Sat. Sep 21st, 2024

Listing Perdana, Saham NEST Mentok ARA

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Saham PT Esta Indonesia Tbk resmi diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis 8 Agustus 2024 dengan ticker NEST. Pada awal perdagangan, saham NEST terkena penolakan otomatis (ARA).

Sesaat setelah pembukaan perdagangan, saham NEST naik 35 persen menjadi 270. Frekuensi perdagangan saham NEST tercatat sebanyak 2.784 kali. Volume perdagangan sebanyak 243.694 lembar saham senilai Rp 6,54 miliar.

Perseroan sebelumnya melakukan penawaran umum perdana (IPO) dengan menerbitkan 822,5 juta saham dengan nilai nominal 50 rupiah per saham. Besaran saham yang ditempatkan setelah IPO setara dengan 20 persen dari total modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan.

PT Esta Indonesia Tbk menetapkan harga IPO sebesar 200 rupiah per saham. Oleh karena itu, perseroan mendapat dana baru Rp 164,5 miliar dari IPO. Presiden PT Esta Indonesia Tbk, Direktur Hoo Anton Siswanto menjelaskan, sekitar 7,47% dana IPO akan digunakan perseroan untuk belanja modal pembelian 6 Rumah Walet (RBW) yang berlokasi di Posa, Sulawesi Tengah.

Kemudian, sekitar 18,67% modal disediakan oleh entitas anak yang digunakan untuk membeli tanah dan bangunan untuk kantor dan pabrik operasional anak perusahaan.

Sisanya untuk modal kerja untuk menunjang pertumbuhan perusahaan, modal kerja yang digunakan antara lain pembelian bahan baku, pembayaran upah, pembelian peralatan dan bahan untuk menunjang kegiatan operasional, pembiayaan kegiatan operasional, kata Anton. , Kamis (8/8/2024).

 

Anton mengatakan, kini ada dua negara yang berperan penting dalam industri sarang burung walet. Pertama, sebagai produsen bahan baku, Indonesia menguasai lebih dari 75% produksi sarang burung walet dunia yang mempunyai kekuatan sangat besar. Kedua, Tiongkok adalah konsumen terbesar di dunia, dengan Tiongkok menyumbang sekitar 80% produksi global.

“Perusahaan tersebut merupakan eksportir (pelopor) sarang burung walet pertama yang dapat mengirimkan sarang burung walet langsung ke China. Saat ini perseroan merupakan salah satu eksportir terbesar yang memasok langsung ke China,” jelas Anton.

Selain ke negara sasaran ekspor yaitu Tiongkok, Perseroan juga melakukan ekspor ke negara lain seperti Hongkong, Singapura, Jepang, Australia, dan Amerika Serikat.

Dengan reputasi baik perusahaan di pasar Tiongkok, standar kendali mutu produk yang ketat dan konsisten, serta kepatuhan terhadap Analisis Bahaya dan Titik Pengendalian Kritis (HACCP) dan Administrasi Umum Kepabeanan Republik Rakyat Tiongkok (GACC), Perusahaan A yakin bahwa akan terus berkembang dan menjadi eksportir sarang burung walet terbesar di Indonesia dan dunia.

 

Perusahaan juga telah mengembangkan berbagai strategi untuk menjadi pemimpin di bidang ini. Kegiatan perusahaan antara lain meningkatkan pangsa walet, meningkatkan kapasitas produksi, memperluas jaringan distribusi dan penjualan di China dan negara target lainnya, serta mengembangkan produk baru.

“China menjadi target pasar ekspor sarang burung walet dunia. Selain tingginya permintaan, harga yang ditawarkan juga jauh lebih tinggi dibandingkan negara ekspor lainnya,” kata Anton.

Pangsa pasar konsumsi sarang burung walet Tiongkok dan ekspor sarang burung walet Indonesia ke Tiongkok meningkat sebesar 126.891 kilogram dari tahun 2019 menjadi 408.311 kilogram pada tahun 2023.

Perusahaan menjaga hubungan baik dengan pelanggan Tiongkok, salah satunya adalah Xiamen Yan Palace Bird’s Nest Industry Co., Ltd. (Istana Yan). Yan Palace merupakan perusahaan bursa yang saat ini menjadi pemimpin pasar dan importir produk sarang burung walet terbesar di China, sekaligus menjadi pelanggan utama perusahaan.

Perseroan mempunyai penyertaan saham pada saham Yan Palace, kode saham 1497 pada saat IPO, tercatat di Bursa Efek Hong Kong (HKEX), sebanyak 2.411.200 lembar saham. Pada tanggal 31 Juli 2024, harga per saham adalah HKD 15,10, premium 55,67% dari harga IPO HKD 9,70.

“Yan Palace juga tengah melakukan investasi di perseroan dengan membeli 197,4 juta lembar saham hasil IPO perseroan. Hal ini mempererat hubungan jangka panjang kedua pihak dan berdampak positif bagi kelangsungan bisnis perseroan,” tutupnya. anton.

Sebelumnya, saham PT Esta Indonesia Tbk akan segera dicatatkan dan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini, Kamis 8 Agustus 2024. Perseroan menjadi perusahaan ke-34 yang tercatat di bursa pada tahun ini.

Saham perseroan diperdagangkan dengan kode NEST, menurut informasi Bursa Efek Indonesia. PT Esta Indonesia Tbk menempatkan sahamnya di Forum Pembangunan. Jumlah saham yang ditawarkan ke publik sebanyak 822,5 juta dengan nilai nominal Rp50 per saham.

Jumlah saham yang ditawarkan setelah IPO setara dengan 20 persen dari total modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan. PT Esta Indonesia Tbk menetapkan harga indikatif IPO sebesar 200 rupiah per saham. Oleh karena itu, perseroan mendapat dana baru Rp 164,5 miliar dari IPO.

Setelah dikurangi biaya emisi, Perseroan akan menggunakan sekitar 7,57% dari seluruh dana yang diterima Perseroan dari IPO untuk biaya investasi.

Investasi ini berupa pembelian 6 bidang tanah dan bangunan yang nantinya akan digunakan Perseroan sebagai Sarang Burung Walet di Poso, Sulawesi Tengah.

Kemudian sekitar 18,93% digunakan Perseroan untuk menyetor modal anak perusahaannya yaitu PT Tunas Esta Indonesia (PT TEI), yang selanjutnya digunakan sebagai belanja modal PT TEI berupa pembelian 6 bidang tanah dan bangunan. . mereka membentuk satu kesatuan.

Gedung ini berfungsi sebagai kantor operasional PT TEI dan pabrik dengan perkiraan kapasitas produksi 35 ton per tahun, terletak dalam satu (satu) lokasi. 3.

Sisanya digunakan sebagai modal kerja perusahaan untuk menunjang pertumbuhan perusahaan, dimana modal kerja digunakan antara lain untuk pembelian bahan baku, pembayaran upah, pembelian alat dan bahan untuk menunjang kegiatan operasi, dan pembiayaan kegiatan operasi.

 

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *