Sun. Sep 22nd, 2024

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Neuralink, startup chip otak milik Elon Musk, menemui kendala tak terduga dalam pembuatan implan manusia pertamanya.

Dikatakan bahwa chip otak yang diproduksi oleh Neuralink mulai terlepas dari tengkorak pasien, sehingga menyebabkan penurunan jumlah data yang diterima.

Perusahaan mengumumkan ini di blog resminya. Sayangnya, startup milik Elon Musk itu tidak membeberkan secara detail apa penyebab kabel tersebut “jatuh” dari otak.

Perusahaan juga tidak menyebutkan berapa banyak kabel yang lepas atau apakah kabel yang lepas tersebut dapat menimbulkan risiko keselamatan bagi pasien pertama.

Diketahui bahwa antarmuka otak-komputer Neuralink pertama, yang dikenal sebagai BCI (brain-computer interfaces), ditanamkan pada pasien berusia 29 tahun Noland Arbo pada Januari 2024.

Dikutip Ars Technica, Jumat (5/10/2024), implan otak ini dirancang untuk membantu pasien lumpuh mengendalikan teknologi eksternal hanya dengan menggunakan pikirannya.

Arbo sendiri lumpuh dari bahu ke bawah dalam kecelakaan menyelam delapan tahun lalu dan berpartisipasi dalam uji coba Neuralink selama enam tahun untuk menguji keamanan perangkat tersebut.

Sebelum masalah muncul, perusahaan milik Elon Musk menyiarkan video langsung berdurasi 9 menit yang menunjukkan cara kerja teknologi BCI yang dipasang di Arbo.

Dalam video tersebut, Noland memainkan permainan tersebut dan menjelaskan bahwa ia hanya perlu membayangkan kursor bergerak ke lokasi yang diinginkan, dan kursor bergerak dengan implan di otak.

Tanda pertama adanya masalah dengan implan otak Neuralink muncul pada 1 Maret, ketika Arbo menjawab pertanyaan saat pertemuan dengan tim peneliti Neuralink.

Pada satu titik, “tentu saja kami masih menangani masalah-masalah tersebut. Namun kini kami mengetahuinya, tidak ada alasan mengapa implan tidak tersedia,” lapor Wall Street Journal.

Meskipun belum jelas mengapa kawat itu lepas, salah satu hipotesisnya adalah operasi tersebut meninggalkan udara di dalam tengkorak Arbo, suatu kondisi yang disebut pneumocephalus.

Info: Chip otak pertama Neuralink berisi 1.024 elektroda pada 64 “untaian” – lebih tipis dari sehelai rambut manusia – yang diprogram untuk mengumpulkan data tentang aktivitas saraf otak.

Tidak hanya itu, aliran ini juga menangkap maksud lalu lintas dan mengirimkan data ke komputer perusahaan untuk didekode guna mengubah pemikiran menjadi tindakan.

Elon Musk mengatakan Neuralink telah berhasil memasang implan di otak manusia. Hal itu ia umumkan melalui akun X atau Twitter miliknya.

Elon Musk, mengutip informasi dari Engadget, Rabu (31/1/2024), mengatakan proses lamaran berhasil. Ia juga mencatat bahwa pasien yang menerima implan pulih dengan baik sehari setelah operasi.

“Orang pertama yang menerima implan dari @Neuralink kemarin dan saat ini dalam masa pemulihan dengan baik,” cuit Boss X. Ia juga mengatakan bahwa hasil awal menunjukkan identifikasi tulang belakang saraf yang menjanjikan.

Sekadar informasi, Neuralink sudah mulai melakukan operasi pada pasien setelah mendapat lampu hijau dari FDA atau Badan Pengawas Obat dan Makanan AS. Uji klinis pada manusia pertama kali dilakukan pada akhir tahun lalu.

 

Menurut Neuralink, selama pengujian, tujuan utama mereka adalah memberi orang kemampuan mengendalikan kursor komputer atau keyboard hanya dengan pikiran mereka. Tujuan dari percobaan ini adalah untuk membuat BCI (antarmuka otak-komputer).

Adapun penelitiannya, Neuralink menyasar pasien yang menderita quadriplegia akibat cedera tulang belakang atau amyotrophic lateral sclerosis (ALS).

Penyakit ini juga dikenal sebagai penyakit Lou Gehrig, yaitu kelainan neurogeneratif progresif yang membatasi sel-sel saraf di otak dan sumsum tulang belakang.

Namun Elon Musk tidak membagikan informasi lebih lanjut mengenai prosedur transplantasi otak yang dilakukan pada pasien manusia. Namun keberhasilan tersebut dapat menjadi batu loncatan bagi perusahaan untuk mengembangkan produknya. 

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *