Sat. Sep 21st, 2024

6 Langkah Indonesia Tingkatkan Kewaspadaan dari Flu Burung

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta Kasus flu burung yang menyebar di beberapa negara membuat Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) harus lebih waspada. Pasalnya, ada juga kasus flu burung yang dilaporkan menular ke manusia.

Direktur Pengendalian dan Karantina Kesehatan Kementerian Kesehatan RI Achmad Farchanny Tri Adryanto mengatakan kliennya kini memperkuat kontrol di pintu masuk Tanah Air.

Setidaknya ada enam langkah yang dilakukan untuk memperkuat surveilans gejala flu burung di pintu masuk Tanah Air, yaitu: Meningkatkan surveilans PPLN

Pertama, meningkatkan pengawasan terhadap pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) dan pelaku perjalanan dalam negeri dari negara atau daerah yang melaporkan kasus flu burung.

Pemeriksaan penumpang dilakukan di pelabuhan, bandara, dan perlintasan darat bagian barat. Pengawasan terhadap pelaku perjalanan dengan gejala ILI

Kedua, meningkatkan pengawasan dan pemeriksaan terhadap pelaku perjalanan, khususnya daerah/negara yang terdeteksi kasus flu burung pada manusia.

“Dan mereka yang menunjukkan gejala penyakit mirip influenza (ILI) dan berisiko terpapar unggas atau produk unggas. Selain itu pengambilan sampel usap sesuai pedoman yang berlaku saat ini, kata Farchanny mengutip Sehatnegeriku, Sabtu (22/6/2024). Memperkuat pengendalian peradangan penyakit inflamasi.

Ketiga, Indonesia juga memperkuat implementasi pengendalian ILI di UPT Tempat Pengendalian Karantina Kesehatan ke-14. Dan mengumpulkan sampel dari pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) sesuai pedoman yang berlaku.

Keempat, berkoordinasi dengan dinas kesehatan, laboratorium kesehatan masyarakat, dan rumah sakit rujukan setempat.

“Tujuannya untuk meningkatkan kesadaran dan penanganan penyakit flu burung pada manusia, termasuk rujukan sampel ke laboratorium kesehatan masyarakat daerah dan laboratorium rujukan nasional, khususnya Pusat Laboratorium Biologi Kesehatan.” Tinjauan dan pengelolaan kasus.

Kelima, melakukan skrining dan manajemen kasus jika pelaku perjalanan ditemukan mengalami gejala ILI sesuai dengan pedoman yang berlaku. Koordinasi lintas sektoral

Keenam, meningkatkan kesadaran dan berkoordinasi dengan seluruh lintas sektor di lingkup kerja Pusat Karantina Kesehatan.

Selain itu, Farchanny mengimbau masyarakat untuk selalu menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sebagai upaya antisipasi penularan flu burung ke manusia.

Bagi yang sering bersentuhan dengan unggas, ia menganjurkan agar selalu mencuci tangan dengan sabun setelah memegang unggas.

“Jangan memakan unggas atau mamalia yang sakit, kenakan alat pelindung diri (APD) yang sesuai jika bersentuhan dengan unggas atau mamalia yang sakit atau mati mendadak,” saran Farchanny.

“Kemudian informasikan kepada dinas peternakan setempat jika ada kematian burung atau mamalia secara tiba-tiba dan signifikan di daerah tersebut.”

Flu burung dapat menular ke manusia melalui kontak langsung dengan unggas yang sakit atau hewan lain atau produk unggas yang terinfeksi H5N.

Penularan di lingkungan, pasar, kandang ayam, teras rumah, kebun atau peralatan yang terkontaminasi virus dapat berasal dari kotoran unggas yang terjangkit penyakit avian influenza (H5N1).

Penularan juga dapat terjadi melalui makanan yang merupakan produk unggas. Serta mengonsumsi produk unggas mentah atau setengah matang. Terutama di wilayah yang hewan atau manusianya diduga atau dipastikan terjangkit H5N1.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *