Fri. Sep 20th, 2024

Ancaman Geopolitik Global Mengintai, PGN Atur Strategi

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta Subholding Gas PT Pertamina (Persero), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) tengah menjalankan inisiatif optimalisasi produk gas alam cair (LNG).

Selain untuk memenuhi kebutuhan industri di tengah terus menurunnya produksi gas bumi, penetrasi produk energi masa depan juga menjadi bagian dari strategi untuk tetap tangguh dalam menghadapi risiko geopolitik global saat ini.

“Ada satu inisiatif yang tengah didorong oleh PGN, yaitu penetrasi pasar dengan LNG. Hal ini tentunya harus menjadi pertimbangan bagi industri jika ada kebutuhan industri yang tidak dapat dipenuhi melalui pipa,” kata Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN. , Rosa Permata Sari, Sabtu (27/4/2024).

Rosa menyatakan, hal ini merupakan bentuk antisipasi terhadap tantangan natural penurunan (penurunan alami produksi gas bumi) yang sedang terjadi, dan sebagai bagian dari komitmen PGN sebagai pemasok energi untuk terus membantu memenuhi kebutuhan energi konsumen khususnya. dalam hal ini sektor industri. Sehingga harapannya bisa terus berkembang ditengah momentum yang ada saat ini.

Hal ini sesuai dengan informasi Kementerian ESDM pada Maret 2024 yang mengumumkan bahwa cadangan gas bumi Indonesia melebihi cadangan minyak. Namun produksi gas di Indonesia diperkirakan akan menurun di tahun-tahun mendatang karena berkurangnya sumber gas yang ada secara alami.

Berdasarkan kegiatan listening yang dilakukan PGN, Rosa memperkirakan sudah banyak pelaku sektor industri yang memahami situasi ini. Ia kemudian menyadari bahwa selain manfaat keselamatan, LNG juga menawarkan biaya yang lebih kompetitif dibandingkan bahan bakar fosil lainnya.

“Jadi merupakan solusi yang tepat untuk menumbuhkan industri dalam situasi alami penurunan dan menghadapi tantangan dinamika geopolitik,” kata Rosa.

Di banyak negara, LNG digunakan sebagai energi alternatif yang mempunyai peranan penting dalam sektor industri dan memberikan dampak positif bagi negara. Melalui pengelolaan dan optimalisasi yang tepat, LNG juga dapat menjadi sumber energi berkelanjutan dan ramah lingkungan yang mendukung tujuan Net Zero Emission pada tahun 2060.

Rosa melihat pentingnya peran LNG dan menjelaskan penting bagi Indonesia untuk memiliki fasilitas perdagangan LNG, baik ekspor maupun impor. Peramalan impor tetap diperlukan apabila ketersediaan LNG dalam negeri tidak mencukupi.

Oleh karena itu, PGN juga bersiap untuk membentuk badan khusus yang akan melakukan perdagangan LNG lintas negara. “Kita juga perlu membangun infrastruktur Hub yang direncanakan di beberapa titik, salah satunya di Lamong, Jawa Timur, lalu juga di Aceh, di Arun dan terakhir di Bontang,” ujarnya.

Menurutnya, penting untuk merencanakan dan menerapkan kebijakan energi yang relevan dengan situasi, untuk membantu menjaga kekuatan perekonomian negara.

“Mengingat kondisi geopolitik yang muncul saat ini dan adanya kebijakan energi tertentu, maka perlu dilakukan perencanaan yang matang, tidak hanya melibatkan PGN, tetapi juga regulator,” tegasnya.

PGN sendiri telah menyusun rencana jangka panjang 5 hingga 10 tahun ke depan mengenai rencana infrastruktur jangka panjang yang akan dibangun untuk memperkuat komitmen dalam memenuhi kebutuhan energi konsumen.

“Sehingga kami berharap harga logistik atau biaya infrastruktur untuk menyediakan energi yang lebih kompetitif dapat tercapai,” imbuhnya.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *