan Masyarakat Republik Indonesia Dikatakan di media bahwa Berdasarkan informasi tersebut, para ahli (Komite Imunisasi Nasional Komite Ahli Pengawasan PD3I, WHO dan UNICEF) memberikan rekomendasi untuk peningkatan Imunisasi terhadap polio”

Prima menyebutkan, terdapat 16,4 juta anak usia 0-7 tahun di 27 provinsi yang menjadi sasaran Polio 2024.

Anak-anak yang terdaftar dalam program polio PIN akan menerima vaksin polio oral tipe 2 (nOPV2) putaran pertama. Anda akan menerima 2 tetes vaksin nOPV2.

Dua minggu setelah putaran pertama Akan ada putaran kedua yang dirancang untuk meningkatkan perlindungan terhadap virus polio tipe 2.

“Tujuan kami adalah memutus rantai penularan virus polio pada setidaknya 95 persen (anak yang divaksinasi polio),” kata Prima.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *