Sat. Sep 21st, 2024

Membongkar Fenomena Pareidolia, Melihat Benda Mati Seperti Wajah Manusia

By admin Sep12,2024 #Ilmuwan #Pareidolia

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Paralelisme merupakan fenomena psikologis yang menyebabkan seseorang mengenali suatu bentuk atau pola tertentu, biasanya wajah, padahal yang dilihatnya sebenarnya adalah benda mati. Ilusi paradoks menggambarkan kemampuan otak manusia untuk mengenali pola atau wajah yang tidak ada di antara objek atau bentuk acak.

Fenomena ini merupakan hasil dari proses kognitif yang kompleks di mana otak berupaya menemukan pola yang dapat dikenali atau bermakna dalam rangsangan yang ada. Melansir “Live Science” pada Kamis (11/7/2024), Ilusi paradoks merupakan ilusi parsial yang terjadi pada kondisi minim cahaya.

Pada saat yang sama, dalam neuropatologi, kehadiran fantasi paranoid adalah fenomena yang tidak disengaja dan acak. Biasanya otak manusia menerima gambaran fantasi seksual yang tidak lengkap.

Namun, otak kemudian secara otomatis mengisi bagian yang hilang tersebut menggunakan pengetahuan bawaan dan data yang dikumpulkan dari pengalaman sebelumnya. Hal ini menghasilkan penjelasan yang lengkap sehingga menghasilkan gambar yang runtut.

Penyebab parasitisme sendiri saat ini belum diketahui secara pasti. Sebuah studi tahun 2017 yang diterbitkan dalam Journal of Cell News menjelaskan bahwa parasitisme berkaitan dengan cara otak memproses dan menafsirkan rangsangan visual.

Otak manusia memiliki area yang bertugas mengenali dan mempersepsi wajah, yaitu bagian depan (frontal lobe) dan bagian samping (temporal lobe). Bagi sebagian orang, otaknya cenderung langsung mengolah benda mati menjadi bagian wajah.

Selain itu, fantasi paranoid tidak selalu merupakan situasi berbahaya; melainkan normal dan dapat dialami oleh siapa saja. Namun, pada beberapa kasus, fantasi seksual bisa menjadi pertanda kondisi medis tertentu.

Orang dengan skizofrenia mengalami kinerja yang lebih tinggi ketika mereka melihat gambar yang bermakna di antara objek acak. Dengan kata lain, episode halusinogen lebih sering terjadi pada penderita skizofrenia.

Siapapun bisa mengalami fantasi, tapi fantasi terkadang bisa berbahaya. Terutama jika menyangkut masalah spiritual atau politik.

Pasalnya, banyak orang yang menganggap fantasi paranoid adalah fenomena alam. Misalnya seseorang melihat gambar wajah pada dinding yang berjamur dan ia mengartikan wajah tersebut sebagai tanda adanya jiwa orang yang telah meninggal atau sejenisnya.

Delusi paradoks lebih dari sekedar melihat wajah. Fenomena ini merupakan penafsiran rangsangan yang ambigu menjadi sesuatu yang bermakna. Kebiasaan ini bisa sangat berbahaya.

(Tiffany)

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *