Sat. Sep 21st, 2024

Prabowo Bertemu Mantan PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto bertemu dengan mantan Perdana Menteri Inggris (1997-2007) Tony Blair di kantor Kementerian Pertahanan di Jakarta kemarin (19/4).

Terima kasih sudah berkunjung ke Kementerian Pertahanan Pak Tony Blair, kata Prabowo, Sabtu (20/4/2024).

Prabhu mengatakan pertemuan tersebut merupakan diskusi yang produktif dan bermanfaat. Oleh karena itu, kedua belah pihak dapat mendiskusikan masalah keamanan dan internasional lainnya.

Sementara itu, Country Head Tony Blair Institute di Indonesia, Shahila Hakeem, mengatakan dalam pertemuan ini kedua belah pihak sepakat bahwa salah satu kunci peningkatan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat Indonesia harus terus dilakukan. Ketertiban dan stabilitas umum.

Selain itu, diperlukan berbagai upaya strategis seperti pengentasan kemiskinan ekstrem melalui penyediaan pangan, penguatan ekonomi lokal, transformasi digital, dan penerapan inklusi keuangan, kata Shahela.

Di akhir pertemuan, Tony Blair memaparkan buku kenangan karya Tony Blair yang berjudul “A Journey”. Buku ini mengulas kisah perjalanan politik Tony Blair.

 

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengunjungi Perdana Menteri (PM) Inggris, Tony Blair, di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (18/4/2024) kemarin. Keduanya membahas investasi energi terbarukan (EBT) untuk transformasi digital perkantoran.

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia seusai bertemu dengan Jokowi di Gedung Istana Kepresidenan Jakarta mengatakan, “Pertama, kita akan bicara soal investasi EBT, carbon storage, dan arus logistik yang baik, khususnya di IKN (Ibukota Pulau).” Kamis (19/4/2024).

Ia mengatakan UEA berencana membangun panel surya di IKN, Kalimantan Timur. Selain itu, Jokowi dan Tony Blair juga membahas mengenai digitalisasi birokrasi Indonesia.

“Kami sepakat untuk membentuk tim kecil untuk mengambil tindakan agar lebih mudah dan keputusannya cepat diambil,” kata Bahlil.

 

Menurutnya, Jokowi dan mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair berbicara tentang penyimpanan karbon, sistem distribusinya 70 persen di dalam negeri dan 30 persen di luar negeri. Bahlil mengatakan hal itu akan menjadi sumber pendapatan baru bagi Indonesia.

“Ini dimaksudkan untuk menjadi sumber pendapatan baru bagi pemerintah dan bisa kita kelola untuk memberikan insentif kepada industri untuk masuk ke Indonesia,” jelas Bahlil.

 

Wartawan: Noor Habibi

Sumber: Merdeka.com

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *