Fri. Sep 20th, 2024

Deretan Mobil Listrik Terlaris di Indonesia, Merek China Mendominasi

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Penjualan mobil listrik di Indonesia terus tumbuh positif. Namun, dalam situasi pasar saat ini, pabrikan Tiongkok mendominasi karena banyaknya model baru yang tersedia.

Menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), BYD Seal berhasil menjadi best seller dengan terjual sebanyak 1.290 unit pada Juli 2024.

Meski begitu, merek asal Tiongkok Wuling Cloud EV berhasil menempati posisi kedua dengan penjualan 550 unit, disusul Chery Omoda E5 yang berhasil mengirimkan 394 unit.

BYD kembali mengirimkan wakilnya ke posisi lima besar, yakni peringkat keempat penjualan mobil listrik, khususnya Atto 3 yang terjual 388 unit, dan peringkat kelima ada MG 4 EV yang terjual 332 unit.

Sedangkan untuk pabrikan asal Korea Selatan, Hyundai Kona Electric berhasil menempati posisi keenam dengan penjualan 248 unit.

BYD Dolphin berhasil menjadi best seller kedelapan dengan terjual 207 unit, disusul Wuling Air EV di peringkat kedelapan dengan 205 unit.

Pada Juli 2024, dua peringkat terakhir sepuluh besar mobil terlaris di Indonesia adalah Wuling BinguoEV di peringkat kesembilan dengan penjualan 128 unit, dan Hyundai Ioniq 5 hanya mampu menempati peringkat kesepuluh dengan penjualan 123 unit.

 

 

Mobil listrik bukanlah hal baru seperti beberapa tahun lalu. Bahkan, biaya pembuatan kendaraan ramah lingkungan ini tentu saja lebih murah dibandingkan 15 tahun lalu.

Penelitian baru yang dikumpulkan oleh Carscoops, Kantor Teknologi Kendaraan Departemen Energi (DOE), menunjukkan bahwa biaya baterai kendaraan listrik telah turun sebesar 90 persen antara tahun 2008 dan 2023.

Dengan cara ini, banyak produsen menjadi lebih mudah untuk menjembatani kesenjangan harga antara kendaraan bermesin konvensional atau ICE dan kendaraan listrik.

Salah satu faktor terpenting dalam produksi mobil listrik adalah ukuran, berat, dan harga baterai. Untungnya, harga paket baterai terus turun dalam beberapa dekade terakhir berkat peningkatan teknologi dan bahan kimia baterai, proses manufaktur baru, dan peningkatan volume produksi yang signifikan.

Menurut DOE, harga baterai litium-ion telah turun dari $1.415 per kilowatt-jam pada tahun 2008 menjadi $139 per kilowatt-jam pada tahun 2023.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *