Thu. Sep 19th, 2024

Menanti Titah Jerome Powell, Tengok Saham Pilihan Manulife

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta Pelaku ekuitas masih menunggu penurunan suku bunga dari Bank Sentral AS (The Fed) yang saat ini dipimpin oleh Jerome Powell. Pemotongan suku bunga diperkirakan akan terjadi pada paruh kedua tahun ini. Sementara itu, dari dalam negeri, para pelaku pasar saham mencermati pergantian kabinet pemerintahan baru yang dipimpin oleh Prabowo Subianto.

Sementara itu, dari sisi makroekonomi, kondisi perekonomian domestik saat ini relatif baik. Hal ini menjadi katalis positif bagi pasar modal Indonesia sebagai negara berkembang. Direktur Investasi Ekuitas Manulife Asset Management Samuel Kesuma, CFA, menyoroti beberapa sektor yang menarik untuk dicermati dalam kondisi saat ini.

“Jadi ada beberapa faktor yang mendukung alasan kita menyukainya. Pertama, harus memanfaatkan situasi makroekonomi saat ini, dalam artian mendapat manfaat dari penurunan suku bunga. Namun di sisi lain juga perlu memiliki fundamental yang kuat. Kalau soal prospek pertumbuhan pendapatan, “Sektornya sendiri seharusnya cukup bagus,” ujarnya dalam webinar Market Watch – Winds of Change pada Rabu (14/08/2024).

Jadi, menurut Samuel, salah satu sektor yang diminati adalah telekomunikasi. Menurut dia, sektor ini cukup stabil dari segi pendapatan. Ke depan, ketika terjadi penurunan suku bunga, dari sisi valuasi, industri seperti telekomunikasi umumnya juga akan bangkit.

“Selain itu, kami juga menyukai sektor keuangan, di mana likuiditas bank biasanya membantu dalam kondisi suku bunga yang lebih rendah. Dan tentunya juga membantu mendukung metrik pendapatan atau profitabilitas emiten bank,” tambah Samuel. .

Sektor lainnya yaitu barang konsumsi. Meski kinerja pendapatan emiten di sektor ini kurang baik, Samuel melihat masih ada faktor terkait valas. Samuel melihat seiring dengan tren penguatan rupee, sektor-sektor yang terdampak pelemahan rupee pada paruh pertama tahun 2024 akan mulai berbalik arah.

“Jadi melihat tren penguatan rupee saat ini, tentu saja perusahaan-perusahaan yang terhimpit pelemahan rupee di paruh pertama tahun ini berpotensi mengalami pembalikan di paruh kedua tahun ini. didukung oleh penguatan rupee sehingga juga mendukung profitabilitasnya, ujarnya.

Minat terhadap pasar saham dalam negeri selama ini terpuruk di era suku bunga tinggi, sehingga aset bebas risiko menjadi sangat menarik. Ketika siklus suku bunga memendek, kondisi akan berubah dan pasar saham akan kembali menjadi menarik dalam hal risiko/pengembalian yang diberikannya.

Minat investor, yang juga didorong oleh harapan terhadap kebijakan pemerintah baru yang pro-pertumbuhan, tampaknya semakin meningkat, terutama dari investor asing yang sudah berinvestasi di pasar dan membuat aliran dana asing kembali positif.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *