Sat. Sep 21st, 2024

Telkom Indonesia Kantongi Pendapatan Rp 75,29 Triliun pada Semester I 2024

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) mencatatkan hasil keuangan yang beragam pada paruh pertama tahun 2024. Perusahaan mencapai pertumbuhan pendapatan, tetapi laba menurun hingga 30 Juni 2024.

PT Telkom Indonesia Tbk meraih pendapatan Rp 75,29 triliun pada semester I 2024, meningkat 2,46 persen, mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI) tertanggal Selasa (30/07/2024). Rp 73,47 triliun pada tahun sebelumnya.

Perseroan meningkatkan beban usaha, pemeliharaan, dan jasa telekomunikasi sebesar Rp19,17 triliun menjadi Rp19,46 triliun pada semester I 2023. Beban pegawai meningkat menjadi Rp9,48 triliun pada semester I 2024 dari Rp7,84 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Beban umum dan administrasi meningkat dari Rp3,35 triliun pada semester I 2024 menjadi Rp3,33 triliun pada semester I 2023. Belanja pemasaran mengalami penurunan menjadi 1,57 triliun pada paruh pertama tahun 2024. tahun sebelumnya. Perseroan mencatatkan kerugian yang belum direalisasi dari laba sebelumnya sebesar Rp 412 miliar menjadi nilai wajar investasi sebesar Rp 857 miliar.

Dengan demikian, perseroan mencatatkan penurunan laba usaha sebesar 6,01 persen menjadi Rp 21,63 triliun pada kuartal I 2024 dari Rp 23,01 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Laba periode berjalan turun 8,3 persen menjadi Rp15,42 triliun pada semester I 2024 dari Rp16,82 triliun pada semester I 2023.

Sedangkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun 7,8 persen menjadi Rp11,76 triliun pada Juni 2024 dari Rp12,75 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Laba bersih per saham perseroan turun dari 128,77 pada semester I 2023 menjadi 118,72 pada semester I 2024.

 

PT Telkom Indonesia Tbk mencatatkan ekuitas Rp 147,27 triliun per 30 Juni 2024 dari Desember 2023 menjadi Rp 156,56 triliun. Total liabilitas meningkat menjadi Rp138,71 triliun pada semester I 2024 dari Rp130,48 triliun pada Desember 2023.

Perseroan membukukan aset sebesar Rp287,04 triliun dari Desember 2023 menjadi Rp285,99 triliun per 30 Juni 2024. PT Telkom Indonesia Tbk memiliki akumulasi kas dan setara kas sebesar Rp25,45 triliun per 30 Juni 2024 dan Rp29 triliun per 31 Desember 2023.

Pada penutupan perdagangan Senin 29 Juli 2024, harga saham TLKOM turun 1,61% menjadi Rp 3.050 per saham. Nilai omzetnya Rp 278 miliar 47 juta dan nilai omzetnya 900 juta 89 juta lembar saham. Total frekuensi perdagangan 21.545 kali.

 

 

Sebelumnya, PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) menyetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp17,68 triliun kepada pemegang saham pada Rapat Umum Tahunan (RUPST) perseroan pada Jumat, 3 Mei 2024. 

Dividen tersebut merupakan 72% dari laba bersih perseroan tahun fiskal 2023 sebesar Rp 24,56 triliun. Direktur Utama Telkom Indonesia Ririk Adriansyah mengatakan Rp6,88 triliun atau 28% disalurkan sebagai laba ditahan. 

“Keuntungan yang diberikan kepada pemegang saham merupakan dividen final, bukan dividen interim,” kata Ririk dalam konferensi pers RUPST Telkom Indonesia, Jumat (3/5/2024).

Dari jumlah dividen tersebut, pemegang saham akan memperoleh dividen sebesar Rp178,5 per saham. Dividen tersebut akan dibayarkan setelah 6 Juni 2024. 

Pada tahun sebelumnya, Telkom telah membagikan dividen tunai tahun buku 2022 yakni Rp 16,6 triliun atau Rp 167,50 per saham. Besaran dividen yang dibagikan setara dengan 80% laba bersih Telecom. Artinya, pembagian dividen TLKM akan menurun dibandingkan periode 2022. 

Heri Supriyadi, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Telkom Indonesia, mengatakan meski rasio pembayaran dividen mengalami penurunan, namun secara keseluruhan meningkat dibandingkan tahun lalu.

“Payout Ratio memang turun, tapi kalau kita lihat rupiah per saham yang tahun lalu hanya Rp 167,50, sekarang naik 6,5 persen menjadi Rp 178,5, jadi per sahamnya sebenarnya naik dan absolut. Besaran dividennya malah bertambah,” kata Herry.

 

Sebelumnya, PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) atau Telkom mengumumkan kinerja perseroan kuartal I 2024 yang berakhir pada 31 Maret 2024.

Pada periode ini, terjadi peningkatan pendapatan perusahaan. Namun, laba kuartal pertama perusahaan sedikit turun karena beban meningkat.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/04/2024), Telkom Indonesia mencatatkan pendapatan sebesar Rp 37,43 triliun atau meningkat 3,71 persen dibandingkan periode pertama. pendapatan. triwulan 2023 yang tercatat sebesar Rp 36,09 triliun.

Pada periode yang sama, perseroan mencatatkan beban operasional, pemeliharaan, dan jasa telekomunikasi sebesar US$9,63 triliun, beban penyusutan sebesar US$8,09 triliun, dan beban pegawai sebesar Rp4,13 triliun. Setelah itu, biaya interkoneksi sebesar Rp1,52 triliun, biaya pemasaran sebesar Rp794 miliar, kerugian perubahan nilai wajar investasi yang belum direalisasi sebesar Rp403 miliar, biaya lain-lain bersih sebesar Rp2 miliar, dan keuntungan selisih kurs sebesar Rp77 miliar.

Pada periode yang sama, perusahaan melaporkan bagian pendapatan pendanaan sebesar 335 miliar dolar, biaya pendanaan sebesar 1,2 triliun, dan kerugian investasi jangka panjang sebesar 1 miliar dolar pada perusahaan terkait.

Setelah beban pajak dikurangi, perseroan melaporkan laba Rp 6,05 triliun kepada pemilik induk pada periode berjalan. Laba tersebut lebih rendah 2,86 persen dibandingkan laba kuartal I 2023 yang tercatat Rp6,36 triliun.

Aset perseroan meningkat dari Rp287,04 triliun pada akhir tahun 2023 menjadi Rp288,04 triliun pada Maret 2024. Liabilitas meningkat dari Rp130,48 triliun pada kuartal I 2024 menjadi Rp123,62 triliun pada Desember menjadi Rp2023 triliun. 42 triliun pada triwulan I 2024 dari Rp 156,56 triliun pada Desember 2022.

 

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *