Sat. Sep 21st, 2024

Wakili Bali, Siswi SMA Singaraja Akan Bawa Isu Perundungan di Sekolah Pada Simulasi Sidang PBB

matthewgenovesesongstudies.com, Denpasar – Bali Ayu Dian Pratiwi, siswa SMA 1 Singaraja, ingin membawa dampak bullying di sekolah terhadap kesehatan mental anak muda ke forum internasional.

Menurutnya, perundungan merupakan permasalahan nyata yang dampak negatifnya semakin hari semakin meningkat. Ia mengatakan kecemasan, rendah diri, dan ketidakmampuan mengatasi tekanan sosial merupakan beberapa dampak negatif bullying yang dapat mempengaruhi kesehatan mental remaja.

Ia mengaku menjadi saksi hidup bagaimana perundungan yang dialaminya di sekolah lambat laun berdampak pada kesehatan mentalnya.

“Masyarakat masih sering salah paham dan mempunyai stigma negatif ketika berbicara tentang kesehatan mental. Padahal, masalah kesehatan mental seperti kecemasan, depresi, dan stres bisa menghambat produktivitas di sekolah, ujarnya kepada matthewgenovesesongstudies.com Denpasar, Rabu (29 April 2024).

Apalagi, lanjutnya, kondisi tersebut dapat mendorong terjadinya bunuh diri di kalangan remaja. “Mereka (korban bullying) akan takut ke sekolah, bahkan bisa berujung pada pikiran untuk bunuh diri,” ujarnya.

 

Berbekal pengalamannya sendiri mengalami perundungan, seorang siswi bernama Dian terpanggil untuk meningkatkan kesadaran akan kesehatan mentalnya. Sejak itu, ia belajar bahwa diplomasi internasional memainkan peran penting dalam mencapai hal tersebut.

“Saya belajar bahwa diplomasi memainkan peran penting dalam menyelesaikan masalah sosial seperti perundungan. “Kita bisa bekerja sama dengan negara lain untuk berbagi praktik dan menangani perundungan remaja di sekolah,” kata siswa yang pernah menjadi juara II Olimpiade Sains Sosial Nasional ini.

Dian yang bercita-cita menjadi psikolog ini berharap dapat menekuni karir tersebut di masa depan untuk memberikan bantuan dan dukungan kepada mereka yang membutuhkan bantuan untuk mengatasi tantangan mental dan emosional.

“Saya sangat tertarik mempelajari psikologi, menjadi psikolog akan memberikan saya kesempatan untuk membantu orang lain mengatasi tantangan mental dan emosional,” ujarnya.

Sementara itu, untuk mewujudkan mimpinya mengurangi bullying dan menjaga kesehatan mental generasi muda, ia mengangkat isu bullying di sekolah setelah terpilih mewakili Indonesia pada Model United Nations (MUN) yang akan diselenggarakan di Malaysia mulai 2 Agustus. -5, 2024. .

Mahasiswa peraih juara pertama lomba fotografi tingkat nasional ini mengatakan, “Dengan mengikuti diskusi, negosiasi, dan kegiatan pemecahan masalah, saya mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan meningkatkan kemampuan mengungkapkan pikiran secara efektif.”

Sebagai referensi, MUN merupakan ajang simulasi pertemuan PBB yang pesertanya menjadi perwakilan berbagai negara dan membahas isu-isu global. Kegiatan ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan keterampilan berbicara di depan umum, negosiasi dan pemecahan masalah selama diskusi dan debat mengenai topik internasional.

Dia berkata: “Saya berencana untuk terlibat aktif dalam kegiatan sosial untuk memberikan dukungan dan bantuan kepada generasi muda yang menjadi korban perundungan. “Perhatian dan dukungan dapat membantu generasi muda pulih dari trauma akibat tindakan tersebut,” ujarnya.

Karena kondisi keuangan orangtuanya saat ini, mereka tidak mampu menanggung biaya keikutsertaan Dian di acara MUN. Namun hal itu tidak menyurutkan semangat Dian. Ia dengan antusias meminta dukungan moral dan finansial dari pemerintah daerah dan lembaga terkait lainnya.

Dia berkata: “Kami sedang mencari sponsor untuk memberi kami dana yang diperlukan untuk berpartisipasi dalam MUN, sehingga kami dapat berpartisipasi dalam acara MUN dan selangkah lebih dekat untuk mewujudkan impian kami.”

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *