Fri. Sep 20th, 2024

Kripto Tornado Cash Catatkan Arus Masuk USD 1,9 Miliar di Semester I-2024

matthewgenovesesongstudies.com, platform Cryptocurrency Jakarta, Tornado Cash telah mencatatkan simpanan sebesar USD 1,9 miliar atau setara Rp 30,7 miliar pada semester I tahun 2024. Jumlah setoran ini meningkat sekitar 50 persen dari total setoran mata uang kripto tahun lalu.

Faktanya, Tornado Cash mendapat sanksi dari otoritas Amerika Serikat pada tahun 2022. Pada saat itu, sanksi yang dijatuhkan oleh Kantor Pengawasan Aset Luar Negeri (OFAC) mengakibatkan penurunan simpanan Tornado Cash sebesar 90 persen.

Berbicara tentang Cryptopotato, data terbaru yang dirilis oleh perusahaan analitik blockchain, Flipside Crypto Tornado Cash, menunjukkan bahwa pada paruh pertama tahun 2024 saja, ia menerima deposit lebih dari $1.9 miliar.

Arkham Intelligence mencatat bahwa peretas Poloniex Exchange yang mencuri lebih dari $100 juta tahun lalu mentransfer $76 juta ke Tornado Cash dalam dua bulan terakhir.

Demikian pula, pemberi kerja HECO Bridge dan Orbit Chain mentransfer USD 166 juta dan USD 47,7 juta ke platform tahun ini. Hal ini karena sifat Tornado Cash mempersulit otoritas AS untuk mengatur penggunaan efektifnya.

Dirancang untuk memastikan privasi, yang merupakan inti dari ruang mata uang kripto yang terdesentralisasi, protokol ini menggabungkan dana dari berbagai transaksi sebelum mendistribusikannya kembali, sehingga menyembunyikan identitas aslinya. Tuntutan akan privasi ini menjadikannya pilihan yang menarik bagi orang-orang yang ingin mencuci uang.

Dalam laporan terbaru, perusahaan analitik blockchain Chainalysis mencatat pertumbuhan signifikan dalam aktivitas pasar dan pertumbuhan layanan integrasi pada tahun 2024.

“Melihat pertumbuhan aktivitas crowdfunding secara keseluruhan, kami melihat Wasabiwallet, Jointmarket, dan Tornado Cash tumbuh paling besar,” demikian laporan yang dipublikasikan pada Minggu (21/7/2024).

 

Pada Agustus 2022, OFAC menyetujui Tornado Cash setelah menyelidiki bahwa kelompok peretas Korea Utara Lazaro menggunakan platform tersebut untuk mencuci $450 juta.

Sanksi OFAC mengharuskan siapa pun yang terkait dengan Tornado Cash untuk “masuk daftar hitam,” mencegah dompet mereka diterima di bursa kripto yang sah.

Sanksi ini juga menimbulkan masalah hukum dan peraturan yang signifikan bagi pendiri Tornado Cash, Alexei Pertsev, Roman Storm, dan Roman Semenov.

Pada tahun 2023, Alexei Pertsev dijatuhi hukuman lima tahun empat bulan penjara Belanda atas tuduhan pencucian uang.

Roman Storm ditangkap atas tuduhan serupa di Amerika pada bulan Agustus dan dinyatakan tidak bersalah. Dia dibebaskan dengan jaminan $2 juta dan sejak itu mengajukan mosi agar semua tuduhan dibatalkan pada tanggal 31 Maret. Pendiri ketiga, Roman Semenov, masih hilang.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *