Wed. Sep 25th, 2024

Harga Saham BBRI Menghijau Sesi I Hari Ini 30 April 2024

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Harga saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) menguat pada akhir perdagangan saham sesi pertama Selasa (30/4/2024). Lantas bagaimana prospek saham BBRI?

Harga saham BBRI naik 4,82 persen menjadi Rp 5.000 per saham pada sesi pertama, mengutip data RTI. Harga saham BBRI dibuka menguat 80 poin di Rp 4.850 per saham. Harga saham BBRI berada pada level tertinggi Rp 5.050 dan terendah Rp 4.820 per saham. Total frekuensi perdagangan sebanyak 46.739 kali dengan volume perdagangan 3.643.199 lembar saham. Nilai transaksi Rp 1,8 triliun.

Kekuatan saham BBRI di tengah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang Menghijau. IHSG menguat 1,22 persen menjadi 7.243,22. Indeks LQ45 naik 1,63 persen menjadi 930,31. Sebagian besar indeks saham acuan berubah menjadi hijau.

Lantas bagaimana prospek saham BBRI?

Cheryl Tanvijaya, Kepala Riset Mega Capital Securities, mengatakan prospek saham BBRI masih menarik. Ia mengatakan kinerja triwulan I 2024 masih baik, meski NPL tetap perlu diwaspadai karena kredit BRI didominasi oleh UMKM yang lebih rentan di tengah menurunnya daya beli masyarakat dan tekanan terhadap rupiah. Bisa

“Dari segi valuasi price book value (PBV), BBRI relatif murah dibandingkan peers. Beli BBRI, TP 6.200, SL 4.500,” ujarnya saat dihubungi matthewgenovesesongstudies.com.

Hingga kuartal I 2024, BRI mencatatkan laba Rp 15,98 triliun. Penyaluran kredit meningkat 10,89 persen menjadi Rp1.308,65 triliun pada triwulan I 2024. Rasio non-performing loan (NPL) BRI terkendali di kisaran 3,11 persen dengan rasio loan at risk (LAR) membaik menjadi 12,70 persen di akhir dari kuartal pertama. dari sebelumnya 16,39 persen.

Komentator pasar modal Desmond Vieira juga mengatakan hal serupa. “Pada dasarnya masih cukup bagus,” kata Desmond.

“PBV 2,5 masih lebih kecil dibandingkan large caps lainnya. Namun ada beberapa hal yang perlu diwaspadai,” kata Desmond.

Salah satunya, kata Desmond, adalah NPL. Dari angka terakhir, kata dia, NPL bruto BRI meningkat dari 3,02% menjadi 3,27% per tahun. Dia mengatakan, ada kemungkinan kenaikan lebih lanjut karena kenaikan suku bunga.

Ia berpesan untuk wait and see perkembangan BRI. “Secara fundamental masih cukup bagus. Lebih baik menunggu perkembangan harga selanjutnya, baru beli,” kata Desmond.

 

Penafian: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Lakukan kajian dan analisa sebelum membeli dan menjual saham. matthewgenovesesongstudies.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

IHSG sempat menyentuh level tertinggi 7.252,63 dan terendah 7.179,68 pada sesi pertama. Sebanyak 332 saham menguat, memimpin IHSG. Sebanyak 218 saham melemah dan 212 saham stagnan. Total frekuensi perdagangan sebanyak 662.769 kali dengan volume perdagangan 11,2 miliar lembar saham. Nilai transaksi harian Rp 7,5 triliun.

Seluruh sektor saham berubah menjadi hijau. Sektor saham energi menguat 1,36 persen, sektor saham transportasi menguat 1,21 persen, dan sektor saham dasar dan keuangan menguat 1,06 persen.

Selain itu, sektor saham properti menguat 0,95 persen, sektor saham kesehatan 0,78 persen, sektor saham industri 0,46 persen, sektor saham non-siklus 0,22 persen, sektor saham siklis 0,04 persen, dan sektor saham teknologi 0,04 persen. Menguat 0,11 persen dan sektor saham infrastruktur menguat 0,20 persen.

 

 

Sebelumnya, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) mengumumkan kinerja kuartal I 2023 yang berakhir pada 31 Maret 2024. Pada periode tersebut, BRI berhasil membukukan laba solid sebesar Rp 15,98 triliun.

Hingga akhir Maret 2024, BRI tercatat mencapai pertumbuhan penyaluran kredit sebesar double digit sebesar Rp1.308,65 triliun atau 10,89% year-on-year. Dari penyaluran kredit tersebut, sebanyak 83,25% atau Rp 1.089,41 triliun portofolio kreditnya diperuntukkan bagi segmen UMKM.

Pertumbuhan penyaluran kredit sebesar dua digit ini berdampak pada peningkatan aset perusahaan, dimana aset BRI mencapai Rp1.989,07 triliun atau meningkat 9,11% year-on-year.

“BRI meyakini pemberdayaan yang dilakukan perusahaan terhadap segmen UMKM akan berdampak pada ketahanan perekonomian nasional, mengingat UMKM berkontribusi terhadap sekitar 97% penciptaan lapangan kerja di Indonesia. dan berkontribusi terhadap PDB. batas 61%,” jelas Snarso dalam keterangan resmi, Kamis (25/4/2024).

Secara rinci, seluruh segmen kredit BRI mencatatkan pertumbuhan positif, segmen mikro tumbuh 10,51% yoy menjadi Rp622,61 triliun, segmen konsumer tumbuh 11,62% yoy menjadi Rp193,96 triliun, segmen kecil dan menengah tumbuh 8.267000%. Naik dari menjadi Rp. Dan segmen korporasi tumbuh 15,10 persen year-on-year menjadi Rp 219,24 triliun.

Meski mampu mendorong penyaluran kredit tumbuh dua digit, nyatanya perseroan masih mampu menjaga kualitas kredit yang disalurkan.

Rasio NPL Pada akhir triwulan I tahun 2024, rasio Non-Performing Loan (NPL) BRI terkendali pada level 3,11% dengan membaiknya rasio Loan at Risk (LAR) yang pada akhir triwulan I sebesar 16,39 persen. 12,70% dari tahun 2023 hingga akhir Q1 2024.

Sanarso menambahkan, “Sebagai bank dengan portofolio terbesar di segmen UMKM, NPL sekitar 3% merupakan bukti nyata BRI menjaga kualitas kredit yang baik melalui penerapan prinsip manajemen risiko yang prudent. mampu mempertahankannya.”

 

 

Dari sisi liabilitas, perseroan berhasil menghimpun dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp1.416,21 triliun atau meningkat secara tahunan sebesar 12,80% per akhir Maret 2024.

Dana murah (CASA atau Current Account Saving Account) masih mendominasi portofolio tabungan dengan pertumbuhan 7,80% p.a. Pertumbuhan CASA ini tidak lepas dari keinginan BRI untuk mengalihkan tanggung jawab dari CASA ke fokus pada pendanaan murah yang lebih stabil dan berkelanjutan.

Di tengah ketatnya likuiditas perbankan nasional akibat periode suku bunga yang tinggi, BRI berhasil menjaga rasio likuiditas pada level yang wajar, dimana LDR (loan-to-deposito) bank pada akhir Maret 2024 tercatat sebesar 83,28% pada tahun dari sisi permodalan, BRI juga mampu menjaga rasio permodalan yang kuat dengan CAR (Capital Adequacy Ratio) sebesar 23,97%. Dengan kondisi likuiditas dan permodalan yang memadai, perseroan masih memiliki ruang untuk pertumbuhan lebih baik.

Sementara itu, pendapatan non bunga/fee based income (FBI) yang tumbuh 6,92% year-on-year menjadi salah satu faktor pendorong pertumbuhan laba BRI. Dukungan terhadap kinerja fee based revenue BRI tidak lepas dari dukungan BRImo Super App. Pada akhir Maret 2024, BRImo mencatatkan 33,5 juta pengguna atau tumbuh 30,3% year-on-year.

“Dalam 3 bulan, BRImo mampu memproses 969 juta transaksi keuangan dengan volume transaksi mencapai Rp1.251 triliun atau meningkat 41,8 persen year-on-year,” kata Snarso.

Keberadaan AgenBRILink juga berkontribusi besar terhadap kinerja fee based revenue BRI. Selama Januari hingga Maret 2024, para agen tersebut mampu mencatatkan 285 juta transaksi keuangan dengan volume mencapai Rp370 triliun dan menyumbangkan fee based income kepada BRI senilai Rp395 miliar. Hingga akhir Maret 2024, BRI sendiri memiliki 796.836 agen yang tersebar di 61.122 desa di seluruh Indonesia.

Dari sisi operasional, perusahaan mampu terus meningkatkan efisiensi operasionalnya. Hal ini tercermin dari rasio biaya terhadap pendapatan (CIR) yang terus membaik. CIR BRI pada akhir Maret 2024 tercatat sebesar 37,43% atau lebih baik dibandingkan CIR akhir Maret 2023 yang sebesar 41,83%. Penurunan CIR menunjukkan BRI berhasil mengelola biaya secara efektif dan efisien dalam menghasilkan pendapatan.

“Dengan kinerja positif pada tiga bulan pertama tahun 2024, BRI optimis dapat terus tumbuh secara berkelanjutan dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian perbankan dan manajemen risiko yang baik di tengah dinamika kondisi perekonomian dan geopolitik global yang akan terus dicermati secara ketat. Perlunya fokus yang lebih besar dalam menjawab tantangan dalam negeri, khususnya melalui pemberdayaan UMKM,” tutup Snarso.

 

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *