Fri. Sep 20th, 2024

Waspada Mpox, Indonesia Aktifkan Kembali Sistem Deteksi Dini Penyakit Menular

matthewgenovesesongstudies.com, Batavia Indonesia meningkatkan kesadaran tentang Mpox atau Cacar Monyet jelang acara Indonesia Africa Forum (IAF) di Bali pada 1-3 September 2023. Sistem deteksi dini merupakan salah satu cara untuk mencegah masuknya virus dengan mengaktifkan kembali penyakit menular. desa

“Presiden sudah memutuskan untuk mengaktifkan kembali kartu jaga elektronik. Sebelumnya Pedulilindu,” kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Selasa 27 Agustus 2024 di kompleks Istana Kepresidenan Batavia.

Ini merupakan upaya untuk mencegah masuknya dering Mpox baru, 1b, yang lebih berbahaya dari 2b.

“Kalau di Indonesia ruginya 1 miliar untuk bea masuk, padahal kalau di Asia biasanya lebih dari 2 miliar,” kata Budi.

Kelas 1b yang ditopang Budi hampir 10 persen dari yang lama, yakni 0,1 persen. Cara Kerja Kartu Pengawasan Elektronik

Cara kartu jaga elektronik ini mirip dengan aplikasi Pedulilindu. Semua pengunjung memindai kode QR yang mencatat riwayat perjalanan mereka. Setelah itu akan muncul notifikasi berwarna kuning, hijau dan merah.

“Kalau hijau kita tidak usah apa-apa, kalau kuning, kalau merah kita lihat suhunya, kalau tinggi dan ada noda itu PCR,” kata Budi. Oleh Antara. .

Kementerian Kesehatan menyiapkan dua mesin PCR yang mampu mendeteksi gejala Mpox dalam waktu 30-40 menit, masing-masing di Batavia, Cengkareng, dan Bali.

Ia mengatakan, tempat ini dipilih karena para pemimpin Asia-Afrika akan bertemu di Indonesia.

Dengan alat pcr, jika diketahui suhu tubuh tinggi, bisa dilakukan tes sehingga bisa diketahui positif Mpox atau tidak dalam waktu singkat.

Jika ditemukan positif, mereka langsung diisolasi ke fasilitas yang tersedia di rumah sakit. Kementerian Kesehatan juga menyiapkan obat Mpox sebagai antivirus. Selain itu, reagen tes Mpox pcr juga dikirim ke Bali.

“Sementara obat antivirusnya kita siapkan, dikirim ke Bali, bahkan ada yang ke Batavia, dan semua pengendaliannya kita siapkan melalui Whole Genom Sequencing dan Completion,” kata Budi.

QUI Mpox ditetapkan sebagai status Darurat Kesehatan Masyarakat yang Menjadi Kepedulian Internasional/PHEIC pada 14 Agustus 2024.

Menurut Komite Darurat QUIS, penyakit ini kemungkinan besar menyebar di Afrika dan mungkin di luar benua Afrika. Oleh karena itu status mpox direkomendasikan sebagai PHEIC seperti dikutip dari halaman resmi WHO.

Ketika Mpox mendeklarasikan status PHEIC, Tedros mengatakan penyebaran penyakit yang menyerang kulit ini paling cepat terjadi di Kongo timur. Kemudian laporan dari beberapa negara di sekitar Kongo juga mengkhawatirkan.

Menyatakan Mpox sebagai keadaan darurat global tidak berarti penyakit tersebut akan menjadi penyakit pandemi seperti CVID-19.

Pada tanggal 20 Agustus 2024, QVI mengumumkan Direktur Eropa Hans Kluge untuk mengatasi kekhawatiran ini. Pada konferensi pers, Kluge mengatakan kepada wartawan bahwa Mpox bukanlah epidemi baru seperti COVID-19.

“Mpox bukanlah hal baru bagi Covid. Kami tahu cara mengendalikan mpox dan di kawasan Eropa, diperlukan tindakan untuk sepenuhnya menghilangkan penularan,” katanya.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *