Sat. Sep 21st, 2024

Cincin Saturnus Akan Menghilang 2025, Begini Faktanya

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Saturnus merupakan planet yang dikenal memiliki cincin di sekelilingnya. Cincin Saturnus pertama kali diamati oleh Galileo Galilei pada tahun 1610 menggunakan teleskop sederhana.

Cincin Saturnus membentang di sekitar ekuator Saturnus dan merupakan cincin planet terluas di tata surya. Sayangnya, para ilmuwan memperkirakan cincin Saturnus akan terus menipis dan terancam menghilang di masa depan.

Melansir laman Luar Angkasa, Kamis (25/7/2024), cincin Saturnus memang akan terlihat menghilang dari pandangan pada tahun 2025. Fenomena ini disebabkan oleh perputaran Saturnus pada porosnya.

Namun Saturnus tidak akan kehilangan cincinnya pada tahun 2025. Hanya saja cincin Saturnus akan semakin tidak terlihat sehingga tidak terlihat oleh warga dunia.

Jarak pandang cincin Saturnus dari Bumi dapat berubah seiring waktu karena Permata Tata Surya berputar pada sumbu yang miring 26,7 derajat. Untungnya, fenomena hilangnya cincin Saturnus terjadi setiap 13 hingga 15 tahun sekali.

Dikutip dari NASA, Kamis (25/7/2024), fenomena tersebut terjadi karena cincin Saturnus hanya memantulkan sedikit cahaya dan sulit dilihat sehingga tidak terlihat. Cincin Saturnus terakhir terlihat menghilang pada tahun 2009 dan akan kembali selamanya pada tanggal 23 Maret 2025.

Sejak penemuan Galileo Galilei pada tahun 1610, para ilmuwan telah mempelajari cincin ini. Misi Cassini-Huygens NASA juga mengonfirmasi bahwa cincin Saturnus mungkin terbentuk sekitar 100 juta tahun yang lalu.

Cincin Saturnus hanyalah kumpulan debu, es, dan partikel batuan yang mengorbit satu sama lain. Partikel-partikel ini bertambah besar ukurannya dari seukuran debu hingga menjadi bongkahan besar.

Ada banyak teori tentang bagaimana cincin Saturnus terbentuk. Cincin-cincin ini terbuat dari pecahan komet, asteroid, atau benda langit lainnya yang terkena gravitasi bumi, sehingga berkumpul mengelilingi Saturnus dan membentuk sebuah cincin.

Potongan-potongan ini tidak terhitung banyaknya dan tersebar luas di seluruh dunia. Pandangan lain menyatakan bahwa cincin Saturnus terbentuk setelah hancurnya sisa bulan yang membentuk cincin tersebut.

Para astronom belum dapat menentukan teori mana yang paling menjelaskan pembentukan cincin Saturnus. Cincin Saturnus memiliki cincin, sehingga para astronom harus memberi nama cincin tersebut agar mudah dikenali.

Cincin Saturnus tidak diam, melainkan berputar. Jari-jari atau jari-jari ini muncul di atas ring dari waktu ke waktu dan menghilang.

Namun, waktu kemunculannya tidak tetap dan bervariasi sesuai dengan lamanya matahari menyinari cincin tersebut. Hal ini pertama kali diamati oleh pesawat ruang angkasa Voyager, yang pada saat itu sedang dalam perjalanan untuk memotret cincin Saturnus.

(Tiffany)

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *