Sat. Sep 21st, 2024

Indonesia Masuk 30 Besar Daftar WEF 2024, Negara dengan Indeks Pariwisata Terbaik di Dunia

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – World Economic Forum (WEF) merilis indeks pariwisata terbaik dari negara-negara di dunia. Dikutip dari CNN, Minggu 26 Mei 2024, Amerika Serikat menjadi yang terbaik, menjadi nomor satu mengalahkan berbagai negara di Eropa dan Asia.

Informasi yang dirilis pada Selasa 21 Mei 2024 tersebut merupakan hasil perhitungan beberapa parameter seperti infrastruktur, sumber daya alam, keberlanjutan, ketersediaan lapangan kerja, dan harga yang kompetitif bagi wisatawan. WEF juga berfokus pada bisnis perjalanan seperti hotel, bandara, resor, maskapai penerbangan dan sejenisnya, bukan hanya sekedar pengalaman wisatawan.

Lalu dimana Indonesianya? Indonesia sendiri naik sepuluh peringkat dari tahun 2023 ke peringkat 22. Data menunjukkan Indonesia mengalami peningkatan sebesar 4,46 poin atau 4,5 persen. lebih dari sebelumnya. Indeks ini menjadi bukti bahwa sektor pariwisata Indonesia terus mengalami pertumbuhan pasca merebaknya epidemi.

Selain itu, dari segi nilai regional, Indonesia menempati peringkat keenam di kawasan Asia-Pasifik dan kedua di ASEAN, setelah Singapura yang menempati peringkat ketiga belas. Sandiaga Salahuddin Uno selaku Menteri Pariwisata dan Perekonomian (Menparekraf) menyatakan hal tersebut merupakan suatu kebanggaan bagi warga Indonesia.

“Indonesia berhasil naik peringkatnya, naik sekitar 4,46 persen dari posisi 32 ke posisi 22. Oleh karena itu, jangan pernah minder dengan negara lain di sektor pariwisata Indonesia, karena kita sudah berada di peringkat 22 pertama. dunia.” jadi kalau kita di dunia ada 119 negara, maka kita sudah berada di posisi teratas, kata Sandi, demikian siaran pers yang dimuat di situs Kementerian Pariwisata dan Perekonomian pada 21 Mei 2024. 

Enam dari sepuluh negara dalam daftar tersebut berlokasi di Eropa, dengan Spanyol di posisi kedua. Laporan tersebut juga menyebut benua ini sebagai “masa depan perjalanan antarwilayah” dan sangat mementingkan jalur kereta api yang menghubungkan benua tersebut.

Selain Spanyol, Prancis berada di peringkat keempat, dan Jerman di peringkat keenam. Namun dampak dari perekonomian yang kuat, posisi mata uang asing yang baik dan peluang wisatawan Eropa mempengaruhi sejumlah negara Eropa dalam daftar ini.

Inggris berada di urutan ketujuh, sementara Italia dan Swiss menutup tabel di peringkat kesembilan dan kesepuluh. Hal lain yang menjadi pertimbangan adalah kekuatan paspor Eropa.

Setiap tahun, Indeks Henley merilis peringkat paspor terkuat di dunia, dan informasinya selalu disertakan dalam laporan WEF.  Pada tahun 2024, enam negara memimpin yaitu Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Singapura, dan Spanyol. Lima dari negara-negara ini masuk dalam 10 negara teratas WEF, dan Singapura berada di peringkat ke-13.

“Pada tahun 2024, pertumbuhan pariwisata global diperkirakan akan didorong oleh permintaan dan pertumbuhan yang berkelanjutan di pasar-pasar utama Asia karena pembatasan perjalanan dicabut lebih lambat dibandingkan dengan kawasan lain,” kata laporan itu.

Hal ini terutama terjadi di Jepang, negara yang berada di peringkat ketiga tahun ini dan mengalami peningkatan pariwisata sejak dibuka kembali setelah wabah virus corona. Pada bulan Maret dan April 2024, lebih dari tiga juta wisatawan mengunjungi Jepang setiap bulannya, dan diperkirakan akan lebih banyak lagi yang berkunjung selama liburan musim panas mendatang.

Sementara itu, Tiongkok yang berada di peringkat kedelapan telah mengambil banyak langkah dalam beberapa bulan terakhir untuk memudahkan wisatawan berkunjung ke negara tersebut. Pada bulan Maret, pemerintah mencabut persyaratan visa bagi penduduk beberapa negara Eropa, termasuk: Irlandia, Swiss, dan Belanda.

Kini semakin mudah bagi orang Amerika untuk mengunjungi Tiongkok. Pasalnya, mereka tidak perlu memberikan dokumen perjalanan atau bukti reservasi hotel untuk mendapatkan izin perjalanan.

Mustahil melihat nilai negara terpopuler di kalangan wisatawan tanpa mengetahui bahwa di beberapa tempat terdapat banyak permasalahan yang menyebabkan pariwisata. Amerika Serikat dan China yang masuk dalam 10 negara pertama memiliki potensi menjadi negara besar dan memiliki ruang yang dapat dijadikan tujuan wisata sehingga membantu meningkatkan arus pengunjung.

Namun, tidak semua tempat di sepuluh besar seberuntung itu. Di Barcelona, ​​​​Spanyol memutuskan untuk menjauhkan perahu dari pusat kota, sementara penduduk Kepulauan Canary turun ke jalan untuk memprotes pemerintah atas dampak negatif pariwisata.

Italia juga berjuang untuk menyesuaikan pasar pariwisata yang berkembang dengan kebutuhan masyarakat lokal. Venesia mulai mengenakan “pajak turis” bulan lalu dan membatasi kapasitas hotelnya sehingga hotel baru hanya dapat dibuka ketika hotel lain tutup.

Sepuluh negara yang paling banyak dikunjungi menurut WEF adalah Amerika Serikat, Spanyol, Jepang, Prancis, Australia, Jerman, Inggris, Tiongkok, Italia, Swiss

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *