Thu. Sep 19th, 2024

Tesla Banting Harga Mobil Listrik Model Y, X, dan S! Diskon hingga Rp 32,5 Juta

Liputan.com, Jakarta – Tesla telah memangkas harga tiga mobil listriknya, Model Y, Model X, dan Model S, di pasar Amerika Serikat (AS).

Masing-masing model didiskon sebesar $2.000 atau sekitar Rp 32,5 juta, pada Jumat (18/4/2024), dengan pengiriman kuartal pertama Tesla meleset dari ekspektasi pasar.

Produsen mobil listrik milik Elon Musk ini menurunkan harga model standar tipe Y menjadi $42.990 (sekitar Rp 697 juta), sedangkan harga jarak jauh dan performa masing-masing tetap di $47.990 (sekitar Rp 778 juta) dan $47.990. . 51.490 (sekitar Rp 835 juta).

Menurut Reuters, Minggu (21/4/2024), Model S versi standar saat ini dibanderol dengan harga $72.990 (sekitar Rp 1,2 miliar) dan varian Pleated seharga $87.990 (sekitar Rp 1,4 miliar).

Kemudian model tipe standar

Tesla Amerika Utara juga mengatakan dalam postingan di X bahwa mereka akan mengakhiri manfaat program rujukan di semua pasar setelah 30 April 2024.

Program rujukan memungkinkan pembeli memperoleh insentif tambahan dari pelanggan lain melalui kode rujukan, yang digunakan oleh produsen mobil tradisional untuk meningkatkan penjualan.

Tesla, di sisi lain, baru-baru ini memberhentikan lebih dari 10% tenaga kerjanya secara global.

Awal bulan ini, pembuat kendaraan listrik tersebut membatalkan kontrak untuk mobil murah yang telah lama dijanjikan dengan harga $25.000 (sekitar Rp 400 juta), yang diharapkan investor akan meningkatkan pasar.

Perusahaan yang terdaftar di bursa seringkali mengalami kenaikan harga saham setelah mengumumkan hari libur Hal ini terjadi karena PHK atau PHK seringkali dibarengi dengan optimisme terhadap peningkatan efisiensi dan prospek profitabilitas.

Namun, hal tersebut bukanlah reaksi pasar terhadap kabar terbaru Tesla Saham pembuat kendaraan listrik itu turun hampir 6% pada hari Senin dan 2,7% pada hari Selasa setelah CEO Elon Musk mengumumkan rencana untuk memangkas lebih dari 10% tenaga kerja global perusahaan.

“Saya tidak membenci apa pun lagi, tapi itu harus dilakukan,” tulis Musk dalam memo kepada karyawannya tentang rencana liburan. Dikutip CNBC pada Jumat (19/4/2024).

Penurunan harga saham Tesla menjadi berita, dengan sahamnya anjlok 29% pada kuartal pertama, penurunan terbesar sejak tahun 2022. Faktanya, saham Tesla berada 60% di bawah puncak yang dicapai pada November 2021.

Reaksi pasar terhadap PHK yang dilakukan Tesla menandai perubahan besar dari reaksi masa lalu terhadap tindakan serupa yang dilakukan perusahaan. Pada tahun 2018, ketika Tesla memangkas jumlah karyawannya sebesar 9%, sahamnya naik lebih dari 3%.

Namun, Tesla kini berada pada posisi berbeda. Penurunan pengiriman kendaraan pada kuartal pertama, persaingan dari pembuat mobil listrik domestik di Tiongkok, dan pemotongan harga serta insentif bagi pembeli telah meningkatkan kekhawatiran mengenai erosi margin perusahaan.

Meskipun PHK menjadi fokus utama, faktor eksternal juga berkontribusi terhadap ketidakpastian seputar Tesla.

Penurunan harga mobil listrik secara keseluruhan, yang juga mempengaruhi harga Tesla, dipicu oleh “paket insentif yang kuat” yang ditawarkan ke pasar.

Persaingan yang ketat di sektor mobil listrik, khususnya di Tiongkok, telah menciptakan tantangan tambahan bagi Tesla.

Kekhawatiran terhadap permintaan kendaraan listrik Tesla juga membebani reaksi pasar terhadap PHK tersebut.

Analis dan investor mulai mempertanyakan kemampuan Tesla untuk mempertahankan pertumbuhan di tengah meningkatnya persaingan dan volatilitas industri.

Beberapa pihak meragukan Tesla akan mampu memproduksi Model 2 yang lebih terjangkau mengingat perlunya memangkas biaya pada fitur full self-driving (FSD).

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *