Thu. Sep 19th, 2024

Komisaris Independen Bank Panin Dubai Syariah Mundur 

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk (PNBS) mengumumkan pengunduran diri Direktur Independen Omar Baginda Pane. Manajemen menjelaskan penghentian ini tidak berdampak pada operasional perusahaan, status hukum, posisi keuangan, atau kelangsungan usaha. 

“Kami sampaikan keterbukaan informasi, pada tanggal 14 Agustus 2024, Bapak Omar Baginda Pane telah menyampaikan surat pengunduran diri sebagai direktur independen perseroan,” tulis manajemen, seperti dilansir dalam surat pemberitahuan, Senin (19/8/2024). 

Ómar diangkat menjadi direktur pelaksana independen perseroan berdasarkan hasil keputusan RUPS tahunan pada tanggal 22 Mei 2017 sesuai dengan dokumen laporan tahunan keputusan RUPS no. 80 tanggal 22 Mei 2017.  

Omar Baginda Pane diangkat kembali sebagai Direktur Independen pada Dewan Umum Tahunan berdasarkan dokumen no. 69 mulai 29 Juli 2021.

Berdasarkan laman resmi PNBS, Omar lahir di Bogor, 8 November 1959. Beliau memperoleh gelar BSc bidang Ekonomi Akuntansi dari Universitas Indonesia pada tahun 1987.

Omar memulai karirnya di Bank Bapindo pada tahun 1987 hingga 1988 sebagai spesialis kredit. Pada tahun 1988, beliau pindah ke Bank Duta untuk menjabat sebagai Departemen Exim & Remittance. Sampai tahun 1982. 

Beliau kemudian berturut-turut berpindah ke beberapa bank, antara lain Bank ABN Amro dengan menjabat sebagai Head of Operations and Commercial Finance pada tahun 1992 hingga 1994. Kemudian di Sanwa Bank Indonesia, beliau menjabat sebagai Head of Commercial and Credit pada tahun 1994 hingga 1997.

Selain itu, Omar pernah menjabat sebagai Head of Banking di PDFCI Bank pada tahun 1997-1999. Kemudian di Bank Indonesia (Persero) menjabat sebagai Kepala Departemen Audit Internal pada tahun 1999-2009.

Selama bekerja di Indonesia Eximbank, Omar menjabat sebagai Managing Director pada tahun 2009 hingga 2016. Terakhir bekerja di PT Petro Oxo Nusantara, menjabat sebagai Managing Director sejak tahun 2016.

Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 12,-16. Agustus 2024. Hal ini didorong oleh harapan penurunan suku bunga oleh Bank Sentral AS atau Federal Reserve (Fed) AS.

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), Minggu (18/8/2024), IHSG naik 2,41 persen menjadi 7.432,09 dari level pekan lalu 7.256,99. Sementara itu, pada minggu ini terjadi peningkatan rata-rata volume perdagangan harian terbesar sebesar 4,54 persen menjadi 16,73 miliar saham dari 16 miliar pada minggu lalu.

Rata-rata volume perdagangan harian bursa naik 3,53 persen menjadi 1,02 juta perdagangan dari 981.000 transaksi pada minggu sebelumnya.

Sementara itu, rata-rata nilai tukar valuta harian turun 3,33 persen menjadi Rp9,32 triliun dari Rp9,64 triliun pada pekan lalu.

Investor asing membukukan aksi beli saham senilai Rp 2,94 triliun pada pekan ini. Pada tahun 2024, investor asing akan membeli saham senilai Rp 4,37 triliun.

Minggu ini, seluruh saham berubah menjadi hijau. Sektor kebutuhan pokok konsumen naik 8,88 persen, menjadi pencetak keuntungan terbesar.

Selain itu, sektor pasokan energi naik 5,77 persen, sektor bahan baku atau raw material naik 2,13 persen, sektor stok industri naik 1,22 persen, dan sektor konsumen non-volatile naik 1,04 persen.

Sementara sektor kesehatan naik 0,23 persen, sektor keuangan bertambah 2,08 persen, sektor properti dan real estate naik 1,61 persen.

Kemudian, sektor saham teknologi naik 3,98 persen, sektor saham infrastruktur naik 3,44 persen, dan sektor pengangkutan dan logistik naik 4,71 persen.

 

 

Analis PT MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengatakan, IHSG pekan ini menguat 2,41 persen didorong sejumlah komentar. Pertama, rilis data indeks harga produsen (PPI) dan indeks harga konsumen (CPI) Amerika Serikat yang menurun.

“Hal ini menjadi kekhawatiran investor dan meningkatkan ekspektasi investor terhadap Fed Funds Rate (FFR) yang akan dipangkas The Fed pada September 2024 minimal 25 basis poin,” ujarnya saat dihubungi matthewgenovesesongstudies.com.

Kedua, rilis data penjualan dari China yang menunjukkan pertumbuhan. Ketiga, publikasi data neraca perdagangan Indonesia yang masih surplus meski kecil.

Pekan depan, kata Herditya, IHSG berpeluang menguat dengan level resistance 7.500 dan level support 7.347. “Kami perkirakan minggu depan akan ada rilis data suku bunga dari China dan Indonesia, serta ada pidato dari The Fed,” ujarnya.

Kepala Informasi Investasi Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan kemungkinan penurunan suku bunga The Fed pada September 2024 merupakan pandangan positif bagi IHSG.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *