Sun. Sep 29th, 2024

Mahasiswi PPDS Undip Diduga Bunuh Diri karena Dibully, Anggota Komisi IX DPR RI: Catatan Hitam Dunia Pendidikan Kedokteran

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta Mahasiswa program pendidikan dokter spesialis anestesi (PPDS) Universitas Diponegoro (Undip) Aulia Risma Lestari diduga bunuh diri akibat perundungan.

Menurut Anggota Komisi 9 DPR RI Edy Wuryanto, meninggalnya dokter muda RSUD Kardinah Tegal merupakan catatan hitam dalam dunia pendidikan dan kedokteran.

Hal ini terjadi pada saat pemerintah berupaya melakukan reformasi kesehatan dan pemerataan dokter di negara tersebut.

Ed menyampaikan belasungkawa kepada keluarga dokter berusia 30 tahun yang ditemukan tewas di ruang tamunya.

“Meninggalnya salah satu calon dokter anestesi mempengaruhi keinginan bangsa untuk meningkatkan sektor kesehatan. “Saya turut berduka cita atas meninggalnya dr Aulia,” kata Edy dalam surat matthewgenovesesongstudies.com Health, Kamis (15/8/2024).

Anggota DPR dari daerah pemilihan Jawa Tengah III ini dipanggil untuk diperiksa terhadap Dr. Pengadilan bertanggung jawab atas sedasi dan mengakhiri kematian. Selain itu, polisi menemukan buku harian korban yang menceritakan tentang tuntutan serius mahasiswa kedokteran tersebut dan aktivitas seniornya.

Polisi bilang dr Aulia tidak bisa menagih seniornya yang menyuruhnya kadang minta banyak. Kecurigaan ini juga patut menjadi perhatian, tidak hanya bagi kepolisian, tetapi juga Kementerian Kesehatan dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, kata Edy.

Edy mendesak polisi, Kementerian Kesehatan, dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan membuka penyelidikan atas meninggalnya dr Aulia. Selain itu, Kementerian Kesehatan mengakui adanya dugaan jam operasional yang mengganggu dan tidak perlu.

“Persoalan perundungan dan jam kerja yang tidak perlu merupakan permasalahan klasik. Saya kira Pak Menteri dan para Dokter sudah tahu bahwa ini harus diselesaikan dan tidak lagi menjadi budaya,” ujarnya.

Eddy meminta pemerintah dan organisasi profesi medis mengakui praktik tersebut dan kemudian secara serius memperbaikinya.

Politisi PDI Perjuangan Menteri Kesehatan (Imenkes) mengutip arahan nomor HK.02.01/Menkes/1512/2023 tentang upaya pencegahan dan penanganan keimigrasian di rumah sakit pendidikan di lingkungan Kementerian Kesehatan.

Jika dilanjutkan, peraturan ini harus dibarengi dengan peraturan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Sebab fakultas kedokteran berada di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Saya kira meninggalnya dr Aulia karena kurangnya pengawasan dalam pelaksanaan pendidikan kedokteran,” ujarnya.

“Selain itu, Kemenkes punya wadah untuk menampung sounding dan laporan mahasiswa kedokteran yang mengalami perundungan. Apakah hanya platform saja ataukah tindakan dari semua pemberitaan?” tanya Eddy.

Eddy juga mengusulkan agar pendidikan kedokteran segera direformasi. Menurutnya, sistem pembinaan tersebut berada di tempat lain bagi calon guru yang melakukan perundungan secara tidak sengaja.

Minta ini dan itu. Mahasiswa kedokteran ini harusnya dididik secara gratis karena beban akademiknya saja sudah berat,” saran Eddy.

Alasan ini sekaligus menjadi dorongan agar perguruan tinggi dan dewan dokter segera didirikan sesuai dengan undang-undang Nomor. 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan. Menurut Edy, lembaga ini berhak melakukan transformasi sesuai standar pendidikan, menyiapkan standar proses dan penilaian, serta uji kompetensi.

“Jangan sampai para lansia yang menentukan proses pembelajaran dan jenjang kekhususan residen medis dan akhirnya lebih banyak mengambil tindakan sewenang-wenang karena merasa punya kuasa,” kata Edy.

Sebelumnya, Ketua Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) Mohammad Syahril angkat bicara.

Menurutnya, PPDS dikelola dan dikendalikan oleh Pendidikan Dokter Spesialis Fakultas Kedokteran Undip, bukan RS Kariadi, sebagai unit Kementerian Kesehatan. Namun Kementerian Kesehatan bergerak cepat dan tegas mengusut kasus ini.

Tim Irjen Menkes berangkat ke RS Kariadi untuk mendalami pemicu bundir tersebut untuk mengetahui unsur perundungan atau bukan. Saya berharap dalam seminggu ada hasilnya, kata Syahril dalam suratnya, pada Kamis (15/8/2024).

Namun, tambahnya, program PPDS itu Undip, Kementerian Kesehatan tidak bisa melepaskannya karena yang bersangkutan sedang menjalani pendidikan di RS Kariadi sebagai UPT Kementerian Kesehatan.

“Irjen Reserse telah mengawasi aktivitas almarhum selama berada di RS Kariadi. “Kemenkes juga telah berkoordinasi dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang menjadi pembina Undip serta dengan Dekan FK Undip untuk menuntaskan penyidikan ini.”

Atas kejadian tersebut, Kementerian Kesehatan memutuskan untuk menghentikan sementara operasional PPDS Anestesi Undip di RS Kariadi.

Kementerian Kesehatan RI telah diberhentikan melalui surat nomor TK.02.02/D/44137/2024 perihal Penghentian Program Anestesi Universitas Diponegoro oleh Dr. RSUP temanku

Dear sahabat. Direktur Utama RSUP Dr. Kariadi di Semarang. Sehubungan dengan adanya dugaan pelecehan terhadap Program Studi Anestesi Universitas Diponegoro oleh RSUP Dr. Kariadi yang menyebabkan meninggalnya salah satu mahasiswa program studi anestesi Universitas Diponegoro, demikian isi surat dari pihak RSUP Dr. Salam Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Azhar Jaya ditandatangani pada Rabu 14 Agustus 2024.

Oleh karena itu, beliau menginformasikan bahwa jangka waktu penghentian sementara program studi anestesi di RSUP Dr. Kariadi sampai dengan dilakukannya penyidikan dan langkah-langkah yang diambil dapat diperhitungkan oleh Direksi RS Kariadi dan FK UNDIP. pelaksanaan penghentian sementara penelitian ini mulai berlaku sejak tanggal surat ini diterbitkan.”

Syahril menambahkan penghentian sementara kegiatan PPDS Anestesi Undip dimaksudkan untuk melakukan investigasi.

“Sudah saatnya penghentian sementara PPDS Anestesi Undip di RS Kariadi agar kegiatan penelitian dapat berjalan dengan baik. Termasuk potensi intervensi dari senior/dosen hingga junior dan memperbaiki sistem yang ada saat ini.

“Kami meminta Undip dan Kemendikbud membantu memperbaiki sistem PPDS. Kemenkes tidak segan-segan mengambil tindakan tegas dengan memperbolehkan pencabutan izin praktek (SIP) dan pendaftaran sertifikat (STR) jika ada dokter senior. yang melakukan praktik brutal hingga berujung kematian,” ujarnya. Syahril

Bunuh diri bukanlah jawaban, apalagi solusi atas permasalahan hidup yang kerap mendera Anda. Jika Anda mengetahui ada teman, saudara atau anggota keluarga yang sedang mengalami masa-masa sulit, mengalami depresi dan memiliki pikiran untuk bunuh diri, sangat disarankan agar Anda menghubungi dokter kesehatan jiwa di fasilitas kesehatan terdekat (Puskesmas atau Rumah Sakit). .

Anda juga dapat mendownload aplikasi teman saya: https://play.google.com/store/apps/details?id=com.tldigital.my friends

Atau menghubungi Call Center Halo Kementerian Kesehatan 24 jam 1500-567 yang fokus melayani berbagai keluhan, permintaan dan saran masyarakat.

Anda juga dapat mengirimkan pesan singkat ke 081281562620, fax (021) 5223002, 52921669, dan email (email) [email protected].

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *