Sun. Sep 29th, 2024

Mengenal Bintik Merah Besar di Permukaan Jupiter

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Jupiter merupakan planet terbesar di tata surya. Para astronom menyebut Jupiter sebagai bintang gagal.

Karena planet ini, seperti bintang, kaya akan hidrogen dan helium. Namun massa Jupiter tidak cukup untuk menimbulkan reaksi fusi di intinya.

Jupiter membutuhkan 70 kali massanya saat ini untuk menjalani fusi nuklir dan menjadi bintang. Seperti bintang lainnya, Jupiter juga memiliki kenampakan unik yaitu Bintik Merah Besar.

Mulai Rabu (31/7/2024) laman luar angkasa, Bintik Merah Besar di Jupiter Akan Terjadi Badai Besar. Bintik Merah Besar ditemukan 350 tahun lalu oleh astronom Italia Giovanni Cassini.

Pada abad ke-20, para astronom mulai percaya bahwa ini adalah badai yang disebabkan oleh atmosfer Jupiter. Badai dengan cepat meningkat.

Sebagai perbandingan, badai terbesar dan terkuat di dunia adalah badai yang mencapai 1.609 km dan memiliki kecepatan 322 km/jam. Badai Jupiter ini bisa mencapai kecepatan maksimum 644 km/jam.

Menariknya, badai ini telah berlangsung setidaknya selama 150 tahun atau lebih di Jupiter. Bintik merah besar di Jupiter ini merupakan badai antisiklon.

Badai seperti itu berputar searah jarum jam, dengan angin yang lebih kencang di bagian tengahnya dibandingkan di tepinya. Bintik merah Jupiter disebabkan oleh banyak hal, termasuk menjadi planet terbesar di tata surya.

Jupiter 1.000 kali lebih besar dari Bumi, namun sebagian besar terdiri dari gas. Tidak ada landasan yang kokoh karena akan melemahkan badai.

Bintik Merah Besar terletak di antara dua arus kuat yang bergerak ke arah berbeda, sehingga berlangsung lebih lama dibandingkan badai Jupiter lainnya. Para ilmuwan berpendapat bahwa badai seperti roda yang berputar di antara ban berjalan yang bergerak berlawanan arah.

 

Pada akhir tahun 1800-an, Bintik Merah Raksasa di Jupiter berukuran empat kali Bumi. Saat Voyager 2 melewati Jupiter pada tahun 1979, ukuran badai tersebut telah menyusut menjadi setengah ukuran Bumi.

Meski sudah ada sejak lama, Bintik Merah Besar terus menyusut. Saat ini, Bintik Merah Besar berukuran 1,3 kali ukuran Bumi.

Beberapa ilmuwan percaya bahwa jumlah tersebut mungkin terus menurun dan bahkan hilang. Dengan bantuan gambar dan data baru dari wahana antariksa Juno milik NASA, para ilmuwan masih mempelajari Jupiter dan Bintik Merah Raksasa.

Beberapa ilmuwan masih mencoba mencari tahu mengapa badai Jupiter berwarna merah. Teori yang paling populer saat ini adalah bahwa warna merah pada bintik merah besar disebabkan oleh kombinasi kimia.

Penggabungan ini terjadi ketika sinar matahari berinteraksi dengan permukaan Jupiter. Warna ini bisa bervariasi dari merah terang hingga oranye tua.

 

Jupiter tercatat berputar dengan kecepatan 45.300 kilometer per jam, dan hanya membutuhkan waktu 10 jam untuk menyelesaikan satu putaran pada porosnya. Karena planet ini berputar begitu cepat, bentuk Jupiter agak pipih di bagian kutubnya dan menggembung di atas permukaan bumi.

Rotasi cepat Jupiter menciptakan medan magnet kuat yang membantu menciptakan ilusi berbahaya di sekitarnya. Semua awan dan badai yang terlihat di Jupiter hanya setebal 50 km.

Fakta menarik lainnya adalah awan Jupiter terbuat dari kristal amonia dan terbagi menjadi dua jenis awan berbeda. Materi paling gelap diyakini berasal dari dalam Jupiter dan berubah warna saat bereaksi dengan sinar matahari.

Jupiter juga memiliki cincin seperti Saturnus. Cincin Jupiter terdiri dari tiga bagian utama: torus bagian dalam yang terdiri dari partikel-partikel yang disebut halo, cincin pusat terang, dan cincin halus bagian luar.

Cincin tersebut diperkirakan terbentuk dari material bulan Jupiter yang terkena meteorit. Planet ini memiliki 67 satelit yang diketahui.

Namun diperkirakan ada lebih dari 200 satelit yang mengorbit planet ini. Hampir semuanya berdiameter kurang dari 10 km dan telah ditemukan sejak tahun 1975.

Diantaranya terdapat empat satelit besar Yupiter yang disebut satelit Galilea karena ditemukan oleh Galileo Galilei. Bulan-bulan berdasarkan jaraknya dari Jupiter adalah Io, Europa, Ganymede, dan Callisto.

Bulan-bulan Jupiter ini termasuk yang terbesar di Tata Surya, Ganymede adalah yang terbesar, dengan diameter 5.262 kilometer.

(Tiffany)

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *