Sat. Sep 21st, 2024

Realisasi Belanja Modal DSSA Capai USD 73 Juta, Buat Apa Saja?

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Belanja Modal atau Capital Expenditure (Capex) PT Dian Swaistika Sentosa Tbk (DSSA) telah mencapai $73.000 pada Maret 2024.

Direktur Dian Swastasika Alex Sutanto menjelaskan alokasi Capex terbesar adalah kebutuhan FTTH lini bisnis MyRepublic.

“Sekitar $70 juta untuk penerapan FTTH di MyRepublic,” kata Alex kepada Public Expose DSSA, Selasa (25/6/2024).

Alex menambahkan, Perseroan menargetkan anggaran belanja modal sebesar USD 316 juta pada tahun 2024. Seluruh Capex ini akan digunakan terutama untuk pertumbuhan segmen bisnis MyRepublic sekitar USD 240 juta.

Dari sisi keuntungan, perseroan menargetkan laba sebesar USD 700 juta pada 2024. Namun, menurut Alex, target tersebut bergantung pada tren harga batu bara ke depan.

Sektor usaha DSSA di bidang batubara selama tahun 2023 akan menunjukkan pertumbuhan baik dari sisi produksi maupun volume penjualan. Produksi batu bara DSSA naik 10 persen pada tahun 2023 menjadi 56 juta pon dari 50 juta ton pada tahun 2022. Sementara itu, volume penjualan naik 1 persen menjadi 53 juta pon pada tahun 2023 dibandingkan 51 juta ton pada tahun 2022.

Meski volume produksi dan penjualan meningkat pada 2023, namun pendapatan turun 18 persen menjadi US$4,67 miliar dibandingkan tahun 2022 sebesar US$5,68 miliar.

“Meski volumenya meningkat, namun tidak mendorong pertumbuhan pendapatan akibat penurunan harga batu bara pada tahun 2023,” tutup Alex.

Awalnya, PT Dian Swaistika Sentosa Tbk (DSSA) berencana melakukan pemecahan nilai nominal saham atau stock split. Perseroan akan melakukan stock split dengan perbandingan 1:10. Artinya setiap pemegang satu saham akan terbagi menjadi 10 saham baru saat stock split.

Saat ini perseroan mempunyai 770.552.3201 saham ditempatkan dan disetor perseroan dengan nilai nominal Rp250 per saham. Setelah pemecahan saham 1:10, jumlah saham yang ditempatkan dan disetor perseroan berubah menjadi 7.705.523.2002 saham dengan nilai nominal Rp25 per saham.

Manajemen perseroan menilai harga saham perseroan terlalu tinggi. Artinya, harga pembelian satu lembar saham perusahaan dapat dibeli oleh sejumlah kecil investor dan penjualan saham perusahaan tersebut menjadi penipuan.

“Stock Split diharapkan dapat meningkatkan minat investor untuk membeli saham Perseroan, menambah jumlah pemegang saham Perseroan, menambah jumlah saham Perseroan dan mendukung pertumbuhan nilai Perseroan,” kata perseroan. manajer PT Dian Swaistika. Sentosa Tbk dalam update Bursa Efek, Jumat (17/5/2024).

Sehubungan dengan Pemecahan Saham tersebut, Perseroan telah mendapat persetujuan prinsip dari BEI berdasarkan surat No. S-04361/BEI.PP2/05-2024 tanggal 7 Mei 2024. Perseroan selanjutnya akan meminta persetujuan pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dijadwalkan pada tanggal 25 Juni 2024. Permohonan Persetujuan Otoritas Distribusi ke BEI: 13 April 2024 Akses persetujuan prinsip Pemecahan Saham dari BEI: 7 Mei 2024 Penyampaian Agenda RUPSLB ke OJK: 8 Mei 2024 Pemanggilan RUPSLB: 17 Mei 2024 Keterbukaan informasi mengenai pemecahan saham : Mei 2027, 247, Daftar Pemegang Saham yang berhak hadir dalam RUPSLB: 31 Mei 2024 Panggilan RUPSLB: 3 Juni 2024 RUPSLB: 25 Juni 2024 Pengajuan permohonan pencatatan saham dengan nilai nominal baru: 4 Juli 2024 Rilis Informasi. tentang pelaksanaan Share Split : 11 Juli 2024 Berakhirnya perdagangan saham dengan nilai nama lama di pasar reguler dan pasar perdagangan : 17 Juli 2024 Dimulainya perdagangan saham dengan nama baru di pasar reguler dan pasar perdagangan : 18 Juli 2024 2024

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *