Fri. Sep 20th, 2024

Kisah Tiga Remaja Kembar Berprestasi: Alexa, Eiffel, dan Bianca yang Raih Juara di Ajang Internasional

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Dalam Putaran Global World Scholars Cup (WSC) 2024 yang digelar di Seoul, Korea Selatan, tiga anak kembar perempuan kelahiran 11 Januari 2011, Eiffel Paris Leonardi, Celine Alexandra Leonardi, dan Bianca Milan Leonardi, berhasil dalam mencuri perhatian dengan sederet penampilan apiknya. Tak hanya membawa medali dan piala, ketiga remaja kondang ini berhasil menunjukkan kekompakan meski di tim berbeda.

WSC sendiri merupakan kompetisi akademik internasional yang mengutamakan perayaan pembelajaran dibandingkan kompetisi belaka. Dengan partisipasi lebih dari 1.600 siswa dari 30 negara, acara ini merupakan platform untuk menampilkan bakat intelektual dan kemampuan menghubungkan sains dengan kehidupan nyata.

“Ketiga anak saya mewakili Indonesia dari Mentari Intercultural School Jakarta. Namun mereka adalah tim yang berbeda. Alexa dan Bianca berada di Tim 372 bersama Amanda Shanika Harahap. Sedangkan Eiffel satu tim 374 bersama Muhammad Dexter Umair dan Arrijaalu Nusantara, kata Sylvi Hidayana, ibu si kembar tiga, bangga.

Hasilnya luar biasa. Tim 372 yang terdiri dari trio Alexa, Bianca dan Amanda menempati posisi ke-5 Seoul Champions Team Global Round dan peringkat pertama Indonesia Champions Team. Sementara itu, Tim 374 yang beranggotakan Eiffel, Dexter, dan Arrijaalu tak kalah bangganya dengan menempati peringkat 11 Tim Juara dan peringkat 3 Tim Juara Indonesia. 

 

Dalam evaluasi individu, ketiganya juga menunjukkan kemampuan yang luar biasa. Alexa berhasil meraih 5 medali emas dan 3 medali perak, sedangkan Bianca membawa pulang 1 piala, 6 medali emas, dan 1 medali perak. Eiffel tak putus asa dengan meraih 6 medali emas dan 1 medali perak, yang menunjukkan bahwa mereka tidak hanya bersatu, tetapi masing-masing berhasil.

“Kerja kerasnya benar-benar membuahkan hasil. Tidak ada salahnya mempelajari cara menangani kompetisi ini. Ibu kesal karena tidak mau diajak berlibur untuk berkompetisi di kompetisi ini. Liburan lalu berlalu, seperti liburan promosi. Alhamdulillah hasilnya menggembirakan, kata Eiffel mewakili kedua adiknya.

Kemenangan di Seoul ini membuka jalan bagi ketiganya untuk berlaga di Yale University Championships, AS, pada November 2024. Sebuah prestasi luar biasa yang tak hanya membanggakan keluarga mereka, tapi juga menjadi inspirasi banyak orang.

 

 

Sebagai anak kembar tiga, Eiffel, Alexa dan Bianca memiliki penampilan fisik yang hampir identik dengan rambut tipis dan panjang. Ketertarikan mereka pada bidang akademik dan musik, khususnya piano juga sama, sehingga membuat mereka menjadi juara di berbagai kompetisi internasional.

“Kami mampu menjuarai kompetisi piano yang diadakan di Hong Kong dan meraih hadiah spesial di ‘Hong Kong International Performance Arts Festival and Music Competition 2024’,” kata Bianca.

Namun meski memiliki kesamaan fisik dan hobi, ketiga saudara kembar ini memiliki kepribadian yang berbeda dan unik. Eiffel misalnya, sangat berbakat dalam berkomunikasi, sering menjadi pembicara di berbagai acara, serta tertarik pada pekerjaan dan menulis. Bianca, sebaliknya, dikenal lebih fleksibel dan fleksibel, memiliki bakat di bidang olahraga dan menari. Sedangkan Alexa yang sangat terorganisir dan penyayang, memiliki ketertarikan khusus pada fashion dan sering berperan sebagai stylist untuk adik-adiknya.

“Tetapi ketiganya akur dan mempunyai lingkaran pertemanan yang hampir sama,” kata Mama Sylvi yang menganggap ketiga putrinya sebagai sahabat, sehingga bisa lebih terbuka untuk berbicara dengannya. Sang ayah, Wicky Leonardi selalu mendukung perjalanan ketiga putrinya, dengan berpesan untuk tidak takut gagal dan terus berusaha.

Sebagai saudara kembar, Eiffel, Alexa dan Bianca selalu bersatu dan saling mendukung terutama dalam belajar. “Jangan berhenti belajar. “Intinya kamu harus bisa melakukan semuanya, jangan sampai ada yang melarangmu,” ucap Alexa disambut Bianca dan Eiffel.

Kesuksesan mereka tidak hanya membuktikan bahwa kerja keras dan dedikasi akan selalu membuahkan hasil, namun juga menunjukkan bahwa meskipun ada perbedaan, persatuan dan dukungan dapat membawa mereka melampaui batas.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *