Fri. Sep 20th, 2024

Migi Rihasalay Usung Konsep Rio de Village di Jember Fashion Carnaval 2024, Penghormatan Khusus Tribute to Dynan Fariz

matthewgenovesesongstudies.com, Desainer asal Jakarta, Migi Rihasalay, mengalami dua momen indah saat pertama kali mengikuti ajang bergengsi Jember Fashion Carnaval (JFC) 2024. Pengalaman tersebut tak hanya menjadi batu loncatan dalam kariernya, namun juga menjadi kehormatan tersendiri atau “Tribute”. . kepada Dynan Fariz”, sebagai persembahan untuk mengenang orang penting dalam hidupnya.

Migi yang baru pertama kali mengikuti JFC 2024 ini mengungkapkan, keikutsertaannya merupakan bentuk penghormatan kepada mendiang Dynan Fariz, pendiri JFC yang menjadi dosen sekaligus mentor Migi saat bersekolah di sekolah mode ESMOD pada tahun 2018. 

“Pak Dynan adalah guru saya, beliau mengajar dan membimbing saya selama setahun. Saya sangat dekat dengannya, seperti ayah saya sendiri, dan saya memiliki ikatan batin yang kuat,” kata Migi Rihasalay saat berbicara di sela-sela JFC. Acara 2024, akhir pekan Jadi.

Sayangnya, Dynan Fariz tak bisa menyaksikan kiprah Migi di JFC tahun ini karena meninggal dunia pada 2018. Diakui Migi, kehadirannya di JFC 2024 membawa perasaan campur aduk antara sedih dan bangga. Sedih karena kehilangan sosok yang sangat penting dalam hidupnya, namun bangga karena bisa ikut serta dalam animasi aksi yang diusung oleh gurunya. 

“Dia meninggal tahun 2018. Jujur saja, saya selalu memimpikannya, setiap hari saya rindu bagaimana dia membimbing saya menjadi orang itu,” kata Migi penuh semangat.

 

Migi teringat bagaimana Dynan selalu menyampaikan materi pelajaran dengan penuh keceriaan dan humor sehingga menciptakan suasana yang cair dan menyenangkan di dalam kelas.  

“Di kelas beliau suka bercanda sehingga suasananya ringan dan kami bisa kembali fokus pada materi yang disampaikan. Itu membuat saya merasa dekat dengannya sebagai ayah dan anak,” imbuhnya.

Kehadirannya di JFC 2024, lanjut Migi, juga menjadi langkah awal mewujudkan mimpinya membuat ajang serupa di Jakarta. 

“Impian saya adalah mewujudkan Jakarta Fashion Carnival yang mengikuti jejak Pak Dynan Fariz. Sebagai muridnya, saya telah melihat dan menyelesaikan banyak hal yang diharapkan beliau dalam perkembangan industri fashion. bawa seperti di Jember memang berbeda tapi ayo kita berangkat bersama,” ajak Migi antusias.

 

Pada ajang JFC 2024, Migi mengambil konsep “Rio de Village” yang terinspirasi dari suasana kota Rio de Janeiro di Brazil. Tema ini memadukan keceriaan dan kekayaan warna yang mewakili kebahagiaan, dengan kombinasi bulu dan mosaik eksotis. Hampir seluruh bahan yang digunakan adalah kain bekas, plastik dan bahan ramah lingkungan lainnya.  

“Tema ini mengusung suasana bahagia yang memadukan cahaya dengan warna-warna cerah yang berbeda. Perpaduan bulu dan kain perca terlihat eksotis dan indah berbahan limbah kain. Hampir seratus persen terbuat dari kain perca, plastik, dan bahan ramah lingkungan lainnya,” jelasnya. migi

Pakaian yang dikenakan 12 model Jember dan suaminya, Andrew James ini membutuhkan waktu pengerjaan selama tiga bulan. Kostum ini menampilkan gradasi warna yang mewakili keindahan senja, dengan detail rumit yang melibatkan pengolahan kain yang digunakan pada gaun lengkap dengan hiasan sayap.

 

Suami Migi, Andrew James pun mengaku sangat terkesan dengan pengalaman tersebut, apalagi JFC merupakan salah satu event karnaval terbesar di Asia Tenggara dan terbesar ketiga di dunia.  

“Ini karnaval terbesar di Asia Tenggara dan terbesar ketiga di dunia. Saya sangat bahagia, kami bangga dan bersemangat,” kata Andrew dengan penuh kebanggaan.

Sebagai informasi, pada JFC 2024, kategori Artwear merupakan bagian dari rangkaian acara JFC Algorithm 2024 di hari kedua yang khusus menampilkan berbagai busana karya desainer ternama Tanah Air.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *