Tue. Sep 24th, 2024

Kosta Rika Bakal Batasi Penggunaan Kripto untuk Transaksi

matthewgenovesesongstudies.com, JAKARTA – Kosta Rika saat ini sedang mempertimbangkan usulan undang-undang kripto yang dapat membatasi kemampuan warganya menggunakan Bitcoin untuk transaksi keuangan sehari-hari.

Coinmarketcap, perusahaan teknologi Bitcoin terkemuka di Kosta Rika; Laporan Selasa (9/4/2024) Jan3 mengungkap perkembangan terkait negara-negara Amerika Latin. 

Kepemilikan Crypto di negara tersebut pada 3 Januari; Jan3 mengatakan kurangnya undang-undang perdagangan dan investasi yang komprehensif telah mempengaruhi perdebatan yang sedang berlangsung. 

Perusahaan menyadari kekhawatiran utama mengenai praktik Kenali Pelanggan Anda (KYC) dan Anti Pencucian Uang (AML) yang efektif di industri berkembang.

Namun, di tengah perdebatan ini, terdapat optimisme mengenai potensi regulasi kripto yang kuat di masa depan. CEO BitcoinBulls Francis Pouliot menggemakan sentimen ini dengan menunjukkan meluasnya penggunaan Bitcoin dalam transaksi sehari-hari melalui video dokumenter.

Pouliot menggambarkan kemudahan penggunaan BTC untuk membeli barang di daerah pedesaan di mana pedagang tidak dapat menerima Bitcoin secara langsung.

Sementara itu, anggota Kongres Johanna Obando adalah pendukung utama Bitcoin di Kosta Rika. Anggota parlemen tersebut mendorong potensi transformatif dari aset digital ikonik ini dan secara aktif mengarahkan pembicaraan ke arah yang benar.

JAN3 menyoroti peluang besar untuk penambangan Bitcoin di Kosta Rika. Mereka berpendapat bahwa upaya ini dapat memposisikan negara tersebut sebagai pemimpin dalam energi terbarukan di Amerika Latin.

 

Penafian: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis Crypto sebelum Anda membeli atau menjualnya. matthewgenovesesongstudies.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Sebelumnya, Bank Rusia menyatakan sepanjang tahun 2023, warga Rusia akan melakukan transaksi senilai USD 51 miliar atau setara Rp 812 triliun (Rp 15.922 per dolar AS).

Menurut laporan tahunan yang dikeluarkan bank, Seperti Minggu (7/4/2024), Bitcoin.com, mengutip penelitiannya, menemukan bahwa jumlah tersebut pada dasarnya sama dengan yang ditetapkan oleh pertukaran besar untuk warga Rusia dalam Bitcoin dan ether. .

Laporan tersebut menunjukkan bahwa volume transaksi mata uang kripto yang dianggap berisiko tinggi oleh bank, seperti operasi p2p serta bisnis dan penyelesaian bayangan, akan meningkat pada tahun 2023.

Volume transaksi Bitcoin pada kuartal I dan II tahun 2023 menunjukkan penurunan sebesar 22,4% dibandingkan periode yang sama tahun 2022. Ini hanya arus transaksi bank dan tidak bisa diartikan sebagai volume investasi.

Namun, Laporan tersebut menetapkan penurunan 3,1% pada aset Rusia di bursa kripto dibandingkan tahun 2022.

 

Laporan tentang Rusia yang memiliki mata uang kripto dalam jumlah besar bukanlah hal baru. Menurut Bloomberg, pihak berwenang memperkirakan pada tahun 2022, warga Rusia akan memiliki uang kripto senilai $215 miliar atau setara Rp3,423 triliun. Ia mendesak pemerintah menyusun peta jalan pengelolaan kegiatan tersebut.

Kemudian pada tahun 2023, Layanan Pengawasan Keuangan Federal Federasi Rusia (Rosfinmonitoring) memperingatkan tingginya popularitas kripto di negara tersebut. Saat itu, Kepala layanan, Yury Chikhanchin, melaporkan peredaran cryptocurrency lebih dari 630,000 Bitcoin, tanpa memberikan rincian.

Namun baru-baru ini, Menteri Keuangan Anton Siluanov mengatakan bahwa bank sentral dan Kementerian Keuangan bertemu untuk memutuskan apa yang dapat dilakukan dengan cryptocurrency di Rusia.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *