Fri. Sep 20th, 2024

Panduan Minum Obat Terapi Pencegahan Tuberkulosis Selama Ramadhan Menurut Dokter

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta Terapi pencegahan tuberkulosis atau TPT merupakan upaya pengobatan yang dilakukan untuk mencegah orang yang terinfeksi tuberkulosis agar tidak jatuh sakit.

Menurut Ketua Koalisi Organisasi Profesi Tuberkulosis (KOPI TB) Erlina Burhan, ada tiga cara pemberian obat TPT di Indonesia, yaitu: Pemberian Isoniazid selama enam bulan atau 6H. Kombinasi isoniazid dan rifapentine selama tiga bulan atau 3HP. Kombinasi isoniazid dan rifampisin selama tiga bulan atau 3HR.

“Kombinasi isoniazid dosis tinggi dengan rifapentine keren banget, cukup untuk tiga bulan dan tidak setiap hari, tapi seminggu sekali selama 12 minggu,” kata Erlina dalam temu media online memperingati Hari TBC Sedunia bersama para Kementerian Kesehatan, Jumat (22 Maret 2024).

“Dan kalau tidak ada, kita bisa menggunakan kombinasi isoniazid dan rifampisin selama tiga bulan, tapi ini setiap hari,” tambahnya.

Pada prinsipnya obat TPT dapat dikonsumsi kapan saja dan tidak terikat pada waktu. Selain itu, pada bulan Ramadhan, obat TPT dapat dikonsumsi pada saat berbuka puasa atau sahur.

“Jam berapa ibu memberikan obat TPT?” Ya gratis, yang penting bisa dan nyaman. Ada yang suka minumnya pagi, sore enak, sore enak, malam enak,” kata Erlina menanggapi Kesehatan matthewgenovesesongstudies.com.

Dokter spesialis penyakit paru ini menambahkan, seperti orang dewasa, anak-anak yang menjalani terapi pencegahan TBC juga bisa mengonsumsi obat tersebut kapan saja.

“Apakah waktu pemberian obat sama untuk anak-anak dan orang dewasa?” Begitu pula pada momen apa pun yang penting pada waktu yang dianggap nyaman. Tentukan, yang penting harus setiap hari kalau itu anjuran setiap hari.”

Contoh obat TPT yang sebaiknya diminum setiap hari adalah isoniazid selama enam bulan atau 6H. Dan kombinasi isoniazid dan rifampisin selama tiga bulan atau 3HR.

Sedangkan kombinasi isoniazid dan rifapentine diminum seminggu sekali selama tiga bulan atau 3HP.

“Kalau minum kombinasi 3 HP hari senin minggu ini, maka minggu depannya senin lagi. Idealnya jamnya sama, tapi kalau berbeda jangan terlalu banyak, selisih satu atau dua jam tetap ada. Bagus.”

Lalu apa saja pedoman minum obat TPT selama Ramadhan?

“Iya, di bulan Ramadhan kita bisa makan dan minum pada malam dan pagi hari, jadi sebaiknya memilih dan minum obat anti tuberkulosis saat perut kosong.”

Sehingga ketika tiba waktu berbuka, pasien bisa berbuka dengan air mineral lalu meminum obat TBC.

“Mengapa lebih baik minum saat perut kosong?” Agar obatnya bekerja maksimal. Dan setelah makan malam? “Iya, tapi jangan langsung dilakukan, tunggu dua atau tiga jam kemudian.”

Meski bisa dilakukan kapan saja, Erlina menyarankan agar orang yang menjalani terapi meminum obatnya saat berbuka puasa.

“Seringkali di akhir Ramadhan saya malas makan sahur, jadi saya tidak merekomendasikannya.” Kalau paginya tidak bangun, obatnya juga tidak diminum. “Sebaiknya seperti ini pada malam hari,” jelasnya.

Jika cakupan TPT tinggi dan terapi berjalan baik, lanjut Erlina, maka meski banyak orang yang tertular TBC, mereka tidak akan sakit. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, terinfeksi bukan berarti Anda sakit, tapi bisa jadi kuman TBC sedang tidur atau tertidur di dalam tubuh, sehingga tidak menimbulkan keluhan apa pun.

Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Universitas Indonesia (UI) ini juga menjelaskan cara mengakses layanan TPT.

“TPT bisa diakses di FKTP (fasilitas kesehatan tingkat pertama), khususnya puskesmas dan diberikan gratis, ingat gratis.”

TPT penting karena terbukti memberikan efek baik dalam menurunkan kasus TBC. Beberapa dampak TPT dalam memberantas TBC adalah: Sebuah penelitian nasional di Inggris menemukan bahwa TPT mengurangi risiko TBC sebesar 24-86 persen di semua populasi risiko, termasuk mereka yang didiagnosis menderita TBC laten. TPT terbukti mengurangi risiko TBC atau kematian akibat TBC pada pasien HIV yang memakai ARV secara teratur hingga 60 persen. Pasien anak yang memakai TPT mengurangi risiko TBC hingga 82 persen.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *