Thu. Sep 19th, 2024

Strategi Bapanas Jaga Kestabilan Harga Pangan

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Kepala Badan Pangan Nasional (NFA) Arif Prasito Adi mengungkap penyebab gejolak harga pangan di Indonesia.

Arif mengatakan permasalahan volatilitas harga pangan di Indonesia disebabkan oleh kurangnya ekosistem penyimpanan pangan atau cold chain.

“Mengapa harga pangan naik dan turun di Indonesia?” “Salah satu penyebabnya adalah kita tidak memiliki alat untuk memperpanjang umur simpan, yang mana hal ini masih belum dipahami oleh banyak orang,” kata Arif dalam sebuah seminar. Pada Jumat (5/10/2024) perusahaan teknologi dan start-up dalam keandalan logistik pangan di GExpo Kemayoran, Jakarta.

Padahal, keberadaan ruangan dingin sangat penting untuk menjaga kesegaran makanan. Dengan demikian, petani akan mendapatkan keuntungan karena masa panennya akan lebih lama.

Dia berkata: “Ada apel Fuji dari Tiongkok utara. Meskipun di sana musim dingin, barang-barang tersebut masih dapat dikirim. Ini karena mereka tidak hanya bisa mengontrol suhu. Ada sesuatu tentang ruang penyimpanan yang dikontrol.”

Di sisi lain, Pemerintah menilai tantangan pasokan pangan saat ini cukup mengkhawatirkan. Dimana harga pangan meningkat karena pertumbuhan penduduk dan ketersediaan lahan yang meningkat.

“Tetapi setelah produksi dalam negeri meningkat, harga turun drastis sehingga petani tidak mau menanam lagi, bahkan para penggembala pun tidak mau. Kami tidak menginginkan itu. Jadi itu tugas semua orang, termasuk kita. Badan Pangan Nasional bersama BUMN mempersiapkan ketika produksi meningkat untuk berperan sebagai produk,” ujarnya.

Untuk itu, pada tahun 2022, Bapanas telah mengerahkan total 30 fasilitas infrastruktur rantai pasok di 12 sentra produksi pangan strategis untuk mendukung penguatan pasokan pangan. Jenis peralatannya meliputi penyimpanan dingin hingga 12 ton, freezer udara hingga 3 ton, pengering pompa panas hingga 200kg per bungkus, dan hingga 20 wadah es. nada

“Tahun ini saya ingin menyelesaikan total 40 peralatan cold chain. Saya pastikan ada sentra produksi di beberapa kabupaten dan kota. Sebab, keamanan pangan yang utama adalah keamanan pangan. Dia mengutamakan independensi. Berbunyi

 

Koresponden: Sulaiman

Sumber: Merdeka.com

Sebelumnya, produksi padi nasional diperkirakan akan menurun pada akhir tahun 2024 seiring dengan menurunnya luas areal padi di beberapa sentra penghasil beras.

Oleh karena itu, Kepala Badan Pangan Nasional (NFA) atau Bipnas Arif Prasitu Adi meminta bersiap menghadapi kekurangan produksi beras.

“Kita harus siap untuk berasnya. Sebab, setelah bulan Mei (2024) perkiraan produksi dalam negeri akan mengalami depresiasi hingga akhir tahun, kecuali luas budidaya tidak melebihi 1 hektar per bulan. kata Arif dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (3/5/2024).

Berdasarkan Kerangka Pengambilan Sampel Area (KSA) BPS, produksi beras nasional mencapai 5,53 juta ton pada April 2024 dan mencapai 3,19 juta ton pada Mei 2024. Selanjutnya pada Juni 2024 produksi beras diperkirakan turun menjadi 2,12 juta ton.

Menyusul hal tersebut, Badan Pangan Nasional meminta blog tersebut untuk terus mempromosikan daya tarik produk dalam negeri selama 2 bulan terakhir. Hal ini sejalan dengan instruksi langsung Presiden Joko Widodo (Yokowi).

Ia mengatakan, “Saat ini blog terus menyerap GKP setara 30 ribu ton per hari. Kita harus mendukung dan menghargainya.”

Sementara hingga 25 April, penyaluran beras untuk Program Stabilisasi Persediaan dan Harga Pangan (SPHP) mencapai total 650.000 ton dari target 1,2 juta ton. Selain itu, bantuan pangan beras tahap pertama mencapai 647 ribu ton atau 98,08 persen hingga 26 April.

 

 

 

 

 

 

Di sisi lain, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat laju inflasi nasional bulanan sebesar 0,25 persen pada April 2024. Pada saat yang sama, inflasi harga bahan-bahan yang mudah menguap seperti cabai merah, beras, telur ayam tumbuk, dan cabai merah mencapai rekor tertinggi. 0,31 persen.

Berdasarkan data BPS, sumbangan inflasi bulanan sebagian besar kelompok bahan pangan pada April 2024 antara lain berupa shot -0,14 persen, beras -0,12 persen, telur ayam ras bersih -0,06 persen, dan cabai merah -0,04 persen. Terdapat tren inflasi pada produk sembako yang salah satunya dipengaruhi oleh berbagai program intervensi yang dilakukan pemerintah pada Hari Raya Keagamaan Nasional (NHL).

Arif menambahkan, pihaknya juga gencar melakukan operasi pasar murah melalui Gerakan Pangan Murah (GPM) jelang Idul Fitri 2024. Penerapan GPM konsisten dengan memastikan pasokan pangan selalu tersedia di pasar, misalnya beras. Dari Program Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) melalui blog.

Alhamdulillah, ini merupakan hasil kerja sama antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, BUMN, BUMD, serikat pekerja dan seluruh pemangku kepentingan di bidang pangan yang dapat membuahkan hasil positif dan mampu menekan tingkat harga. Inflasi di bulan April khususnya di sektor pangan, kita semua tahu bahwa “April lalu bertepatan dengan Ramadhan dan Idul Fitri”.

 

Koresponden: Sulaiman

Sumber: Merdeka.com

Sebelumnya, Kepala Badan Pangan Nasional (BAPNAS) Arif Prastio Adi mengimbau para pedagang agar tidak nakal dalam penjualan beras dengan skema Stabilitas Persediaan dan Harga Pangan (SPHP). Setelah sejumlah penemuan, blog rice pun diramu dan dikemas ulang di berbagai daerah.

Arif menegaskan, SPHP beras bertujuan untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga beras, bukan untuk diperdagangkan. Apalagi mengambil keuntungan lebih banyak melalui proses penipuan.

Dalam keterangannya, Arif mengatakan, Rabu (27/3/2024), “Kami meminta masyarakat dan pelaku usaha untuk tidak mengkomersialkan beras SPHP dalam bentuk apapun, termasuk dengan pengemasan ulang, pemalsuan bahkan menaikkan harga.”

“Karena SPHP beras bertujuan untuk menstabilkan pasokan dan harga pangan, sehingga menjamin akses masyarakat terhadap pangan tetap terjaga,” tegasnya.

Arif menjelaskan, ada beberapa temuan penipuan yang dilakukan pelaku komersial. Beberapa waktu lalu, sejumlah besar barang curian ditemukan dan dimusnahkan saat pemeriksaan produk makanan oleh Polri.

Seperti deteksi pengemasan ulang, pencampuran, dan penjualan di atas harga eceran tinggi (HET) di Maidan, Malang, dan Balikpapan. Namun sebagai bentuk kejelian, Bipanas terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat dan pelaku usaha makanan melalui blog Perum.

Beras SPHP adalah beras yang dikeluarkan oleh Param Blog berdasarkan amanah Badan Pangan Nasional. Pada tahun 2024, target penyaluran beras mencapai 1,2 juta ton. Harga beras SPHP diatur dalam Peraturan No. 7 Badan Pangan Nasional tahun 2023.

Beras SPHP 2024 akan diberlakukan seragam di seluruh Indonesia dalam bentuk curah dan kemasan 5kg dengan harga Zona 1 Rp 10.900/kg, Zona 2 Rp 11.500/kg, dan Zona 3 Rp 11.800/kg.

“Masyarakat umum bisa mendapatkan beras SPHP di pasar tradisional, pengecer modern, toko Perm Blog, pemerintah daerah dan toko-toko mitra hilir Perm Blog lainnya,” jelasnya.

 

 

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *