Sat. Sep 21st, 2024

Cuaca Besok Selasa 27 Agustus 2024: Mayoritas Jabodetabek Berawan Tebal di Malam Hari

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Langit pagi di Jakarta diperkirakan cerah berawan besok, Selasa 27 Agustus 2024, kecuali Jakarta Utara yang berawan sebagian. Itu ramalan cuaca untuk besok.

Cuaca di Jakarta diperkirakan sebagian besar cerah dan berawan pada siang hari, tanpa hujan, seperti dilansir Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Kemudian BMKG melaporkan melalui situs resminya www.bmkg.go.id, cuaca di Jakarta pada malam hari akan berawan seluruhnya, kecuali di Jakarta Utara yang berawan.

Daerah penyangga, Bekasi, Jawa Barat, diprakirakan berawan dan berawan pada pagi hingga sore hari.

Kemudian di Depok, Jawa Barat, langit diperkirakan berawan pada pagi hari, siang hari berawan, dan malam hari berawan.

Berikutnya, cuaca di Kota Bogor, Jawa Barat, pada pagi hingga siang hari diprakirakan berawan, dan pada malam hari berawan.

Di Kota Tangerang, Banten, langit diperkirakan berawan pada pagi hari, siang hari berawan, dan malam hari awan tebal.

Berikut informasi prakiraan cuaca lengkap Jakarta, Bogor, Depok, Tanggerang, dan Bekasi (Jabodetabek) yang dikutip matthewgenovesesongstudies.com dari situs resmi BMKG: Kota Pagi Sore Jakarta Barat Jakarta Berawan Berawan Berawan Berawan Berawan Cerah Berawan Cerah Berawan Cerah Tangerang Berawan Berawan Tangan Cloudy Tangerang Cloudy Cloudy Cloudy

Untuk itu, perubahan iklim merupakan tantangan global terpenting yang dihadapi umat manusia saat ini. Laporan dari beberapa lembaga dunia, antara lain Organisasi Meteorologi Dunia (WMO), Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC) dan Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim (UNFCCC), menyatakan bahwa perubahan iklim akan terus terjadi dalam beberapa dekade mendatang tanpa adanya perubahan iklim. langkah-langkah mitigasi.

Dampak negatif perubahan iklim memerlukan respon global untuk melaksanakan tindakan mitigasi dan adaptasi.

Menurut laporan Organisasi Meteorologi Dunia (State of the Global Climate 2023), tahun 2023 merupakan tahun terpanas sepanjang sejarah, dengan anomali suhu global sebesar 1,45 derajat Celcius di atas masa pra-industri dan selama sembilan tahun terakhir 2015 -2023 . itu adalah sembilan tahun terpanas dalam sejarah.

Sejalan dengan kegiatan peringatan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Nasional (BMKG) untuk ke-77 kalinya pada tanggal 21 Juli 2024, diadakan acara ‘Climate Action Festival dan Applied Climate Workshop: Youth Climate Action for Indonesia Climate Change’ di BMKG . Auditorium.

“Perubahan iklim adalah masalah yang tidak bisa diabaikan. Jika tidak ada upaya mitigasi yang serius maka dampaknya akan semakin buruk dan merugikan masyarakat luas,” kata Plt Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, dikutip dari situs resmi BMKG www.bmkg. .go.id.

Dwikorita lebih lanjut menjelaskan bahwa adaptasi yang efektif bersifat sangat lokal, sehingga memerlukan informasi cuaca, iklim, dan air yang dapat diandalkan untuk mendukung pembuatan kebijakan adaptasi.

“Bagi generasi muda alpha yang kini berperan besar dalam menjaga kestabilan pemanasan global agar tidak semakin meningkat, diharapkan dapat menjadi aktor utama dalam upaya adaptasi dan penanggulangan mitigasi perubahan iklim, termasuk melalui energi terbarukan. sektor,” jelasnya.

Ada beberapa solusi yang bisa diterapkan saat ini bagi generasi muda (alpha) untuk menciptakan solusi inovatif dalam menghadapi perubahan iklim.

Termasuk, kata Dwikorita, dengan penggunaan teknologi ramah lingkungan dan praktik berkelanjutan, generasi muda diharapkan aktif mengambil keputusan berkelanjutan dan ramah lingkungan.

“Hal yang sama juga berlaku dalam membangun jaringan dan bekerja sama dengan berbagai organisasi dan komunitas untuk memperkuat upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim,” tutup Dwikorita.

Lebih lanjut, Noer Adi Wardojo, Sekretaris Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), mengatakan pertemuan tersebut merupakan langkah aksi nyata.

“Perubahan iklim yang terjadi saat ini merupakan ancaman serius bagi kehidupan di seluruh dunia, namun juga di Indonesia yang sedang kita hadapi secara langsung, seperti kenaikan permukaan air laut, penurunan keanekaragaman hayati adalah contoh yang harus kita hadapi bersama,” ujarnya.

Noer Adi mengatakan generasi muda yang akan menjadi tulang punggung NKRI di masa depan adalah generasi yang paling rentan dalam menghadapi perubahan iklim.

“Karena tidak hanya menjadi saksi saja, namun diharapkan juga dapat menjadi agen perubahan dalam menghadapi krisis iklim ini, karena peran generasi muda sangat penting untuk memanfaatkan peran teknologi hijau untuk mendorong perubahan menjadi lebih baik. dilaksanakan sesuai dengan perkembangan zaman. pengembangan aksi adaptasi perubahan iklim ke depan,” jelasnya.

Kegiatan festival yang berlangsung satu hari ini bertujuan untuk mempublikasikan berbagai program kesadaran iklim di berbagai lapisan masyarakat, baik yang dilakukan oleh BMKG melalui literasi aksi iklim maupun berbagai inisiatif kelembagaan lainnya.

Harapan dari kegiatan ini adalah untuk membangun potensi kegiatan mitigasi dan adaptasi perubahan iklim di kalangan generasi muda, meningkatkan kesadaran aksi iklim di masyarakat, khususnya generasi muda dan anggota masyarakat, dan mendorong pembentukan nasional untuk mendukung pemuda Indonesia. kaukus/pusat aksi iklim.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *