Thu. Sep 19th, 2024

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Keberadaan kompleks berlian jauh di bawah Merkurius menjadi misteri baru bagi planet terdekat dengan Matahari. Buka laman Live Science, Jumat (26/7/2024), penelitian yang dipublikasikan di jurnal Nature Communications mengungkap Merkurius mungkin memiliki sejumlah besar berlian di bumi.

Studi ini dilakukan atas kolaborasi ilmuwan asal China dan Belgia di Center for Advanced Research in Science and Technology. Namun tetap saja, berlian Merkurius tidak dapat ditambang.

Kehadiran berlian Merkurius mungkin bisa membantu memecahkan beberapa misteri terbesar dunia. Berikut fakta penemuan berlian di Merkurius.

1. Dampak Meteor

Ada banyak teori mengenai asal muasal berlian Merkurius, salah satunya karena tumbukan meteor. Ketidaksempurnaan Merkurius menjadi bukti bahwa planet ini telah menderita selama miliaran tahun.

Permukaan Merkurius ditutupi grafit kaya karbon, yang menciptakan dampak kuat dan mengubah karbon menjadi berlian. Gelombang gravitasi dari bintang atau komet yang menghantam Merkurius dengan kecepatan sepuluh kilometer per detik dapat mengubah grafit menjadi berlian.

2. Pembentukan berlian di bawah tekanan

Dikutip dari Phys pada Jumat (26/7/2024), ilmuwan dari China dan Belgia menunjukkan bahwa berlian di Merkurius terbentuk di bawah tekanan. Para peneliti ini memperkirakan massa maksimum (CMB) Merkurius sekitar 5.575 GPa.

Dengan kandungan sulfur sekitar 11 persen, para peneliti mengamati perubahan suhu sebesar 358 Kelvin di lautan magma Merkurius. Para peneliti juga berpendapat bahwa superkristal bertanggung jawab atas pembentukan puing-puing berlian di CMB.

Menurut penelitian, berlian di CMB diperkirakan berukuran antara 15 dan 18 kilometer. Mereka juga berpendapat bahwa suhu di CMB Merkurius mencapai titik di mana grafit dapat berubah menjadi berlian.

 

3. Merkurius Memiliki 16 Kuadriliun Ton Berlian

Sebuah studi baru yang dipresentasikan pada Lunar and Planetary Science Conference (LPSC), menunjukkan bahwa Merkurius dapat menampung 16 kuadriliun ton berlian. Hal ini didasarkan pada kasus Merkurius yang dilapisi grafit.

Grafit merupakan bentuk karbon murni yang dapat menjadi berlian setelah terkena meteorit, asteroid, dan komet.

4. Kedutaan Besar BepiColombo

Sementara itu, para ilmuwan sedang menunggu pesawat luar angkasa BepiColombo yang diluncurkan Eropa dan Jepang. Rencananya BepiColombo akan mencapai Merkurius pada tahun 2025.

Misi ini membawa kamera beresolusi tinggi, yang memungkinkan para ilmuwan mencari tanda-tanda berlian. BepiColombo akan mempelajari asal usul dan evolusi Merkurius, termasuk proses pembentukan berlian keras di Merkurius.

5. Merkuri kaya akan zat besi

Planet Merkurius mempunyai atmosfer yang sangat tipis. Bahkan, kondisi Merkurius bisa dikatakan tidak memenuhi syarat sebagai kondisi.

Para ilmuwan mengatakan bahwa gas atau gas tipislah yang membuat tekanan sulit dicatat. Karena panasnya matahari, eksosfer Merkurius harus diregenerasi dari permukaan.

Para astronom telah menemukan keberadaan atom natrium, kalium dan kalsium di eksosfer Merkurius. Zat ini biasanya tidak disebut gas.

Diameter Merkurius sedikit lebih besar dari bulan dan energinya lebih kuat. Namun meski berukuran besar, planet ini merupakan planet terbesar kedua di Tata Surya setelah Bumi.

Beratnya Merkurius disebabkan oleh adanya sejumlah besar zat besi, yaitu sekitar 60 persen dari total massa Bumi.

(Tiffany)

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *