Sat. Sep 21st, 2024

Indofood Sukses Makmur Tebar Dividen Rp 2,34 Triliun, Simak Jadwalnya

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) akan membagikan dividen tunai sebesar US$2,34 triliun. Dividen setara dengan Rp 267 per saham.

Pembagian tunai tahun buku 2023 diputuskan dalam rapat umum pemegang saham tahunan pada 28 Juni 2024. Hal itu merujuk pada keterangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (4/7/). 2024).

Pertimbangan pembagian dividen didasarkan pada data keuangan per 31 Desember 2023, termasuk laba bersih tahunan Rp yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar ¥8,14 triliun, saldo laba ditahan Rp yang tidak dibatasi penggunaannya, dan total modal saham termasuk Rp 100 triliun. 0,4 triliun. Rencana Dividen

Jadwal pembagian dividen sebagai berikut: 8 Juli 2024 Tanggal Dividen Pasar Reguler dan Pasar Perdagangan 9 Juli 2024 Tanggal Dividen Pasar Tunai 10 Juli 2024 Pasar Tunai 11 Juli 2024 Pemegang Saham 10 Juli 2024 16.00 WIB Tanggal Ex Dividen 26 Juli , 2024

Harga saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) berada di 6.100 per saham pada penutupan perdagangan Rabu 3 Juli 2024. Harga saham INDF adalah Rp 6100 dan Rp 6025 per saham. Total frekuensi perdagangan sebanyak 2.998 kali dan volume perdagangan sebanyak 68.045 lembar saham. Nilai usahanya Rp 41,3 miliar.

Sebelumnya, PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) mencatatkan hasil keuangan kuartal I-2024 yang beragam. Perusahaan melaporkan peningkatan penjualan, tetapi laba turun dalam tiga bulan pertama tahun 2024.

PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) mencatatkan penjualan Rp 30 triliun 7079 triliun pada kuartal I 2024, berdasarkan laporan keuangan yang masuk ke Bursa Efek Indonesia tertanggal Kamis (2/5/2024). Rp30,54 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Beban pokok penjualan turun dari Rp 21,25 triliun menjadi Rp 20,277 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Dengan demikian, laba kotor meningkat 11,2% menjadi Rp 10,1 triliun pada kuartal I 2024 dibandingkan Rp 9,48 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Beban penjualan dan distribusi pada kuartal I 2024 meningkat dari Rp2,9 triliun menjadi Rp3,9 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Beban umum dan administrasi meningkat dari Rp 1,2 triliun menjadi USD 1,48 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Perseroan melaporkan peningkatan laba usaha sebesar 29,16% dari Rp 4,966 miliar menjadi Rp 6,441 miliar pada kuartal I 2023. Margin usaha naik menjadi 20,8% dari 16,3% pada tahun lalu, berdasarkan keterangan tertulis perseroan. Laba inti yang mencerminkan kinerja operasional perseroan meningkat 10% dari Rp 2,9 triliun menjadi Rp 3,2 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Dengan demikian, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai Rp2,444 triliun, turun 36,36% dibandingkan Rp3,84 triliun pada triwulan I-2023. Laba per saham dasar yang dimiliki induknya adalah Rp 279, Rp 438 untuk kuartal I 2023.

Total modal saham meningkat dari Rp 100,46 triliun pada Desember 2023 menjadi Rp 103,97 triliun pada Maret 2024. Pinjaman meningkat dari Rp 94,344 miliar menjadi Rp 86,12 miliar sejak Desember 2023 hingga triwulan I 2024.

Aset mencapai Rp 198,31 triliun dari Desember 2023 menjadi Rp 186,58 triliun pada kuartal I 2024. Perseroan mengantongi kas dan setara kas Rp36,477 miliar sepanjang Desember 2023 hingga Maret 2024 yakni Rp28,5 triliun.

Indofood mencatatkan hasil operasional yang positif pada kuartal pertama tahun 2024 seiring dengan masih adanya berbagai tantangan global, kata Anthony Saleem, Managing Director dan CEO Indofood.

“Kami akan terus menjaga posisi keseimbangan dan keseimbangan yang kuat antara pangsa pasar dan profitabilitas dengan tetap waspada dalam menghadapi ketidakpastian ke depan,” ujarnya dalam keterangan tertulis.

Sebelumnya, PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) mencatatkan pertumbuhan pendapatan dan laba pada tahun 2023.

PT Indofood Sukses Makmur Tbk melaporkan penjualan sebesar Rp 111,70 triliun pada tahun 2023, naik dari Rp 110,8 triliun pada periode yang sama, menurut laporan keuangan yang masuk ke Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (25/3/2024). Tahun lalu. .

Nilai barang terjual mengalami penurunan dari Rp75,65 triliun pada tahun 2023 menjadi Rp76,85 triliun pada tahun 2022. Laba kotor perseroan meningkat menjadi Rp36,5 triliun dari Rp33,9 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Perseroan mengalami peningkatan beban penjualan dan distribusi dari 10,644 miliar pada tahun 2022 menjadi 11,27727 miliar pada tahun 2023. Beban umum dan administrasi meningkat dari Rp4,6 triliun menjadi Rp5,9 triliun pada tahun 2022. Laba usaha perseroan pada 2023 sebesar Rp 19,6666 miliar, turun tipis dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 19,696 miliar. Laba operasional perseroan sebesar 17,6%.  

Tidak termasuk perbedaan akuntansi dan nilai tukar satu kali, laba inti yang mencerminkan kinerja operasional meningkat 8% menjadi Rp 9,9 triliun,8 miliar. Perseroan mengumumkan laba tahunan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk meningkat 28,11% menjadi Rp 8,14 triliun pada tahun 2023 dan Rp 6,35 triliun pada tahun 2022.

Berdasarkan kinerja tersebut, perseroan mencatatkan laba per saham yang dapat diatribusikan kepada induk usaha sebesar Rp928 pada tahun 2023, turun dari Rp724 pada tahun 2022.

Modal saham perseroan meningkat dari Rp 93,62 triliun pada tahun 2022 menjadi Rp 100 triliun 46,4 miliar pada tahun 2023. Total utang perseroan turun dari Rp 86,81 triliun pada tahun 2022 menjadi Rp 86,12 triliun pada tahun 2023. Aset perseroan meningkat dari Rp180,43 triliun pada tahun 2022 menjadi Rp186,58 triliun pada tahun 2023. Perusahaan memperkirakan akan meningkatkan kas dan setara kas dari $25,9 triliun pada tahun 2022 menjadi $28,5 triliun pada tahun 2023.

 

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *