Fri. Sep 20th, 2024

Ahli Gizi Sebut Waktu Sarapan Pagi Paling Baik dengan Jeda 12 Jam dari Makan Malam, Pukul Berapa Ya?

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Sarapan dianggap sebagai waktu makan terpenting dalam sehari. Pasalnya, sarapan merupakan salah satu cara untuk memberikan tubuh nutrisi dan energi yang diperlukan untuk beraktivitas. Namun waktu terbaik untuk sarapan masih menjadi misteri.

Sarapan sangat penting untuk kesehatan tubuh Anda, jadi jangan biasakan melewatkan waktu makan ini. Jika Anda terus-menerus melewatkan sarapan, Anda akan mengonsumsi lebih sedikit kalori dari yang dibutuhkan tubuh, terutama setelah tidur sepanjang malam.

Melewatkan sarapan dapat memperlambat metabolisme, meningkatkan stres, dan menurunkan kekebalan tubuh. Oleh karena itu, penting untuk menjaga kebiasaan sarapan agar tetap sehat dan bugar.

Banyak penelitian menunjukkan bahwa sarapan bergizi seimbang dapat memberikan energi yang cukup di pagi hari, serta meningkatkan metabolisme, kadar gula darah, mood dan konsentrasi.

Karena banyak sekali alasan kenapa sarapan baik untuk Anda, tak heran jika banyak orang yang penasaran bagaimana cara mendapatkan manfaat sarapan.

Meskipun pencarian informasi di mesin pencari tidak memberikan jawaban pasti mengenai waktu sarapan, ada website yang menyatakan bahwa waktu yang tepat adalah antara pukul 07.00 hingga 08.00, sementara yang lain menyatakan bahwa waktu yang tepat adalah antara pukul 07.00 hingga 08.00. 07.00 dan 08.00 pagi setelah bangun tidur.

Menurut Rhian Stephenson, mantan atlet yang juga ahli gizi dan naturopath, tidak ada waktu yang lebih baik untuk sarapan. Namun, aturan praktisnya adalah memberi jeda setidaknya 12 jam antara makan malam dan sarapan.

 

“Jadi, misalnya Anda selesai makan malam pada pukul 19.30, idealnya Anda sarapan pada waktu tersebut,” kata Rhian Stephenson.

Setiap orang mempunyai jam biologis internal (disebut ritme sirkadian) yang mengikuti siklus 24 jam.

Tubuh kita juga memiliki triliunan bakteri di saluran pencernaan, yang secara kolektif dikenal sebagai mikrobioma usus, yang juga mengikuti ritme sirkadian.

“Jadi penting bagi kita untuk memberikan waktu yang cukup bagi mikrobioma ini untuk beristirahat dan memperbaiki dirinya sendiri,” jelas Rhian.

Ada alasan mengapa usus memiliki mekanisme pembersihan diri yang hampir ajaib. Memberikan waktu yang cukup di antara waktu makan dapat memberikan manfaat yang lebih baik bagi kesehatan usus dan meningkatkan metabolisme kita.

Jadi mari kita berikan waktu yang cukup bagi tubuh dan mikrobioma kita untuk beristirahat dan memulihkan diri, dengan memberikan jeda setidaknya 12 jam antara makan siang dan sarapan. Dengan cara ini, kita dapat mencapai kesehatan usus yang optimal dan meningkatkan metabolisme kita.

Rhian menekankan, sarapan bergizi sangat penting untuk membantu mengatur gula darah, meningkatkan energi, dan mengatur pola makan sepanjang hari.

“Kunci sarapan yang berkualitas adalah tinggi protein, serat, dan fitonutrien,” kata Rhian. “Mengonsumsi cukup protein di pagi hari sepertinya bisa mengurangi rasa lapar di malam hari,” lanjutnya.

Selain itu, protein juga mengandung asam amino yang dibutuhkan tubuh untuk membangun dan memperbaiki otot, tulang, dan sel kulit.

“Pastikan Anda mengonsumsi sekitar 1,2 gram protein per kilogram berat badan setiap hari dan jangan lupa untuk menambahkan jumlah tersebut pada sarapan Anda,” tambah Rhian.

Namun, usahakan untuk menghindari sarapan yang sangat manis. “Donat, kue, dan beberapa sereal memang bisa menyebabkan kadar gula darah naik dengan cepat, namun beberapa jam kemudian kadar gula darah Anda akan turun drastis sehingga Anda akan merasa lemas dan sulit berkonsentrasi,” jelas Rhian.

Saat Anda kelaparan selama berjam-jam, tubuh Anda memproduksi lebih banyak “hormon kelaparan”, termasuk hormon ghrelin. Hal ini akan menyebabkan perut Anda mengirimkan pesan ke otak bahwa Anda lapar dan membutuhkan makanan.

Jika Anda menunda makan, bisa menyebabkan Anda makan berlebihan nantinya.

Rhian mengingatkan, melewatkan sarapan dan mengonsumsi camilan atau karbohidrat untuk makan siang dapat merusak energi dan metabolisme.

“Jika Anda mencobanya, tetaplah terhidrasi dan gunakan elektrolit. Anda bisa menambahkan garam laut dan lemon ke dalam air atau menggunakan bubuk elektrolit sebagai alternatifnya,” kata Rhian.

Rhian juga menyarankan beberapa ide sarapan sehat seperti tahu, telur, dan bahkan ikan kaleng. Selain itu, Anda juga bisa memasukkan makanan yang kaya serat, seperti roti gandum atau oatmeal.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *