Sat. Sep 21st, 2024

IHSG Merosot, Sektor Saham Properti hingga Konsumer Siklikal Menghijau

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) berbalik melemah pada perdagangan Senin (9/9/2024). Koreksi IHSG terjadi di tengah tekanan dari sebagian besar sektor pasar saham.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi 0,25% menjadi 7.702 pada perdagangan Senin 9 September 2024. Indeks LQ45 turun 0,26% menjadi 947,70. Sebagian besar tolok ukur berada di bawah tekanan.

IHSG dibuka pada 7.721 dan bergerak pada kisaran 7.654-7.748. Merujuk data RTI, frekuensi perdagangan bursa tercatat sebanyak 1,1 juta kali. Volume saham yang diperdagangkan sebanyak 18,62 miliar lembar saham senilai Rp 10,75 triliun. Sebanyak 236 aksi ditutup di zona hijau.

353 saham kemudian ditutup di zona merah. Sisanya sebanyak 211 saham ditutup stagnan atau menguat 0,00%. Investor asing memborong saham senilai Rp 251,63 miliar. Selama tahun 2024, investor asing akan membeli saham senilai Rp 31,24 triliun.

Sebagian besar sektor ekuitas berada di bawah tekanan, kecuali real estat, yang naik 1,91%. Sektor real estate mencatatkan kenaikan terbesar, sektor siklis naik 0,14%.

Sedangkan sektor Sekuritas Energi melemah 0,62%, sektor Sekuritas Dasar melemah 0,30%, dan sektor Sekuritas Industri melemah 0,51%. Selain itu, sektor Saham Non-Siklik turun 0,57%, sektor Saham Kesehatan turun 0,97%, sektor Surat Berharga Keuangan turun 0,18%. Sektor teknologi turun 0,04%, sektor infrastruktur turun 0,57%, dan sektor transportasi turun 0,01%.

Sedangkan saham BBRI tergerus 0,96% ke Rp 5.175 per saham. Saham BBRI dibuka 50 poin ke Rp 5.275 per saham. Harga saham BBRI berada pada harga tertinggi Rp 5.300 dan terendah Rp 5.150 per saham. Total frekuensi perdagangan sebanyak 24.680 kali dengan volume perdagangan 2.185.168 lembar saham. Nilai transaksi Rp 1,1 triliun.

Saham BRIS turun 0,38% ke Rp 2.620 per saham. Saham BRIS dibuka tidak berubah pada Rp 2.630 per saham. Harga saham BRIS berada pada posisi tertinggi Rp 2.660 dan terendah Rp 2.580 per saham. Total frekuensi perdagangan sebanyak 7.128 kali dengan volume perdagangan 338.436 lembar saham. Nilai transaksi Rp 88,4 miliar.

 

Mengutip Antara, dalam kajian tim riset Pilarmas Investindo Sekuritas, pasar Asia cenderung melemah akibat kekhawatiran terhadap pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS).

Data ketenagakerjaan AS dirilis pada hari Jumat. Tingkat pengangguran turun dari sebelumnya 4,3% menjadi 4,2%, sedangkan non-farm payrolls (NFP) meningkat dari 89.000 menjadi 142.000. Meski meningkat, NFP masih di bawah estimasi pasar sebesar 160.000.

Selain itu, data NFP bulan sebelumnya juga direvisi dari 114.000 menjadi 89.000 sehingga membuat pasar terlihat khawatir karena revisi ini dinilai cukup mendalam.

Pasar sejauh ini menyiratkan peluang 75% bahwa The Fed akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin, sebagian karena komentar dari Gubernur Fed Christopher Waller dan Presiden Fed New York John Williams pada hari Jumat, meskipun Waller tetap mempertahankan opsi pelonggaran agresif. .

Di Tiongkok, inflasi tahunan naik menjadi 0,6% dari sebelumnya 0,5%, namun inflasi Tiongkok masih lebih rendah dari ekspektasi pasar sebesar 0,7%. Pekan ini, pelaku pasar menunggu rilis data inflasi AS yang diperkirakan turun menjadi 2,6% secara tahunan dari sebelumnya 2,9%. Saham MLPT naik 33,33% Saham MLPT naik 24,86% DATA saham naik 20,41%

  Di antara saham-saham yang paling banyak merugi adalah: Saham GEMA anjlok 18,40%. Saham SNLK turun 17,89%. Saham BINO turun 16,67%. Saham ALKA turun 15,97%. Saham SILO turun 14,49%. triliun saham BMRI senilai Rp 516,3 miliar. Saham BBNI senilai Rp 449,2 miliar. Saham BBCA senilai Rp 371,6 miliar.

  Saham yang paling aktif berdasarkan frekuensi antara lain: Stok BSBK dicatat 25.429 kali Stok AHAP dicatat 25.038 kali Stok BBRI dicatat 24.670 kali Stok ADRO dicatat 19.722 kali Stok BTEK dicatat 18.584 kali

Mengutip Antara, bursa saham Asia pada Senin sore antara lain indeks Nikkei melemah 175,69 poin atau 0,48% ke 36.215,80, indeks Hang Seng melemah 247,33 poin atau 1,42% ke 17.196,96 poin, dan indeks Shanghai melemah 6%. atau 6.296,93. 2.736,48, dan Strait Times Index menguat 42,06 poin atau 1,22% menjadi 3.496,53.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *