Sat. Sep 21st, 2024

Mudik Lebaran 2024, Dishub Berlakukan 4 Rekayasa Lalu Lintas di Jabar

matthewgenovesesongstudies.com, Bandung. Otoritas Transportasi Jawa Barat (Jabbar) mengumumkan akan menerapkan empat tindakan manajemen lalu lintas di jalan tol dan jalan raya pada tahun 2024 sebagai bagian dari acara Mudik.

Menurut pakar lalu lintas muda Dinas Perhubungan Jawa Barat Niza Juliansah, struktur lalu lintas terdiri dari sistem satu arah, sistem ganjil genap, sistem counter flow, dan sistem drainase.

Niza mengatakan, ada empat ruas yang diprioritaskan untuk menangani lalu lintas arus mudik, mulai dari Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

“Dari kawasan Simpang Tanjungpur kita lewat Flyover Lamarang lalu Simpang Susun Jomin. Ini merupakan jalur khusus sepeda motor. Untuk menghindari kemacetan di Simpang Susun Jomin akan dialihkan ke Jalan Seskura dan kemudian muncul di perbatasan Subang dan Karawang yakni kawasan Sikalong,” kata Niza, Bandung, Senin, 8 April 2024.

Niza mengatakan, pengalihan rute kendaraan bersepeda untuk mudik juga dilakukan dengan menutup 47 putaran U dan hanya dibuka 8 putaran U.

Simpang Tanjungpur juga terdapat pertigaan kendaraan untuk kendaraan yang melintas dari Jabadetabek menuju Jawa Barat Timur, tidak bisa melewati Kota Karawang melainkan semua menuju Bundaran Tanjungpur.

Sementara itu, pengalihan arus kecil juga dilakukan di Polimanan Kedawung yang diduga menyebabkan kemacetan lalu lintas bersama petugas polisi.

“Kami akan mengatur siklus lampu lalu lintas saat berkendara satu arah di jalan tol. Bahwa jalur yang akan datang tentunya melewati sepanjang jalan raya. Jadi siklus lampu merahnya akan disesuaikan,” kata Niza.

Pun dari arah barat yaitu Kyavi, Gadog, Puncak, Chipanas diberlakukan buka tutup situasional dan arus balik khusus untuk sepeda motor, pada saat buka tutup jalur dan kendaraan mudik diarahkan ke jalan alternatif.

Sedangkan ruas satu arah menyusuri Jalan Raya Simpang Susun Cileuni hingga Jalan Raya Nagreg, Bandung, menuju Tasikmalai.

“Kami akan buka tutup dimulai dari Cagak Nagreg secara situasional. Kemudian juga akan terjadi pembagian arus di sepanjang jalur alternatif. Terkait gerbang tol, kami bekerja sama dengan teman-teman Jasa Marga menyiapkan mobile reader untuk mempercepat pembayaran,” kata Niza. .

Saluran air limbah juga dilakukan di jalur Jawa Barat mulai dari markas Yonif 330 di Jalan Raya Nagreg, Bandung hingga perlintasan kereta api di Nagreg.

Nantinya, lajur tersebut akan diurutkan berdasarkan jumlah kendaraan yang melintas. Ketika jumlah kendaraan di jalur mundur bertambah, maka jalur tersebut akan melebar, begitu pula sebaliknya.

“Saat mudik terjadi, jalurnya bertambah dari barat ke timur, Jawa Barat. Kalau mundur garisnya bertambah dari timur ke barat,” jelas Niza.

Pekerjaan teknik di Jalan Limbangan, Malangbong dan Gentong merupakan ruas satu arah, buka tutup jalur dimulai dari Jalan Tsagak Nagreg, Limbangan, Gentong pada saat terjadi antrean kendaraan bagi para komuter yang mudik dan hampir tidak bergerak.

Di Kecamatan Harut, pembangunan jalan di Kadungora dan Leles diakui Niza, tak lagi menjadi jalur alternatif bagi pemudik untuk mudik. Pasalnya, jika jalur Limbangan dan Malangbong sudah rampung, sudah dipenuhi kendaraan.

“Ini (Kadungora-Leles) merupakan jalur utama (pulang pergi) untuk mendistribusikan arus lalu lintas dengan mengalihkan ke jalan lingkar Baru-Kadungora. Kemudian diberlakukan jalur tunggal dengan pengawalan untuk mengendalikan aktivitas masyarakat yang menghambat lalu lintas,” jelas Niza.

 

Dinas Perhubungan Jawa Barat juga memperkirakan jalur wisata setelah lebaran 2024. Seperti halnya jalur Bagor-Punchak, sistem lalu lintas satu arah masih akan diterapkan.

Sama seperti jalur wisata di kawasan Lembang, kawasan Kabupaten Bandung Barat akan berlaku sistem satu arah mulai dari Jalan Setiabuda Kota Bandung hingga Simpang Betrik.

“Ada sistem satu arah ke Lembang di pagi hari — dari Setiabuda ke Simpang Betrik. Sore harinya akan ada layanan satu arah dari Simpang Betrik hingga Jalan Setiabuda. Begitu juga di Sividea,” kata Niza.

Sistem lalu lintas satu arah akan diterapkan untuk Pangandaran pada jalur regional. Sementara arus lalu lintas di Pelabuhan Ratu akan dialihkan menuju objek wisata tersebut.

Sebelumnya, pada 5-16 April 2024, truk gardan tiga yang mengangkut barang selain sembako, bahan bakar minyak (BBM), dan obat-obatan dilarang beroperasi di Jawa Barat.

Menurut pakar lalu lintas muda Dinas Perhubungan Jabar, Niza Yuliansah, hal tersebut merujuk pada Surat Keputusan Bersama (SKB) tiga Menteri Perhubungan, PUPR, dan Kepolisian RI.

Di jalan tol ini, pengaturan lalu lintas akan dilakukan berdasarkan SKB tiga menteri yang disepakati antara Kementerian Perhubungan, PUPR, dan kepolisian, bahwa pergerakan kendaraan barang melebihi tiga gandar dilarang mulai 5 April. 09:00 WIB hingga 16 April hingga 08:00 WIB,” kata Niza.

Niza mengatakan larangan truk gardan tiga yang membawa barang kebutuhan pokok, bahan bakar minyak (BBM), dan obat-obatan diberlakukan untuk memperlancar arus lalu lintas pemudik yang hendak mudik.

Pasalnya, menurut Niza, tahun ini diperkirakan ada 22 warga Jabar yang akan mudik. Puncak mudik lebaran terjadi pada 8 April 2024. Sedangkan perjalanan pulang pergi akan dilakukan pada 14 April 2024.

“Bisa dibayangkan jika 22 juta orang ini bergerak pada waktu yang sama tanpa adanya pemisahan waktu. Maka dari itu, Kementerian Perhubungan, kepolisian, dan seluruh jajaran terkait transportasi sedang memikirkan bagaimana jumlah yang besar tersebut bisa mendistribusikan waktu pemberangkatan. tidak ada “penumpukan kendaraan atau orang dalam jangka waktu tertentu,” kata Niza.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *