Fri. Sep 20th, 2024

Israel Vs Hizbullah Memanas: Kemlu RI Imbau WNI Keluar dari Lebanon

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) dan KBRI Beirut terus memantau situasi keamanan di Lebanon, termasuk kemungkinan eskalasi konflik bersenjata.

Menyikapi perkembangan terkini, KBRI Beirut kembali menyampaikan imbauan kepada Warga Negara Indonesia (WNI) di Lebanon.

“WNI diminta meningkatkan kewaspadaan dan mempertimbangkan untuk meninggalkan wilayah Lebanon karena penerbangan komersial masih beroperasi. WNI di Lebanon bagian selatan diimbau untuk sementara tinggal di rumah persembunyian KBRI Beirut,” kata Direktur WNI Kemlu RI. Pertahanan dan BHI Judha Nugraha, Selasa (30/07/2024).

Berdasarkan data KBRI Beirut, Judah menyebutkan terdapat 203 WNI yang tinggal di Lebanon.

“Kontak terus terjalin untuk memantau situasi WNI. Asalkan dalam keadaan baik, tenang dan aman. 14 WNI tinggal di Lebanon Selatan dan memutuskan untuk tetap tinggal di rumahnya. Saya rasa situasinya masih relatif aman,” kata Judah.

Dalam keadaan darurat, WNI harus segera menghubungi KBRI Beirut di nomor +961 7081 7310.

Eskalasi konflik terbaru terjadi pada Sabtu sore (27 Juli) setelah sebuah roket menghantam lapangan sepak bola di Majdal Shams, sebuah kota di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel. Akibat tragedi tersebut, 12 anak tewas dan 44 lainnya luka-luka.

Menurut Israel, serangan tersebut dilakukan dengan rudal Falak-1 buatan Iran dengan hulu ledak 45 kg, sedangkan hanya Hizbullah yang memiliki rudal semacam itu di Lebanon. Israel telah berjanji untuk membalas, dan Hizbullah akan menanggung akibatnya.

Namun Hizbullah membantah terlibat. 

“Perlawanan Islam Lebanon dengan tegas menolak klaim beberapa media Israel dan berbagai platform media lainnya tentang serangan di wilayah Majdal Shams. Hizbullah menegaskan bahwa kami tidak ada hubungannya dengan kejadian ini dan menolak keras semua pernyataan palsu terkait hal ini. Pernyataan yang dikeluarkan Hizbullah pada Sabtu malam dikutip Mehr News.

Menurut Axios, para pejabat Hizbullah mengakui kepada PBB bahwa apa yang terjadi pada hari Sabtu disebabkan oleh rudal pencegat Israel sendiri. Namun Israel menolak usulan tersebut.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *