Fri. Sep 20th, 2024

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Slank selalu dinantikan. Dimanapun tampil, band kenamaan asal Jakarta ini selalu memikat hati para penggemarnya.

Begitu pula dengan Pesta 90an 2024 yang digelar di Gambir Expo Kemayoran Jakarta, Sabtu (10/8/2024). Hari terakhir di hari pertama, Slank mampu menghibur penonton di tahun 1990-an.

Bimbim (drum); Kaka (vokal); Ivanka (bass) serta Ridho dan Abdee (gitar) memberikan penampilan istimewa kepada penonton di bagian Gambir Expo Kemayoran.

Sesuai dengan tema Festival 90an, Setidaknya sudah melakukan 25 kali pertunjukan studio, grup ini hanya memainkan lagu-lagu mereka dari tahun 1990-an, sehingga jumlah lagu yang diputar hanya dua kali lipat dari album pertama mereka di tahun 1990, 999+09. Dirilis pada tahun 1999.

Penonton pun ikut terbawa suasana lagu-lagu Slank seperti “Mawar Merah”, “Kupu Kupu Liarku”, “Kompleks Birokrasi”, “Aku Gila”, “Kebatasan Jaman”, “Poppies Lane Memory”, “990”. “Forgive Me”, “Too Sweet” dan 14 lagu lainnya menampilkan suara unik Kaka.

 

Sekitar pukul 22.45 WIB, Slank yang didirikan pada tahun 1983 langsung memulai dengan “Bang-Bang Tut”. Para penggemar pun langsung memadati penonton di Gambir Expo Kemayoran hingga memenuhi ruangan di sekitar panggung.

Dirilis dalam album Minoritas tahun 1996, “Bang-Bang Tut” langsung memacu adrenalin para penggemar yang ikut melompat dan ikut bernyanyi.

Dilanjutkan dengan lagu “Tonk Kosong” yang dibawakan Lagi Sadih dari album tahun 1997.

“Tonk Kosong” sendiri berkisah tentang seorang pria yang banyak bicara dan menganggap dirinya pintar padahal dia tidak mengerti apa-apa.

Kaka membawakan “Empty Tonk” lalu melepas kemeja safronnya. bertelanjang dada, masih memakai kacamata hitam; Kaka melanjutkan dengan “Mawar Merah”.

Lagu ini pun diterima dengan suara terbuka dari para penggemar. Mereka kembali bernyanyi bersama di belakang Kaka yang sedang bernyanyi di sekitar panggung. Sesekali ia melempar mikrofon ke arah penonton.

 

Seperti biasa, Kaka tampak aktif malam itu. Selain itu, Inilah salah satu kelebihan Slank dalam segala penampilannya di atas panggung.

Tak hanya itu, ia juga mendukung kehebatan musik dan penampilan panggung Slank malam itu dengan ketampanannya.

Seperti lagu “Kompleksitas Birokrasi” misalnya. Layar LED di kiri dan kanan panggung menampilkan gerak dan gerak tubuh Kaka yang bak pelacur.

 

Setelah memasuki pertengahan konser, Atau usai menyanyikan lagu “Aku Gila”, Ridho menghampiri kursi keyboard. Masih memegang gitarnya Dia ingin mulai bermain.

Namun sebelum itu, Kaka mencoba berbicara kepada penonton. “Lagu inilah yang membuat Slank eksis hingga saat ini. Karena lagu ini semua orang di Jakarta tahu kalau ada grup bernama Slank,” ujar pria bernama lengkap Adadi Wira Satriaji itu.

Setelah beberapa saat, dia mulai, “Percaya.” Ada keheningan di udara. Mereka menghibur penonton dengan menyanyikan bait pertama Kaka dari album debut mereka tahun 1990.

Hanya ketika bagian refrain dan penonton bernyanyi bersama. Ini menyebabkan jantung berdebar.

Situasi yang diciptakan oleh “pengampunan” sebenarnya sangat berbeda. Lagu tersebut sedang hits di kalangan penikmat musik Tanah Air, sehingga seolah memiliki nuansa magis yang membawa penggemarnya kembali ke masa kecil.

 

Tak berhenti sampai disitu, Slank berhasil mencuri perhatian penonton dan dilanjutkan dengan “Too Manis”.

Ridho berdiri dan kembali memainkan gitar akustiknya. Kaka langsung menyambutnya dengan memainkan harmonika. Suasana tenang kembali menyebar.

Tanpa menunggu aba-aba, penonton langsung bernyanyi bersama Kaka.

Dia mengambil gitar dan mulai bermain.

Lagu yang biasa aku nyanyikan……

Bimbim bangkit dari drumnya dan bernyanyi bersama Kaka di sisi panggung.

Slank kemudian memainkan “Poppies Lane Memory”, “Ada Bersamamu”, “Kalangan Jaman” dan “Balikin” secara berurutan.

Slank menutup konsernya dengan “You Must Go Home” yang diambil dari album Generasi Biru tahun 1994.

 

Namun sebelum itu, reaksi Kaka membuat heboh saat ia turun dari panggung dan mengajak penonton menari sambil menyanyikan Heartache Orchestra.

Setiap Slank memainkan double take 999+09 “Heartache Orchestra” tahun 1999, ada gimmick khusus.

Biasanya di sela-sela lagu, Kaka meminta para Slanker wanita untuk naik ke panggung dan ikut menyanyi dan menari.

Namun malam itu di Festival ke-90, Kaka sendiri yang turun dari panggung, menghampiri penonton dan mengajak mereka bernyanyi.

Bayangkan keseruan Kaka bernyanyi di hadapan penonton di pinggir panggung.

“Awalnya Slank keren banget. Lagu-lagunya tahun 1990-an dibawakan semua. Sekarang juga,” ujar Indra Lodewijk yang hadir malam itu. kata Slanker.

Endra Nesta yang berasal dari Tangerang mengaku puas dan sangat senang dengan penampilan Slank malam itu.

“Gaya mereka bagus. Kaka energik dan bahagia. Dia bergerak, tapi suaranya sangat stabil. Kaka punya dua nada, seperti Axl Rose (penyanyi Guns N’ Roses) di masa mudanya, dan suaranya dua nada , “katanya.

Endra pun bercerita kepada drummer Bimbim. “Keren banget, kayak pemimpin beneran. Akting Abdee bagus banget, apalagi di lagu Balikin,” tuturnya. “Saya tidak suka musik Slank lama pada umumnya.”

Slank setlist untuk Festival 90an 2024

1. Bang Bang Tut

2. Tonkin Telanjang

3. Mawar merah

4. Organisasi yang kompleks

5. Kupu-kupu liarku

6. Saya marah.

7. Maafkan dia.

8. Sangat manis.

9. Memori Jalur Poppies

10. Semuanya

11. usia tua

12. Putar.

13. Orkestra yang rusak

14. Anda harus pulang.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *