Fri. Sep 20th, 2024

IDAI Sebut MPASI yang Dibuat Sendiri Punya Gizi dan Higienitas yang Lebih Baik dari yang Dijual di Jalan

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Suplemen ASI yang disiapkan orang tua di rumah (MPASI) dinilai memiliki nutrisi lebih banyak dan takaran lebih baik dibandingkan MPASI yang dijual di pinggir jalan. Hal ini dilansir dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).

Direktur Unit Kerja Koordinasi Gizi dan Penyakit Metabolik (UKK) IDAI Dr. Titis Pravitasari, Spa (K) mengatakan makronutrien dan MPASI harus lebih diperhatikan.

“Harusnya dilihat dari persoalan makronutrien yang tertinggal jauh. Walaupun yang bagus itu ayam-bayam, brokoli-salmon, ini banyak ditemui di desa-desa, tapi apa maksudnya organik (terstandar) di industri atau industri? Pasar rumah?” kata Titis pada acara HUT IDAI ke-70 di Jakarta, Sabtu (22/6).

Terkait suplemen ASI yang banyak dijual dalam toples di pinggir jalan Jakarta, Titis menegaskan, kebersihan makanan yang dijual tidak bisa terjamin karena bisa jadi makanan tersebut belum melalui proses pembuatan yang baik.

Oleh karena itu, mereka khawatir MPASI yang dijual mungkin mengandung bakteri karena MPASI sudah lama ditinggalkan di luar atau belum terverifikasi dan diakui oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

“Kalau organik menurut definisi BPOM maka bisa dikatakan organik, tapi kalau produk dalam negeri diragukan karena persetujuannya dari dinas setempat, bukan dari BPOM yang harus diuji,” kata Titis. . Itu ANTARA.

 

 

Selain masalah perizinan, hal lain yang perlu diwaspadai adalah pola makan dan kadar MPASI pada Titis.

Titis mencontohkan, terkadang MPASI disajikan dalam porsi besar namun tidak mengandung makanan bergizi.

Oleh karena itu, para orang tua seperti ibu bekerja diimbau untuk bijak dalam membeli MPASI agar menjaga pola makan anak dengan baik, terlindungi dari berbagai jenis bakteri dan tidak tergiur dengan harga yang murah.

Menurutnya, sebaiknya MPASI yang diberikan kepada anak disiapkan langsung di rumah sehingga ibu dapat memastikan produksinya terlindungi dari berbagai bakteri.

Selain itu, rasa dan takaran dapat langsung mengubah kebutuhan anak. Menu yang dibuat bisa sangat berbeda.

 

Dalam acara tersebut, Titis mengingatkan seluruh orang tua untuk tidak memberikan MPASI kepada anaknya sebelum mencapai usia enam bulan ke atas. Hal ini perlu diperhatikan karena pemberian MPASI pada anak di bawah enam bulan dapat menyebabkan penyumbatan saluran pencernaan atau ketidakmampuan mencerna makanan yang terlalu keras untuk usia anak.

“Ini cara penularan penyakit dari ibu ke anak, petunjuknya kalau belum siap, sebaiknya kita beri makanan cair karena hanya menghisap dan menelan, masih belum bisa mengunyah, awalnya hanya mengunyah. itu membawa makanan dari depan ke belakang, jadi harus empuk,” kata Titis.

 

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *